Wakil PM China dan Menkeu AS Ngobrol, Ini yang Dibahas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Wakil Perdana Menteri China Liu He berbicara melalui panggilan video dengan Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen pada Selasa (26/10/2021). Menurut pernyataan dari kementerian perdagangan China, mereka membicarakan tentang situasi makro ekonomi dan hubungan bilateral AS-China.
“Yellen terus terang mengangkat masalah yang menjadi perhatian,” kata Departemen Keuangan AS dalam sebuah pernyataan singkat terpisah, menurut CNBC.
Pernyataan tersebut tidak merinci masalah yang dimaksud, tetapi menyebut bahwa Yellen menantikan diskusi di masa depan dengan Liu.
Baca Juga: AS-Tiongkok Lakukan Pembicaraan, Cari Solusi Perang Dagang?
1. Liu pernah bertemu dengan Yellen
Sementara itu, menurut pihak China, kedua belah pihak mengatakan penting bagi kedua negara untuk memperkuat komunikasi dan koordinasi kebijakan ekonomi makro.
Liu, yang telah memimpin negosiasi China dalam pembicaraan perdagangan China-AS sejak mantan Presiden AS Donald Trump memulai perang dagang dengan negaranya, telah mengadakan pembicaraan dengan Yellen dan Perwakilan Dagang AS Katherine Tai awal tahun ini.
Baca Juga: China Kecam Pergerakan Kapal Perang AS dan Kanada
2. Hubungan AS-China masih tegang
Pembicaraan antara Liu He dan Yellen ini telah terjalin sejak Presiden Joe Biden menjadi presiden AS pada Januari lalu, dan terjadi di tengah ketegangan yang masih berlangsung antar kedua negara.
Sebagaimana diketahui, pemerintah AS telah mengkritik China atas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dan berusaha untuk mengajak negara-negara kaya lainnya untuk membentuk front persatuan melawan China.
Baca Juga: Joe Biden Akhirnya Bertemu dengan Xi Jinping, Bahas Apa Saja?
3. AS-China masih terlibat perang dagang
Kedua negara dengan ekonomi terbesar di dunia ini juga masih memiliki perang dagang yang belum menemukan penyelesaian. Perang dagang yang lahir di era Trump tersebut telah membawa dampak negatif pada ekonomi global.
Sebelumnya pada Oktober lalu, Tai berjanji untuk mengecualikan beberapa impor China dari tarif sambil menekan China atas kegagalannya untuk menepati beberapa janji yang dibuat dalam kesepakatan perdagangan “Fase 1” yang juga dibuat di bawah pemerintahan Trump.