Awal Pekan, Rupiah Dibuka Melemah ke Level Rp14.390 per Dolar AS
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah masih belum mampu melawan keperkasaan dolar Amerika Serikat (AS).
Melansir Bloomberg, pada pembukaan perdagangan awal pekan atau Senin (21/6/2021) pukul 09.00 WIB, kurs rupiah dibuka melemah 15 poin atau 0,10 persen ke level Rp14.390.
Pelemahan ini masih melanjutkan tren buruk kurs rupiah yang pada pekan lalu selama lima hari beruntun dipecundangi oleh dolar AS.
Sebelumnya pada penutupan perdagangan Jumat (18/6/2021) sore, kurs rupiah ditutup melemah 20 poin atau 0,14 persen pada level Rp14.375 per dolar AS.
1. Kurs rupiah masih berpotensi melemah sepanjang hari
Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra menyatakan kurs rupiah masih terus berpotensi untuk mengalami pelemahan sepanjang hari ini.
Salah satu faktor yang mampu menekan kurs rupiah adalah keberadaan sentimen dari Bank Sentral AS atau The Fed yang membuat pasar mengkhawatirkan adanya kenaikan tingkat suku bunga acuan dan tapering lebih cepat dari perkiraan.
Keperkasaan dolar AS tidak hanya kepada rupiah, melainkan mata uang negara lainnya sebagai imbas dari isu-isu yang berputar di sekitar The Fed.
"Pada rapat terakhir, The Fed mengeluarkan proyeksi yang menunjukkan tingkat inflasi naik lebih cepat dari perkiraan sebelumnya dan tingkat suku bunga acuan juga berpotensi dinaikkan lebih cepat dari perkiraan sebelumnya," ungkap Ariston kepada IDN Times, Senin pagi.
Sikap The Fed tersebut, lanjut Ariston, mendorong para pelaku pasar untuk melakukan reposisi investasi.
Editor’s picks
Imbasnya, indeks dolar pun menguat selama tiga hari terakhir, bukan hanya terhadap rupiah, melainkan terhadap banyak mata uang negara-negara lainnya.
Baca Juga: Akhir Pekan, Rupiah Masih Tunduk terhadap Dolar AS
2. Lonjakan kasus COVID-19 juga masih akan melemahkan rupiah
Sementara itu, pelemahan rupiah juga disebabkan oleh faktor yang terjadi di dalam negeri.
Kondisi penularan COVID-19 yang kembali meninggi selama beberapa hari terakhir mengindikasikan pelemahan rupiah masih akan terjadi sepanjang hari ini.
"Kondisi ini bisa memicu lockdown yang lebih luas untuk menekan penularan dan ini bisa berdampak negatif ke perekonomian. Angka kasus baru sudah tembus di atas 10 ribu kasus sejak tanggal 17 Juni.," kata Ariston.
3. Proyeksi pergerakan rupiah pada akhir perdagangan hari ini
Atas dasar faktor-faktor itu, Ariston memproyeksikan kurs rupiah bakal melanjutkan pelemahan pada penutupan perdagangan sore nanti.
"Hari ini rupiah berpotensi melemah ke kisaran Rp14.450, dengan potensi support di kisaran Rp14.350," tutur dia.
Baca Juga: Kasus COVID-19 Menggila, Rupiah Ditutup Melemah Lawan Dolar AS