The Fed Akan Memulai Pengurangan Stimulus

Inflasi AS sedang tinggi

Jakarta, IDN Times – Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve akan mulai melonggarkan kebijakan stimulus yang diluncurkan tahun lalu ketika pandemik COVID-19 dimulai. Langkah ini menandakan ada kemajuan dalam ekonomi AS sejak mencatatkan penurunan bersejarah tahun lalu.

Meski bank sentral AS selalu mampu membuat kejutan, para pejabat tingginya telah memberi isyarat bahwa mereka akan mengumumkan pengurangan pembelian obligasi dan sekuritas bulanan mereka pada pertemuan kebijakan minggu depan.

Menurut Channel News Asia pada Minggu (31/20/2021), The Fed telah melakukan pembelian obligasi dan sekuritas ketika ekonomi runtuh pada Maret 2020 untuk mencegah krisis berubah menjadi bencana.

Baca Juga: 3 Sektor Ini Bisa Terpukul akibat Tapering Off The Fed 

1. Inflasi sedang tinggi

The Fed Akan Memulai Pengurangan Stimulusjerome Powell (Website/https://knowledge.wharton.upenn.edu/)

Rencana pelonggaran kebijakan ini diumumkan di saat inflasi AS sedang tinggi-tingginya. Inflasi di AS telah melonjak hampir sepanjang tahun ini. Oleh karenanya, beberapa ekonom menyebut kebijakan pelonggaran The Fed hanyalah aksesori.

Ketua Fed Jerome Powell diperkirakan akan membahas topik ini setelah mengadakan pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang akan digelar selama dua hari, mulai Selasa (2/11/2021). Powell juga diperkirakan akan memberikan pandangan terbaru bank sentral tentang keadaan pemulihan.

“Saya pikir itu akan menjadi salah satu kejutan terbesar dalam waktu yang lama jika mereka tidak melakukan taper (pengurangan). Mereka sudah seeksplisit yang Anda bisa harapkan mengenai tindakan The Fed di masa depan,” kata Michael Feroli, kepala AS ekonom di JP Morgan, kepada AFP.

Baca Juga: Mengenal Tapering Off dan Dampaknya Bagi Perekonomian

2. Inflasi naik 4,4 persen

The Fed Akan Memulai Pengurangan StimulusIlustrasi Inflasi. IDN Times/Arief Rahmat

Mengontrol inflasi adalah salah satu prioritas utama The Fed, dan tingkat tingginya tahun ini telah menguji kebijakan bank untuk mempertahankan suku bunga acuannya pada nol lebih lama daripada di masa lalu untuk memacu kembalinya pekerjaan secara penuh.

Jumat lalu Departemen Perdagangan AS, pengukur inflasi pilihan bank sentral, melaporkan harga naik 4,4 persen tahun ke tahun (YoY) di September. Langkah kebijakan paling kuat yang dapat dilakukan The Fed terhadap inflasi adalah menaikkan suku bunga pinjamannya dari nol.

Powell telah menjelaskan bahwa melakukan itu akan membutuhkan “ujian yang jauh lebih ketat” dan hanya dilakukan setelah pengurangan pembelian obligasi selesai.

Baca Juga: BI Yakin The Fed Tak Akan Naikkan Suku Bunga Tahun Ini

3. Pembelian obligasi oleh The Fed

The Fed Akan Memulai Pengurangan StimulusGedung Federal Reserve System (The Fed) Amerika Serikat (federalreserve.gov)

The Fed saat ini membeli setidaknya 80 miliar dolar AS obligasi Treasury setiap bulan dan setidaknya 40 miliar dolar AS dalam sekuritas yang didukung hipotek agensi. Pembelian tersebut dimaksudkan untuk meringankan kondisi pinjaman karena ekonomi menghadapi pandemik.

Powell sebelumnya mengatakan pembelian dapat diakhiri pada pertengahan tahun depan, tetapi rincian tentang kecepatan dan komposisi taper, serta tanggal mulai yang tepat, masih harus menunggu pertemuan.

Pada pertemuan itu, Powell dapat terjebak di antara menangani inflasi atau mempertahankan suku bunga nol, kata Kepala Strategi Makro Amerika Utara Standard Chartered, Steve Englander.

“Itu akan menjadi ... debat internal, dengan kebijakan hawkish menginginkan ruang untuk mempercepatnya jika inflasi tidak turun dan dovish semacam mengatakan, Anda tahu, kami memiliki ruang untuk menunggu dan melihat bagaimana keadaan menjadi tenang,” kata Englander.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya