Airlangga: Outlook Anggaran PEN hingga Akhir 2021 Hanya 88,5 Persen
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto meyakini outlook anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tidak akan mencapai 100 persen hingga akhir tahun ini.
Airlangga menyatakan, outlook PEN 2021 hanya sebesar 88,5 persen atau Rp658,9 triliun dari total pagu yang disiapkan sebesar RpRp744,77 triliun.
"Outlook ini salah satunya terjadi karena faktor imbal jasa penjaminan (IJP) dari sektor keuangan sebesar Rp30 triliun yang dikembalikan karena perbankan likuiditasnya bagus sehingga tidak membutuhkan tambahan alokasi untuk penjaminan," kata Airlangga dalam konferensi pers virtual, Kamis (30/12/2021).
Baca Juga: Sri Mulyani: Anggaran PEN Belum Dibelanjakan Rp210 Triliun Lebih
1. Pos dengan realisasi anggaran PEN terendah
Atas dasar hal tersebut maka program dukungan UMKM menjadi pos dengan realisasi terendah dari seluruh anggaran PEN yang sudah disediakan.
Dari anggaran yang disediakan sebesar Rp116,2 triliun, outlook realisasi dukungan UMKM mentok di 76,9 persen. Adapun hingga 17 Desember 2021, realisasinya baru Rp74,36 triliun yang digunakan untuk menyalurkan Bantuan Pelaku Usaha Mikro (BPUM), IJP, penempatan dana bank, subsidi bunga KUR, dan bantuan PKL.
"Realisasi terendah di program dukungan UMKM karena pergeseran komponen DIPA (IJP), tambahan alokasi belanja untuk biaya Margin Investasi Pemerintah dan subsidi alokasi UMKM yang lebih rendah," kata Airlangga.
Baca Juga: Mengenal PEN dan Kontribusi Nyata Milenial untuk Menyukseskannya
2. Outlook pencairan PEN untuk program lainnya
Secara terperinci, outlook pencarian anggaran seluruh pos program PEN terdiri atas sektor kesehatan sebesar Rp193 triliun atau 89,8 persen dari alokasi Rp214,96 triliun.
Kemudian sektor perlindungan sosial sebesar 91,3 persen atau Rp170,5 triliun dari pagu Rp186,6 triliun. Lalu ada juga pencairan anggaran program prioritas yang sebesar 90,3 persen atau Rp106,5 triliun dari alokasi Rp117,9 triliun.
Baca Juga: Daftar Anggaran Bansos dan Insentif yang Disuntik Pemerintah
3. Hanya pos insentif usaha yang pencairannya lebih dari pagu
Di sisi lain, hanya pos insentif usaha yang realisasi pencairannya melebihi pagu anggaran PEN. Dari pagu Rp62,8 triliun, pemerintah berhasil merealisasikan anggaran sektor insentif usaha sebesar 115,7 persen atau senilai Rp72,7 triliun.
Realisasi tersebut digunakan untuk membiayai insentif perpajakan seperti PPh 21 DTP, PPh Final UMKM, pembebasan PPh 22 impor, pengurangan angsuran PPh 25, pengembalian pendahuluan PPN, penurunan tarif PPh badan, PPN DTP Properti, dan PPNBM DTP.
"Ini tentu semua akan kami monitor dalam beberapa hari ini," ujar Airlangga.