Banggar Sepakati Pertumbuhan Ekonomi 2022 Sebesar 5,2 Persen

Banggar optimistis pemerintah bisa mencapai target pada 2022

Jakarta, IDN Times - Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (Banggar DPR RI) menyepakati asumsi dasar ekonomi makro untuk Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2020.

Ketua Banggar DPR RI, Said Abdullah kemudian membacakan kesepakatan tersebut dalam pembahasan tingkat II Rapat Paripurna DPR RI ke-6 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2021-2022, Kamis (30/9/2021).

Salah satu hal yang disepakati antara Banggar dan pemerintah adalah terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022 di dalam RAPBN.

"Seiring dengan tren pemulihan kesehatan rakyat dan pemulihan ekonomi nasional itulah Banggar DPR RI bersama pemerintah merumuskan berbagai indikator pada asumsi ekonomi makro APBN 2022 sebagai berikut, satu pertumbuhan ekonomi 5,2 persen," ujar Said.

1. Perubahan angka pertumbuhan ekonomi 2022

Banggar Sepakati Pertumbuhan Ekonomi 2022 Sebesar 5,2 PersenPresiden Jokowi dalam Rapat Paripurna DPR RI pada Jumat (14/8/2020) (Youtube.com/DPR RI)

Pemerintah sebelumnya menyantumkan angka pertumbuhan ekonomi antara 5 hingga 5,5 persen di dalam RAPBN 2022.

Hal itu seperti disampaikan oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo dalam laporan nota keuangan pada pertengahan Agustus silam.

"Pertumbuhan ekonomi 2022 diperkirakan pada kisaran 5,0 persen sampai 5,5 persen. Kita akan berusaha maksimal mencapai target pertumbuhan di batas atas, yaitu 5,5 persen," ujar Jokowi.

Baca Juga: Jokowi Minta Jajarannya Waspadai Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III 2021

2. Banggar optimistis pemerintah bisa mencapai target pertumbuhan ekonomi 2022

Banggar Sepakati Pertumbuhan Ekonomi 2022 Sebesar 5,2 PersenIlustrasi Pertumbuhan Ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Said menambahkan, pihaknya optimistis pemerintah mampu meraih target pertumbuhan ekonomi 5,2 persen pada 2022 mendatang.

Hal itu tak terlepas dari modal pemerintah pada pertumbuhan ekonomi triwulan-II 2021 yang mencapai 7,2 persen year on year (yoy).

"Ini sudah melewati resesi walaupun pada triwulan-III 2021 diperkirakan pertumbuhan ekonomi akan kembali terkoreksi, tetapi kita optimistis pertumbuhan ekonomi 2021 akan mencapai kisaran paling tidak 3,7 persen sampai 4,5 persen. Inilah modal untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 5,2 persen pada tahun 2022," tutur Said.

3. Kesepakatan Asumsi Ekonomi Makro APBN 2022

Banggar Sepakati Pertumbuhan Ekonomi 2022 Sebesar 5,2 PersenIDN Times/Arief Rahmat

Di dalam Asumsi Ekonomi Makro APBN 2022, hanya angka pertumbuhan ekonomi dan tingkat bunga Surat Utang Negara (SUN) yang berubah. Angka lainnya masih tetap sama seperti yang telah pemerintah cantumkan di dalam RAPBN 2022.

Di dalam RAPBN, pemerintah mengajukan tingkat bunga SUN 10 tahun adalah 6,82 persen. Namun, Banggar dan pemerintah akhirnya sepakat tingkat bunga SUN 10 tahun ada di angka 6,8 persen.

Untuk laju inflasi tetap berada di kisaran 3 persen. Kemudian nilai tukar rupiah Rp14.350 per dolar AS.

"Harga minyak mentah 63 US dollar per barel, lifting gas bumi 1,739 juta barel per hari, lifting minyak bumi 703 ribu barel per hari, dan lifting gas bumi 10,3 juta per barel setara minyak per hari," kata Said.

Baca Juga: Survei Indikator: 44 Persen Responden Nilai Kondisi Ekonomi RI Buruk

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya