Aktivitas IPO Global Alami Pertumbuhan Sepanjang Q3 2021

Pada Q3 2021, ada 547 IPO yang mengumpulkan 106,3 M dolar AS

Jakarta, IDN Times - Aktivitas penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO) global terus tumbuh hingga kuartal-III 2021. Hal ini menjadikan periode tersebut sebagai kuartal paling aktif berdasarkan jumlah transaksi dan perolehan dalam kurun waktu 20 tahun terakhir.

Dalam laporan "Global IPO Trends: Q3 2021" yang dirilis oleh Ernst & Young (EY) baru-baru ini ditemukan ada 18 persen lebih banyak transaksi pada kuartal-III 2021 dibandingkan ketika rekor tercipta saat periode sama 2007 silam.

Selain itu, pendapatan pun ikut meningkat 11 persen dibandingkan kuartal-III 2020 yang kala itu sempat mencatat rekor tertinggi.

Pada kuartal-III 2021, ada 547 IPO yang mengumpulkan 106,3 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Selama periode year-to-date (YTD), telah ada total 1.635 IPO yang mengumpulkan dana sebesar 330,7 miliar dolar AS, masing-masing meningkat 87 persen dan 99 persen dari tahun ke tahun (YoY).

Secara keseluruhan, EY mencatat bahwa total IPO kuartal-III YTD telah melampaui 2020, baik dari sisi jumlah transaksi maupun perolehan dana.

Baca Juga: GoTo IPO di Bursa Efek Indonesia Semester-I 2022

1. Pulihnya pasar bursa di sejumlah regional jadi faktor utama penggerak aktivitas IPO

Aktivitas IPO Global Alami Pertumbuhan Sepanjang Q3 2021Trading Floor di New York Stock Exchange (NYSE), Wall St. (twitter.com/NYSE)

Dalam laporannya, EY menyebutkan yang menjadi penggerak utama aktivitas IPO sepanjang kuartal-III 2021 adalah pulihnya pasar bursa di sejumlah wilayah seperti Eropa, Timur Tengah, India, dan Afrika (Kawasan EMEIA), utamanya di bursa Eropa, India, dan Tel Aviv.

Seiring dengan hal tersebut, banyak perusahaan melaksanakan IPO sebagai langkah untuk menggalang dana sebelum tapering The Fed benar-benar dilakukan.

"Di Amerika, IPO tradisional terus berlanjut dengan kecepatan tinggi, yakni 209 IPO yang mengumpulkan 133,6 miliar dolar AS. Di Kawasan Asia-Pasifik, meskipun ada beberapa tanda perlambatan pasar, tetapi kawasan ini terus aktif dengan total 750 IPO yang menghasilkan 123,4 miliar dolar AS YTD," tulis EY.

Sementara itu, wilayah EMEIA memiliki aktivitas stabil dengan 476 IPO yang menghasilkan 73,7 miliar dolar AS.

"Pasar IPO global terus menunjukkan kinerja yang baik di kuartal-III 2021 dan sudah mengungguli keseluruhan tahun 2020, baik dalam jumlah transaksi maupun perolehan. Beberapa pendorong utama selama periode ini termasuk bangkitnya pasar IPO EMEIA, serta kandidat IPO yang bergerak cepat sebelum peluang tertutup," kata EY Global IPO Leader, Paul Go, dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times, Selasa (12/10/2021).

Baca Juga: Dear Investor, Simak Nih Jadwal Stock Split BCA!

2. Asia-Pasifik tetap stabil meskipun masih mengalami volatilitas

Aktivitas IPO Global Alami Pertumbuhan Sepanjang Q3 2021Ilustrasi IHSG (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Sementara itu, kawasan Asia-Pasifik mempertahankan momentum yang stabil sepanjang triwulan-III 2021. Kawasan ini mungkin akan segera mengalami perlambatan karena ketegangan geopolitik dan volatilitas berkelanjutan yang diperkirakan akan terus berjalan.

EY melaporkan bahwa secara YTD, kawasan Asia-Pasifik telah mencatat 750 IPO atau naik 35 persen yoy dan menghasilkan 123,4 miliar dolar AS atau tumbuh 44 persen yoy.Teknologi adalah sektor paling aktif di kawasan ini dari jumlah transaksi, yakni sebanyak 154 IPO dengan dana terhimpun sebesar 34,3 miliar dolar AS.

Sejalan dengan hal tersebut, Greater China terus mendapatkan keuntungan selama dengan adanya 444 IPO dan peningkatan pendapatan sebesar 94,1 miliar YTD atau masing-masing naik 13 persen dan 20 persen.

"Walau aktivitas terus meningkat, pasar mengalami penghentian total IPO lintas batas dari China memasuki pasar AS selama kuartal ini yang berdampak pada kawasan Asia-Pasifik dan Amerika," tulis EY.

Di Jepang, aktivitas IPO mengalami kenaikan 50 persen menjadi 81 dengan pendapatan tercatat meningkat 195 persen menjadi 4 miliar dolar AS selama kuartal-III 2021.

Akselerasi tersebut disebabkan oleh likuiditas yang tinggi, kuatnya kinerja pasar saham lokal, dan membaiknya sentimen yang sebagiannya terjadi karena keberhasilan penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020, meskipun kurangnya pendanaan stimulus dari pemerintah dan adanya dampak ekonomi dari pandemik COVID-19.

Kemudian di Asia Tenggara, pasar bursa masih stabil selama kuartal-III 2021 dengan adanya 35 aktivitas IPO yang menghasilkan 3,4 miliar dolar AS. Angka tersebut lebih tinggi dari periode sama tahun lalu yang hanya menghasilkan 33 IPO dengan perolehan dana 1,1 miliar dolar AS.

"Di Asia-Pasifik, setelah beberapa kuartal aktivitas IPO yang kuat, ada beberapa tanda penurunan sementara dalam jumlah transaksi dan dana IPO. Beberapa faktor termasuk ketegangan geopolitik antara AS dan China, pandemik COVID-19 yang naik kembali, dan tindakan regulasi di seluruh kawasan, yang dapat menghambat pertumbuhan," ujar EY Singapore Managing Partner and Asean IPO Leader, Max Loh.

3. 3 sektor bisnis perusahaan yang mendominasi aktivitas IPO selama kuartal-III 2021

Aktivitas IPO Global Alami Pertumbuhan Sepanjang Q3 2021Ilustrasi Bisnis. (IDN Times/Aditya Pratama)

Di sisi lain, sektor teknologi, healthcare, dan industrial masih menjadi incaran para investor. Secara berturut-turut sejak kuartal-III 2020, sektor teknologi menghasilkan jumlah transaksi tertinggi sepanjang tahun, yakni 419 IPO.

Kemudian juga telah menghimpun jumlah pendapatan tertinggi untuk enam kuartal berturut-turut sejak kuartal-II 2020 dengan nilai 116,4 miliar dolar AS.

Lalu diikuti sektor healthcare dengan 287 IPO yang menghasilkan 49,2 miliar dolar AS dan sektor industrial berada di urutan ketiga dengan 204 IPO yang menghasilkan 35,3 miliar dolar AS.

Baca Juga: 5 Instrumen Investasi dengan Risiko Rendah hingga Moderat

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya