Awal Pekan, Rupiah Melemah ke Level Rp14.200 per Dolar AS

Rupiah berpotensi melemah hingga sore nanti

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah tipis pada perdagangan awal pekan, Senin (14/6/2021). Kurs rupiah dibuka pada level Rp14.200 per dolar AS.

Melansir Bloomberg, pada pukul 09.35 WIB, rupiah mengalami pelemahan 31 poin atau 0,22 persen terhadap dolar AS ke level Rp14.220.

Sebelumnya pada penutupan perdagangan Jumat (11/6/2021) sore, kurs rupiah ditutup menguat 0,41 persen pada level Rp14.189 per dolar AS.

1. Dolar AS menguat pada hampir seluruh mata uang dunia

Awal Pekan, Rupiah Melemah ke Level Rp14.200 per Dolar ASIlustrasi nilai tukar rupiah terhadap dollar naik (IDN Times/Arief Rahmat)

Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra menyatakan bahwa pasar perlu mewaspadai pelemahan nilai tukar rupiah hari ini.

Pasalnya, dolar AS menunjukkan rebound terhadap beberapa mata uang mayor seperti euro, poundsterling, dolar Australia, yen, dan beberapa mata uang regional seperti dolar Singapura, peso, baht, serta won pagi ini.

"Pasar kelihatannya melakukan konsolidasi menjelang pengumuman kebijakan moneter terbaru Bank Sentral AS di Kamis dini hari," ujar Ariston, kepada IDN Times, Senin pagi.

Baca Juga: Menutup Akhir Pekan, Rupiah Menguat 0,41 Persen terhadap Dolar

2. Potensi perubahan kebijakan dari The Fed

Awal Pekan, Rupiah Melemah ke Level Rp14.200 per Dolar ASIlustrasi dolar AS ( ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Di sisi lain, pasar pun turut mewaspadai potensi terhadap diskusi perubahan kebijakan dari Bank Sentral AS atau The Fed ke arah lebih ketat.

Hal itu lantaran inflasi AS tercatat terus mengalami kenaikan sehingga melebihi target dua persen dalam beberapa bulan ke belakang.

"Diskusi tersebut bisa menjadi indikasi The Fed bersiap mengubah kebijakannya dan ini bisa mendorong penguatan dolar AS ke depan," sambung Ariston.

3. Penyebab pelemahan rupiah dari dalam negeri

Awal Pekan, Rupiah Melemah ke Level Rp14.200 per Dolar ASSeorang pasien COVID-19 meletakkan kedua tangan di kepalanya (ANTARA FOTO/REUTERS/Baz Ratner)

Sementara itu, Ariston menilai bahwa naiknya angka COVID-19 dalam negeri turut menjadi pemicu pelemahan rupiah terhadap dolar AS hari ini.

Hal itu mungkin akan berlangsung lama jika pemerintah kembali memberlakukan pembatasan guna meredam angka penularan COVID-19.

"Tercatat penambahan kasus baru lebih dari 9.000 kasus, mungkin yang tertinggi sejak awal tahun. Bila angka ini berlanjut, mungkin ada pembatasan yang lebih ketat yang bisa menganggu perekonomian," jelas Ariston.

Potensi penguatan kurs rupiah terhadap dolar AS juga didukung oleh kondisi dalam negeri dengan adanya perilisan data survei tingkat keyakinan konsumen bulan Mei oleh Bank Indonesia (BI).

Atas dasar itu, Ariston memproyeksikan kurs rupiah bakal melemah terhadap dolar AS pada penutupan perdagangan sore nanti.

"Potensi pelemahan rupiah hari ini ke arah Rp14.240 dengan potensi support di kisaran Rp14.170," kata dia.

Baca Juga: Akhir Pekan, Rupiah Dibuka Menguat Terhadap Dolar AS

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya