Tertekan Lawan Dolar AS, Rupiah Ditutup Melemah ke Level Rp14.342
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada penutupan perdagangan Kamis (5/8/2021).
Dikutip dari Bloomberg, rupiah melemah 30 poin atau 0,21 persen ke level Rp14.342 per dolar AS sore ini. Pada penutupan sebelumnya rupiah berada di level Rp14.312 per dolar AS.
Baca Juga: 6 Kondisi yang Bikin Bersemangat Bekerja Keras dan Menabung
1. Faktor pergerakan nilai rupiah
Direktur PT. TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar siap menguat lebih tinggi di perdagangan hari Kamis ini karena komentar hawkish dari Federal Reserve AS mendorong pasar untuk memajukan kemungkinan waktu pengetatan kebijakan di sana. Sementara itu hal sebaliknya yang terjadi dengan di Eropa dan Jepang.
“Reli itu terjadi setelah Wakil Ketua Fed Richard Clarida mengatakan kondisi untuk kenaikan suku bunga dapat dipenuhi pada akhir 2022,” jelas Ibrahim.
Ibrahim menyebut Clarida dan tiga anggota Fed lainnya juga mengisyaratkan langkah untuk mengurangi pembelian obligasi akhir tahun ini atau awal tahun depan tergantung pada bagaimana nasib pasar tenaga kerja dalam beberapa bulan ke depan.
2. Faktor internal
Editor’s picks
Sementara itu dari dalam negeri, kabar ekonomi Indonesia yang tumbuh cemerlang belum mampu mengangkat nilai rupiah. Produk Domestik Bruto (PDB) RI tumbuh 7,07 persen pada Kuartal Pertama 2021 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Ini adalah pertumbuhan positif pertama setelah empat kuartal sebelumnya selalu mencatat kontraksi (pertumbuhan negatif). Sementara dibandingkan Kuartal Pertama 2021 (quarter-to-quarter/qtq), PDB Indonesia naik 3,31 persen.
Pertumbuhan ekonomi ini lebih baik dibandingkan Kuartal Pertama 2021 yakni 0,74 persen sedangkan Kuartal Kedua 2020 minus 5,32 persen.
“Salah satu penopang PDB Kuartal Kedua di 7,07 persen adalah perekonomian global mengalami peningkatan. Ini terlihat dari pergerakan Purchasing Manufacturing Index (PMI) pada bulan Maret 54,8 persen serta terus meningkat 56,6 persen pada Juni 2021,” kata Ibrahim.
Baca Juga: Future Makin Secure! Ini 5 Cara Menabung Paling Efektif
3. Rupiah berpotensi melemah di akhir pekan
Di tengah kondisi saat ini, Ibrahim mengatakan rupiah masih belum akan pulih pada perdagangan besok. Ia memprediksi rupiah kembali melemah pada Jumat sore.
“Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp14.290-Rp14.330,” ujarnya.