Anggota DPR Ini Sebut KRL Chaos Cuma Tahun Baru dan Lebaran

Dikaitkan dengan impor KRL bekas dari Jepang

Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi VI DPR RI, Evita Nursanty mempertanyakan urgensi impor kereta bekas dari Jepang. Pertanyaan itu disampaikan Evita ketika Rapat Kerja dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), dan PT Industri Kereta Api (INKA).

Dalam rapat tersebut, Evita juga menanyakan apakah jika impor tidak dilakukan perjalanan KRL akan chaos atau kacau.

"Sekarang, apakah kita chaos kalau kita tidak impor ini barang?" tanya Evita, Senin (27/3/2023).

Baca Juga: Andre Rosiade: KCI Aneh, kok Maksa Impor Kereta Bekas Usia 28 Tahun

1. Kondisi chaos di KRL tidak terjadi setiap hari

Anggota DPR Ini Sebut KRL Chaos Cuma Tahun Baru dan LebaranSuasana Stasiun KRL Commuter Line jalur Tanah Abang-Serpong. (IDN Times/Herka Yanis)

Evita pun melanjutkan dengan menyebut bahwa kondisi kacau di stasiun atau KRL tidak terjadi setiap hari.

Kondisi tersebut hanya terjadi selama hari besar seperti Tahun Baru dan Lebaran.

"Kita kan biasanya chaos itu di tahun baru, kita biasanya chaos itu di Lebaran. Ini kan sudah lewat semua ke-chaosan kita. Apakah memang ini suatu urgensi yang kalau kita tidak impor ini chaos?" ucap Anggota DPR dari Fraksi PDIP tersebut.

Baca Juga: Pengamat: Unsur TKDN Juga Bisa Dipenuhi dari Impor Kereta Bekas

2. Dorong lakukan audit eksternal

Anggota DPR Ini Sebut KRL Chaos Cuma Tahun Baru dan LebaranIDN Times/Galih Persiana

Evita pun meminta kepada PT KAI untuk melakukan audit eksternal terutama pada kebutuhan keretanya. Dia merasa tidak cukup audit internal yang dilakukan oleh PT KAI.

"Supaya fair, saya rasa audit itu bukan audit internal, tapi audit eksternal pakai auditor sebenarnya kebutuhannya berapa," ucap dia.

Baca Juga: Kemenperin: INKA Bisa Bikin, Kenapa Harus Impor Kereta dari Jepang?

3. Ratusan ribu pengguna KRL bisa menderita jika impor tidak dilakukan

Anggota DPR Ini Sebut KRL Chaos Cuma Tahun Baru dan LebaranSuasana Stasiun KRL Commuter Line jalur Tanah Abang-Serpong. (IDN Times/Herka Yanis)

Sebelumnya diberitakan, jika upaya impor kereta bekas dari Jepang gagal maka hal tersebut bakal mengganggu layanan KRL Jabodetabek.

Ketika layanan KRL terganggu maka bisa berdampak pada ratusan ribu pengguna KRL. Sebagai informasi, KCI mesti mempensiunkan 10 dan 16 rangkaian KRL Jabodetabek secara berturut-turut pada 2023 dan 2024 mendatang.

Dengan demikian, bakal ada 120 unit kereta yang dipensiunkan tahun ini dan 228 unit kereta dipensiunkan pada 2024 mendatang.

"Bayangkan kalau satu unit KRL pada jam sibuk mampu membawa 200 penumpang dan sehari mereka mampu melayani 10 perjalanan, maka ada 200 ribu penumpang lebih yang dapat dilayani dalam sehari. Kalau sarananya berkurang 120 unit karena kereta yang sudah mencapai batas usia pemakaian tidak diganti, maka sekitar 200 ribu calon penumpang KRL Jabodetabek tidak akan dapat dilayani," ucap Darmaningtyas kepada IDN Times, Jumat (3/3/2023).

Jika itu terjadi, Darmaningtyas yakin dampaknya akan jauh melebihi kehebohan pro kontra impor kereta bekas dari Jepang itu sendiri.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya