Terdampak Pandemik, British Airways Kini Jual Makanan hingga Sandal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Pandemik virus corona atau COVID-19 membawa dampak negatif terhadap dunia bisnis, termasuk pada industri penerbangan. Sebab banyak negara kini terpaksa melakukan penguncian atau lockdown sehingga aktivitas perjalanan menurun secara drastis.
Berbagai cara pun dilakukan maskapai penerbangan agar bisa surive, mulai dari melakukan penghematan, pemutusan hubungan kerja, hingga menjalankan bisnis baru seperti yang dilakukan maskapai asal Inggris, British Airways (BA). Kini mereka menjual perlengkapan yang biasa digunakan di dalam pesawat.
Baca Juga: Akankah Sri Mulyani Kucurkan Subsidi Maskapai untuk Genjot Pariwisata?
1. Apa saja barang yang dijual British Airways?
Mereka kini menjual berbagai macam barang dari pesawat, termasuk piring, gelas sampanye, handuk panas, selimut hingga sandal.
“Penjualan itu akan memungkinkan pembeli menciptakan kembali pengalaman terbang yang ajaib di rumah,” demikian pernyataan British Airways, Selasa (24/11/2020).
Selain barang-barang yang biasa digunakan di kabin pesawat, maskapai itu juga menjual barang-barang kolektor dari armada Boeing 747 milik mereka yang sudah pensiun, termasuk troli dan tabung pesawat.
“Ini pertama kalinya BA memberikan kesempatan kepada orang-orang untuk mendapatkan barang-barang dari pesawat British Airways yang telah mengelilingi dunia ratusan kali,” demikian pernyataan mereka.
2. British Airways juga menjual makanan pesawat
Editor’s picks
British Airways juga menjual makanan yang biasa mereka sediakan di pesawat dengan harga yang wajar.
“Mereka yang ingin melangkah lebih jauh dapat membeli keranjang roti, handuk panas (yang biasanya tiba dingin), piring handuk panas, gelas sampanye, tatakan gelas dan bahkan hidangan casserole Club World,” pertanyaan British Airways.
Semua barang-barang itu bisa dibeli secara online mulai Senin.
Baca Juga: 3 Maskapai yang Sediakan Rapid Test Gratis untuk Traveler
3. Babak belur dihajar pandemik virus corona
British Airways, seperti kebanyakan maskapai besar lainnya, ikut terdampak oleh pandemik COVID-19. Bahkan, pada April lalu, British Airways mengatakan mereka mungkin harus mengurangi 12 ribu pekerja atau setara lebih dari seperempat tenaga kerjanya.
Pemilik maskapai, International Airlines Group (IAG), juga telah merombak para eksekutif utamanya. Di mana Alex Cruz telah mengundurkan diri sebagai ketua dan kepala eksekutif BA pada pertengahan Oktober. Dia kemudian digantikan Sean Doyle, CEO maskapai penerbangan Irlandia Aer Lingus, yang juga dimiliki oleh IAG.
Baca Juga: Didorong Badai Ciara, British Airways Tiba 80 Menit Lebih Awal