3 Tips Membangun Bisnis Omzet Ratusan Juta dengan Modal Ratusan Ribu 

Pertama adalah tentukan pasar yang ingin disasar

Jakarta, IDN Times - Membangun bisnis besar bukan berarti membutuhkan modal uang dalam jumlah besar. Banyak jenis usaha di dunia ini yang berhasil dibangun tanpa membutuhkan modal uang dengan jumlah fantastis.

Head of Strategic Merchant Acquisition ShopeePay, Eka Nilam Sari meyakini bahwa modal menjadi salah satu pertimbangan seseorang ketika hendak menjalankan bisnis. Namun, hal tersebut bukanlah jadi yang utama.

"Strategi bisnis dan pemilihan target pasar yang tepat dapat menjadi sebuah landasan dasar untuk membangun bisnis yang menghasilkan walaupun dengan modal yang relatif kecil," ujar Eka dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Jumat (17/7/2021).

Untuk itu Eka menghadirkan dua orang pebisnis Indonesia yang mampu menghasilkan omzet ratusan juta dari modal ratusan ribu dalam ShopeePay Talk yang digelar beberapa waktu lalu.

Kedua pebisnis tersebut adalah Ria Sarwono, Brand and Marketing Director COTTONINK dan Nanang Suherman, Owner Ayam Goreng Nelongso.

Berikut ini beberapa strategi yang disampaikan Ria dan Nanang dalam membangun bisnis beromzet ratusan juta dengan modal ratusan ribu.

Baca Juga: Bisnis Buah Beku di Banyuwangi, Modal Rp150 ribu, Kini Omzet Rp50 Juta

1. Tentukan target pasar yang hendak disasar dan jadilah solusi bagi pasar

3 Tips Membangun Bisnis Omzet Ratusan Juta dengan Modal Ratusan Ribu pexels.com

Sebuah ide bisnis dapat tercipta dengan diawali penentuan target pasar yang ingin disasar. Dari sana, kamu nantinya dapat menciptakan solusi dari permasalahan yang dimiliki oleh target pasar.

Dengan begitu, kamu dapat membangun strategi bisnis yang tepa dan menciptakan produk maupun jasa yang sesuai dengan keinginan pasar.

Nanang pun memulai bisnis Ayam Nelongso dengan menggunakan hal tersebut. Bermodalkan uang Rp500 ribu, Nanang memulai bisnis Ayam Nelongso hanya dengan satu jenis menu dengan harga murah untuk menyasar konsumen anak kuliahan.

"Menu andalan kami kala itu adalah paket nasi dengan sayap ayam dan sambal yang kami jual seharga Rp5.000 saja. Saya sengaja membuat paket menu murah meriah karena sejak awal saya bertekad untuk menyasar mahasiswa sebagai target pasar. Itulah sebabnya, Ayam Goreng Nelongso hingga sekarang selalu konsisten menghadirkan beragam menu terjangkau yang ramah bagi kantong mahasiswa," kata dia.

Selain itu, Nanang juga mendirikan gerai dekat area kampus dan tempat kos agar tetap bisa menjangkau target pasarnya dengan mudah.

2. Memasarkan barang sesuai tren

3 Tips Membangun Bisnis Omzet Ratusan Juta dengan Modal Ratusan Ribu Pexels.com/Kaboompics.com

Di sisi lain, Ria membesarkan merek fashion COTTONINK juga dengan modal kecil. Hal itu disiasatinya dengan menjual barang-barang yang tengah tren di kalangan anak muda.

“Perjalanan saya dan Carline Darjanto, Creative Director COTTONINK membangun brand ini dimulai dari satu langkah yang cukup sederhana. Modal yang kami keluarkan pun tidak seberapa tetapi kami mencoba untuk memasarkan barang yang sesuai dengan tren dan diminati pasar pada saat itu," ujar Ria.

Baca Juga: Dear Pengusaha, Ini 5 Cara Jitu Tingkatkan Omzet Penjualan Produk UMKM

3. Manfaatkan platform digital

3 Tips Membangun Bisnis Omzet Ratusan Juta dengan Modal Ratusan Ribu Ilustrasi UMKM. (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Baik Nanang maupun Ria sama-sama menggunakan platform digital untuk memperbesar jangkauan pasarnya. Selain itu, platform digital juga digunakan untuk memudahkan para konsumennya untuk tetap dekat dengan mereka.

Pemasaran dan pembayaran menjadi dua hal penting yang berhasil didorong oleh Nanang dan Ria dalam memperluas bisnisnya.

"Kami menyediakan pembayaran digital seperti ShopeePay karena anak muda lebih suka cashless dan gemar mencari promo cashback agar lebih hemat. Saat ini, Ayam Goreng Nelongso memiliki 71 gerai yang tersebar di Indonesia," ucap Nanang.

Senada dengan Nanang, Ria mengakui bahwa platform digital memiliki peranan yang cukup signifikan dalam pertumbuhan COTTOININK.

Lewat platform digital, mereka dapat bertemu dengan konsumen dari Sabang sampai Merauke, bahkan internasional sekalipun.

"Kami percaya bahwa komitmen inilah yang membawa COTTONINK tumbuh sampai seperti sekarang. Di sisi lain platform digital memberikan pengalaman belanja yang efisien dan efektif bagi pelanggan setia COTTONINK, termasuk adanya opsi layanan pembayaran digital yang memudahkan konsumen ketika berbelanja," kata Ria.

Baca Juga: Kisah Pedagang Nanas Musiman Bertahan dengan Omzet Rp3 Juta per Minggu

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya