Awal Pekan, Rupiah Dibuka Melemah 33 Poin ke Rp14.329

Rupiah berpotensi melemah seharian

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah melemah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan awal pekan atau Senin (17/1/2022).

Kurs rupiah dibuka melemah 33 poin ke level Rp14.329 per dolar AS pada perdagangan pagi ini.

Mengutip Bloomberg, hingga pukul 09.20 WIB, kurs rupiah terus mengalami pelemahan, yakni ke level Rp14.330 per dolar AS atau melemah 34 poin (-0,24 persen).

Sebelumnya, pada penutupan perdagangan akhir pekan atau Jumat, 14 Januari 2022 sore, kurs rupiah melemah tipis dua poin ke level Rp14.296 per dolar AS.

Baca Juga: IHSG Menguat di Awal Pekan, 4 Saham Ini Bisa Jadi Rekomendasi

1. Pelemahan rupiah berpotensi seharian

Awal Pekan, Rupiah Dibuka Melemah 33 Poin ke Rp14.329Ilustrasi nilai tukar rupiah terhadap dollar naik (IDN Times/Arief Rahmat)

Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra menyatakan kurs rupiah berpotensi menguat melemah terhadap dolar AS selama seharian. Hal itu seiring dengan kenaikan yield obligasi Pemerintah AS.

Yield obligasi Pemerintah AS tenor 10 tahun naik ke kisaran 1,78 persen pada perdagangan akhir pekan setelah tertekan di kisaran 1,70 persen. Ini mengindikasikan pasar bersiap dengan kenaikan suku bunga acuan AS.

Akhir pekan kemarin, sambung Ariston, AS merilis data penjualan ritel bulan Desember yang ternyata mengalami penurunan sebesar 1,9 persen year on year padahal bulan sebelumnya mengalami pertumbuhan.

"Banyak analis mensinyalir tekanan pada data ini karena kenaikan inflasi yang mengurangi minat belanja masyarakat AS. Analisis ini mendukung keinginan Bank Sentral AS untuk segera menaikan suku bunga acuannya," kata Ariston, kepada IDN Times, Senin pagi.

Baca Juga: Harga Emas Turun Tipis di Awal Pekan, Cek Rinciannya Hari Ini

2. Data surplus neraca perdagangan bisa kuatkan rupiah

Awal Pekan, Rupiah Dibuka Melemah 33 Poin ke Rp14.329Ilustrasi neraca perdagangan. (IDN Times/Mardya Shakti)

Namun begitu, rupiah tetap memiliki peluang untuk menguat. Hal itu disebabkan rilis surplus neraca perdagangan bukan Desember yang sesuai ekspektasi di kisaran 3 miliar dolar AS.

"Neraca perdagangan yang surplus bisa membantu rupiah bertahan dari tekanan kenaikan suku bunga acuan AS karena suplai dolar di tanah air bertambah," kata Ariston.

3. Proyeksi posisi rupiah sore nanti

Awal Pekan, Rupiah Dibuka Melemah 33 Poin ke Rp14.329Ilustrasi Kurs Rupiah. (IDN Times/Aditya Pratama)

Atas dasar faktor-faktor tersebut, Ariston memproyeksikan kurs rupiah bisa ditutup melemah pada akhir perdagangan nanti.

"Rupiah mungkin bergerak melemah ke kisaran Rp14.320 -- Rp14.350, sementara potensi penguatan ke kisaran Rp14.250," kata dia.

Baca Juga: Mengintip Peluang Investasi di Perusahaan Jasa Tambang Batu Bara

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya