Ada Sentimen Pengetatan Moneter The Fed, Rupiah Melemah Lawan Dolar AS

Rupiah dibuka melemah pada level Rp14.505

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah melemah atas mata uang dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan awal pekan atau Senin (9/5/2022).

Kurs rupiah dibuka melemah 25 poin ke level Rp14.505 per dolar AS pada perdagangan pagi ini.

Mengutip Bloomberg, hingga pukul 09.35 WIB, kurs rupiah masih terus melemah ke level Rp14.516 per dolar AS.

Sebelumnya, pada penutupan perdagangan Kamis, 28 April 2022, kurs rupiah ditutup ke level Rp14.480 per dolar AS.

Baca Juga: The Fed AS Naikan Suku Bunga untuk Lawan Inflasi, Terbesar sejak 2000!

1. Rupiah berpotensi terus melemah hadapi dolar AS hari ini

Kurs rupiah diproyeksi melemah seharian menghadapi dolar AS. Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra mengatakan, hal itu terjadi karena adanya sentimen pengetatan moneter AS.

Rupiah pun bakal mengalami pelemahan terhadap dolar AS seperti mata uang negara lainnya.

Seperti diketahui, Bank Sentral AS telah menaikkan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin pada pekan lalu dan mengambil ancang-ancang untuk menaikan suku bunga acuannya di rapat berikutnya di bulan Juni.

Selain itu, Bank Sentral AS juga akan meluncurkan program penjualan obligasi untuk menyerap likuiditas dolar AS di pasar pada awal Juni.

"Kebijakan pengetatan moneter Bank Sentral AS ini telah mendorong penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya dan penguatan tersebut berpotensi berlanjut," ucap Ariston kepada IDN Times, Senin pagi.

Baca Juga: Sepekan Libur Lebaran, IHSG Tak Berdaya Pagi Ini

2. Ekspektasi pasar masih tinggi terhadap kenaikan suku bunga acuan AS

Ariston menambahkan, indeks dolar AS sendiri sempat menyentuh kisaran tertinggi dalam 20 tahun terakhir pada Jumat lalu, yakni di level 104,07.

"Di sisi lain, tingkat imbal hasil obligasi Pemerintah AS juga terus naik yang mengindikasikan ekspektasi pasar masih tinggi terhadap kenaikan suku bunga acuan AS. Yield tenor 10 tahun masih bertahan di atas kisaran 3,1 persen," ucap dia.

Baca Juga: Bank Indonesia Kembali Pertahankan Suku Bunga Acuan 3,5 Persen

3. Proyeksi posisi rupiah sore nanti

Atas dasar faktor-faktor tersebut, Ariston memproyeksikan kurs rupiah bisa ditutup melemah pada akhir perdagangan sore nanti.

"Rupiah berpotensi melemah ke kisaran Rp14.550 dengan potensi support di kisaran Rp14.450," ucap dia.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya