7 BUMN Ini Berkolaborasi untuk Tingkatkan Sektor Pariwisata

Langkah mengawali program strategis pariwisata

Jakarta, IDN Times - Sebanyak tujuh perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkolaborasi dalam rangka meningkatkan potensi pariwisata dalam negeri. Terutama, pada masa pandemik COVID-19.

Menteri BUMN Erick Thohir pun menyambut baik inisiatif tersebut. Ia menyebutnya sebagai langkah mengawali program-program strategis dalam pengembangan pariwisata.

Selain itu, kolaborasi tujuh BUMN itu dianggap Erick sesuai dengan Key
Performance Indicators (KPI) yang diberikan kepada para direksi dan komisaris BUMN.

"Salah satu fungsi BUMN adalah sebagai agent of development, sehingga memiliki peranan penting di dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional [PEN]. Tujuh BUMN ini berkolaborasi untuk menjadi motor penggerak agar sektor pariwisata kembali meningkat dan memberikan dampak positif bagi pelaku usaha lainnya," jelas Erick dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Jumat (12/3/2021).

1. Daftar tujuh BUMN yang berkolaborasi

7 BUMN Ini Berkolaborasi untuk Tingkatkan Sektor PariwisataLogo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terpasang di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/7/2020) (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Baca Juga: Erick Thohir: BUMN Berpendapatan di Bawah Rp50 M Diswastakan Saja Lah!

Adapun, ketujuh perusahaan pelat merah yang berkolaborasi itu termasuk dalam BUMN ekosistem pariwisata. Artinya, perusahaan yang terlibat sama-sama bergerak di sektor yang ada hubungannya dengan industri pariwisata.

Mereka adalah PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero) selaku operator bandara. Kemudian ada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk selaku operator maskapai penerbangan, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau ITDC sebagai pengembang dan pengelola kawasan pariwisata.

Berikutnya ada PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) selaku pengelola Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko. Lalu ada PT Hotel Indonesia Indonesia Natour (Persero) yang merupakan travel management dan operator jaringan hotel, serta PT Sarinah (Persero) yang memiliki bidang usaha ritel, properti, ekspor, impor dan distribusi.

2. Harus bisa memberikan program konkret

7 BUMN Ini Berkolaborasi untuk Tingkatkan Sektor PariwisataDok. Angkasa Pura II

Erick menegaskan, kolaborasi tujuh BUMN ini harus bisa menghasilkan quick win program yang ada kaitannya dengan promosi bersama, cross selling, bundling strategy, dan pembuatan produk-produk pariwisata sesuai new normal.

"Saya meminta agar sinergisitas ini dapat dijalankan secara konsisten dan bukan hanya lip service, tidak hanya seremonial saja tetapi harus menjadi sesuatu yang konkret. Kami harap kontribusi yang kita lakukan kepada negara dapat lebih optimal dan memberikan manfaat bagi dunia usaha dalam menghadapi tantangan akibat pandemik," ungkap dia.

3. Bekerja sama dengan Himbara dan Telkom

7 BUMN Ini Berkolaborasi untuk Tingkatkan Sektor PariwisataRekening tabungan bank-bank Himbara (IDN Times/Umi Kalsum)

Selain berkolaborasi, ketujuh BUMN itu juga telah menandatangani kesepakatan kerja sama atau MoU dengan Himpunan Bank Negara (Himbara), yakni BRI, Mandiri, BNI, dan BTN serta PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

Menurut Direktur Tim Project Management Office (PMO) Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung, Edwin Hidayat, kerja sama antara tujuh BUMN dengan Himbara dan Telkom bertujuan menciptakan sebuah produk guna meningkatkan lalu lintas ke destinasi wisata.

"Selain itu, MoU ini juga bertujuan untuk menghadirkan loyalty program, melakukan promosi secara optimal, dan menjalankan program CSR antara lain bagi UMKM yang merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Tak hanya itu, penggunaan platform digital juga akan dilakukan untuk meningkatkan kembali minat wisata," ucap dia.

Baca Juga: Jokowi Buka Opsi Gabungkan BUMN Penerbangan dan Pariwisata, Setuju?

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya