Tiongkok Luncurkan Investigasi Antitrust terhadap Alibaba

Regulator akan menyelidiki dugaan perilaku monopoli

Jakarta, IDN Times – Tiongkok telah meluncurkan penyelidikan antitrust ke Alibaba di tengah upayanya untuk meningkatkan pengawasan terhadap perusahaan-perusahaan internet yang berkembang pesat di negara itu.

Administrasi Negara untuk Peraturan Pasar (SAMR), regulator pasar utama negara itu, mengatakan pada hari Kamis (24/12/2020) bahwa mereka akan menyelidiki dugaan perilaku monopoli yang dilakukan oleh Alibaba, milik miliarder Jack Ma.

Menurut CNN, regulator akan menyelidiki praktik perusahaan yang mengharuskan pedagang untuk menandatangani perjanjian yang mencegah mereka menjual produk pada platform saingan.

Baca Juga: Pemerintah Tiongkok Denda Alibaba dan Tencent 

1. Saham anjlok

Tiongkok Luncurkan Investigasi Antitrust terhadap AlibabaKaryawan memantau pergerakan harga saham di Kantor Mandiri Sekuritas, Jakarta, Rabu (15/7/2020) (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Meski langkah penyelidikan itu ditujukan negara untuk mengawasi perusahaan agar berjalan sesuai aturan, namun hal itu membawa dampak buruk pada saham perusahaan.

Setelah pengumuman, saham Alibaba tercatat turun di bursa Hong Kong, yaitu ditutup anjlok 8 persen dalam sesi perdagangan singkat pada hari Kamis. Saham perusahaan sekarang telah anjlok 26 persen dari puncak tertingginya di akhir Oktober, membuat kapitalisasi pasar Alibaba menguap sebesar lebih dari 240 miliar dolar AS.

Sementara di bursa Amerika Serikat, Wall Street, saham Alibaba turun hampir 7 persen dalam perdagangan prapasar.

2. Langkah baru pemerintah

Tiongkok Luncurkan Investigasi Antitrust terhadap AlibabaSeorang pria membawa bendera China dari sebuah rumah di seberang Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Chengdu, provinsi Sichuan, China, Minggu (26/7/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter)

Penyelidikan antitrust pada Alibaba adalah langkah baru yang diterima perusahaan setelah sebelumnya pada beberapa minggu lalu pemerintah Tiongkok memaksa Ma untuk membatalkan penawaran umum perdana (IPO) dari Ant Group, afiliasi keuangan Alibaba. Padahal, IPO itu telah digadang-gadang akan menjadi penawaran pasar saham terbesar di dunia.

Selain membidik Alibaba, People's Bank of China baru-baru ini mengumumkan bahwa empat regulator keuangan negara akan memanggil Ant Group ke pertemuan dalam beberapa hari mendatang. Pertemuan tersebut akan memandu Ant Group untuk menerapkan pengawasan keuangan dan mengatur layanannya, kata bank sentral dalam sebuah pernyataan.

Sebelumnya pada Rabu, SAMR juga telah memanggil enam raksasa internet, yaitu Alibaba, Tencent, JD.com, Meituan, Pinduoduo dan Didi Chuxing, ke sebuah pertemuan. Dalam pertemuan itu, regulator memberitahu mereka bahwa pemerintah akan meningkatkan regulasi praktik bisnis yang memungkinkan sekelompok orang dalam komunitas yang sama untuk membeli barang curah dengan harga yang sangat rendah.

Baca Juga: Tiongkok Perketat Regulasi Perusahaan Internet, Ini Reaksi CEO Alibaba

3. Tanggapan perusahaan

Tiongkok Luncurkan Investigasi Antitrust terhadap AlibabaLogo Alibaba (Website/alibaba.com)

Pada Kamis, Alibaba telah mengatakan bahwa pihaknya telah menerima pemberitahuan dari regulator yang menyatakan soal telah dimulainya penyelidikan antimonopoli. “Alibaba akan secara aktif bekerja sama dengan regulator dalam penyelidikan," kata perusahaan dalam sebuah pernyataan.

Ant Group juga mengatakan akan mempelajari dengan serius dan secara ketat mematuhi semua persyaratan regulasi.

Alibaba, yang didirikan pada 1999, kini telah menjadi salah satu perusahaan teknologi paling berharga di negara itu. Platform e-commerce-nya memiliki ratusan juta pengguna dan mendominasi sektor ritel online Tiongkok. Sementara Ant Group juga telah menjadi platform pembayaran online terbesar di negara itu, menawarkan segalanya mulai dari akun investasi dan produk tabungan mikro hingga asuransi, dan skor kredit.

Baca Juga: Regulator Tiongkok Jatuhkan Denda Miliaran ke Alibaba CS

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya