Vaksin COVID-19: Kesembuhan Bagi Dunia, Keuntungan Bagi Perusahaan

Vaksin diyakini bakal bawa keuntungan jangka panjang

Jakarta, IDN Times – Ada berbagai merek vaksin COVID-19 yang saat ini beredar di seluruh dunia dan ini semua diharapkan bisa mengakhiri pandemik terparah dalam satu abad ini.

Namun, keberadaan vaksin jelas bukan hanya akan menguntungkan dari sisi kesehatan, tapi juga ekonomi. Utamanya ekonomi perusahaan pembuat vaksin-vaksin itu. Sebab, penjualan vaksin bisa membuat perusahaan-perusahaan farmasi besar meraup hingga ratusan miliar dolar.

“Nilai yang dibawanya bagi dunia jauh, jauh lebih tinggi [daripada harganya],” kata CEO Pfizer Albert Bourla dalam wawancara di CNBC, Kamis (11/3/2021). “Tidak hanya nilai kesehatan tetapi nilai ekonominya luar biasa. Harga untuk semua orang Amerika saat ini gratis. Harga untuk pemerintah adalah sebagian kecil dari apa yang diperoleh ekonomi.”

Baca Juga: Pfizer Mau Produksi Vaksin COVID-19 di India

1. Pfizer bakal raup keuntungan 30 persen

Vaksin COVID-19: Kesembuhan Bagi Dunia, Keuntungan Bagi PerusahaanLogo perusahaan farmasi Pfizer (www.fiercebiotech.com)

Perusahaan farmasi Amerika Serikat (AS) Pfizer diperkirakan akan meraup total sekitar 15 miliar dolar AS pada akhir tahun ini dari penjualan vaksin yang dikembangkannya dengan BioNTech. Perkiraan itu diperoleh meski harga jual vaksinnya kurang dari 20 dolar per dosis.

Dari sisi keuntungan, perusahaan diperkirakan memperoleh margin keuntungan hampir 30 persen. Padahal biasanya vaksin bukan produk yang paling menguntungkan dalam penjualan Farmasi Besar, terutama dibandingkan dengan obat yang digunakan untuk mengobati kondisi kronis, kata Seamus Fernandez, direktur pelaksana senior di Guggenheim Securities.

“Vaksin flu yang seimbang adalah bisnis dengan margin lebih rendah,” kata Fernandez, sebagaimana dilaporkan CNN.

2. Keuntungan jangka panjang

Vaksin COVID-19: Kesembuhan Bagi Dunia, Keuntungan Bagi PerusahaanIlustrasi vaksinasi COVID-19. ANTARA FOTO/Jojon

Meskipun Johnson & Johnson, perusahaan farmasi AS lainnya, telah mengatakan akan memberikan vaksin secara nirlaba selama dunia mengalami pandemik, itu tidak berarti perusahaan tidak akan pernah menghasilkan keuntungan darinya.

Para ahli dan eksekutif di perusahaan obat telah berasumsi bahwa, bahkan setelah pandemik berlalu, orang masih akan perlu menerima suntikan penguat untuk melindungi diri dari varian baru virus. Itu berarti ada kesempatan bagi perusahaan untuk menghasilkan lebih banyak penjualan dan keuntungan dari vaksin.

“Mutasi genetik terjadi secara alami selama replikasi dan penyebaran virus,” kata Bourla dalam panggilan baru-baru ini dengan para analis. “Ada skenario yang semakin mungkin dalam beberapa tahun ke depan untuk kenaikan pasien yang divaksinasi COVID-19 dengan vaksin yang mengkodekan varian spike.”

Baca Juga: Seluk-Beluk Pfizer, Vaksin COVID-19 yang Bakal Dipakai RI

3. Jumlah vaksin pesanan

Vaksin COVID-19: Kesembuhan Bagi Dunia, Keuntungan Bagi PerusahaanVaksin Astrazeneca ( ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Pemerintah di seluruh dunia telah memesan 18 miliar dosis berbagai vaksin sejak akhir tahun lalu dan sepanjang tahun ini, menurut perkiraan dari Airfinity, sebuah perusahaan riset yang berbasis di London.

Jumlah itu lebih dari cukup untuk memvaksinasi hampir 8 miliar orang di planet ini dengan masing-masing mendapat dua dosis, katanya.

Pesanan tersebut bahkan dilakukan sebelum pemerintah dapat memastikan bahwa semua vaksin akan berhasil dikembangkan, atau bahwa produksi oleh setiap perusahaan akan cukup untuk memenuhi permintaan.

Baca Juga: Vaksin Moderna Jadi Vaksin Kedua yang Disetujui FDA

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya