3 Jenis Profil Risiko dalam Berinvestasi, Yuk Pahami!

Profil risiko penting sebelum kamu berinvestasi

Jakarta, IDN Times - Ada banyak hal yang perlu kamu perhatikan sebelum memilih berinvestasi. Salah satunya dan yang cukup penting adalah memperhatikan profil risiko milikmu.

Dengan mengetahui profil risiko, kamu akan lebih mudah dalam menentukan produk investasi yang akan kamu pilih. Profil risiko juga dapat menentukan tingkat keuntungan yang bisa kamu raih.

Semakin tinggi risiko yang kamu ambil maka potensi cuanmu juga makin besar. Istilah yang tepat untuk kondisi tersebut adalah high risk, high return.

Berikut ini tiga profil risiko yang bisa kamu kenali sebelum berinvestasi seperti dikutip dari xdana.com.

Baca Juga: Mengenal Pajak Karbon yang Siap Diterapkan Pemerintah Tahun Depan

1. Profil konservatif

3 Jenis Profil Risiko dalam Berinvestasi, Yuk Pahami!Ilustrasi Investor (IDN Times/Aditya Pratama)

Profil risiko konservatif biasanya disematkan kepada investor yang cenderung menghindari risiko. Investor dengan profil risiko konservatif tidak akan berani 'bertaruh' besar dan lebih memilih bermain aman.

Oleh karena itu, para investor dengan profil risiko konservatif biasanya tidak masalah kalau cuan yang dihasilkan tidak terlalu besar asalkan pergerakannya stabil.

Dengan imbal hasil yang tidak terlalu besar, investor dengan profil risiko konservatif lebih cocok melakukan investasi dengan tujuan jangka panjang. Adapun, jenis investasi yang cocok dengan investor berisiko konservatif adalah reksa dana pasar uang, tabungan, dan deposito.

Baca Juga: Mesin EDC: Jenis-jenis, Cara Kerja dan Menggunakannya

2. Profil moderat

3 Jenis Profil Risiko dalam Berinvestasi, Yuk Pahami!Ilustrasi Investor (IDN Times/Aditya Pratama)

Satu ciri dari investor dengan profil risiko moderat adalah mengetahui dan memahami bahwa investasi memiliki pergerakan fluktuatif alias bisa naik, bisa turun.

Meski demikian, bukan berarti mereka bisa dengan ikhlas kehilangan uang dalam berinvestasi. Mereka justru berharap mendapatkan cuan lebih tinggi dari deposito dan inflasi.

Reksa dana campuran bisa menjadi pilihan tepat jika kamu merasa memiliki profil risiko moderat. Jika dibandingkan denagn saham atau reksa dana saham maka reksa dana campuran memiliki risiko yang cenderung lebih rendah.

Namun, potensi keuntungan yang ditawarkan tidak kalah menjanjikan daripada jenis investasi lainnya.

3. Profil agresif

3 Jenis Profil Risiko dalam Berinvestasi, Yuk Pahami!Ilustrasi Investor (IDN Times/Aditya Pratama)

Investor dengan profil risiko agresif dikenal sebagai sosok yang siap menghadapi segala risiko dalam investasi. Selain sadar bahwa investasi bersifat fluktuatif, mereka juga siap kehilangan uang dalam jumlah besar pada saat berinvestasi.

Di sisi lain, mereka juga paham dan sadar bahwa mereka mampu mendapatkan potensi keuntangan yang besar. Investor dengan profil risiko agresif juga mampu menoleransi penurunan nilai investasi dalam jumlah besar.

Saham pun menjadi jenis investasi yang cocok dengan investor berprofil agresif. Jika terjadi penurunan nilai saham, mereka menganggapnya sebagai peluang untuk membeli saham lantaran harganya menjadi murah.

Jenis investasi lain di samping saham yang cocok dengan investor berprofil agresif adalah properti dan reksa dana saham.

Baca Juga: 5 Jenis Rasio Keuangan, Mulai dari Likuiditas hingga Investasi 

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya