Bangun Kereta Cepat Surabaya, Pemerintah Mesti Libatkan APBN dari Awal

Pemerintah berencana menyambungkan kereta cepat ke Surabaya

Jakarta, IDN Times - Pemerintah berencana menyambungkan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) sampai ke Surabaya. Sejalan dengan hal tersebut, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) II, Kartika Wirjoatmodjo meminta siapapun pemerintahan berikutnya untuk belajar dari pembangunan KCJB.

Menurut pria yang karib disapa Tiko tersebut ada dua pelajaran yang bisa diambil dari pembangunan KCJB untuk nantinya diterapkan dalam pembangunan Kereta Cepat Surabaya.

"Lesson learned pertama adalah bahwa perencanaan harus baik. Perhitungan kalkulasi cost harus baik dan benar. Yang kedua memang butuh kehadiran negara, gak mungkin B2B (business to business) murni," tutur Tiko dalam program Ngobrol Seru bersama IDN Times.

Baca Juga: Kereta Cepat dan Semi Cepat Bakal Sambungkan Jakarta-Surabaya

1. Pemerintah rancang aturan untuk libatkan APBN dari awal

Bangun Kereta Cepat Surabaya, Pemerintah Mesti Libatkan APBN dari AwalIlustrasi APBN. (IDN Times/Aditya Pratama)

Sejalan dengan hal itu, pemerintah disebut Tiko tengah menggodok aturan yang berisikan keterlibatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dari awal pembangunan kereta cepat.

"Jadi kalau di PP (Peraturan Pemerintah) yang kita sedang rancang nanti pembebasan tanah, sinyal GSM itu kita masukkan sebagai bagian dari kontribusi pemerintah, gak mungkin swasta murni," kata mantan Direktur Utama Bank Mandiri tersebut.

Baca Juga: Mimpi Besar RI Sambungkan Kereta Cepat Sampai ke Surabaya

2. Pemerintah memang rencanakan proyek KCJB sampai Surabaya

Bangun Kereta Cepat Surabaya, Pemerintah Mesti Libatkan APBN dari AwalMenteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Sebelumnya diberitakan, proyek KCJB sendiri memang direncanakan sampai ke Surabaya. Namun, pemerintah saat ini masih fokus pada penyelesaian proyek KCJB.

Adapun KCJB diperkirakan bakal beroperasi penuh pada Juni atau Juli 2023 mendatang.

"Yang jelas masterplan itu sampai Surabaya dan yang paling penting adalah kita lakukan secara bertahap," ucap Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Tarif Kereta Cepat di 3 Tahun Pertama Bakal Lebih Murah, Cek Berapa!

3. Bakal ada dua proyek kereta buat rute Jakarta-Surabaya

Bangun Kereta Cepat Surabaya, Pemerintah Mesti Libatkan APBN dari AwalWacana rute Kereta Cepat sampai Surabaya (IDN Times/Aditya Pratama)

Sebelum ada wacana proyek kereta cepat sampai Surabaya, pemerintah sudah pernah mewacanakan proyek kereta semi cepat Jakarta-Surabaya yang digaungkan sejak 2017. Proyek itu awalnya ingin dikerjakan bersama dengan Jepang, sementara proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dikerjasamakan dengan China.

Pada 28 Oktober 2022 lalu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan jika proyek kereta cepat diperpanjang sampai Surabaya, maka akan lebih efisien.

"Nanti kalau pemerintah akan melanjutkan ini sampai ke Surabaya, saya kira akan membuat Indonesia lebih efisien," kata Luhut dalam acara Peluncuran Laporan Kegiatan Tanggung Jawab Sosial (Corporate Social Responsibility/CSR) Perusahaan-perusahaan China di Indonesia.

Luhut juga mengungkapkan,peluang China untuk kembali menggarap proyek kereta cepat sampai Surabaya itu.

Pada 31 Oktober 2022 lalu, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan proyek kereta cepat yang ingin diperpanjang sampai ke Surabaya berbeda dengan proyek kereta semi cepat Jakarta-Surabaya.

Budi mengatakan, proyek kereta semi cepat direncanakan melalui jalur utara Pulau Jawa. Sementara itu, jika proyek KCJB diperpanjang sampai Surabaya, maka akan melalui jalur selatan Pulau Jawa.

"Semi cepat kan di utara, ini (kereta cepat) di selatan," kata Budi usai menghadiri Penandatanganan Proyek KPBU Pengembangan Proving Ground BPLJSKB Bekasi Provinsi Jawa Barat.

Budi mengatakan pemerintah ingin menyediakan layanan transportasi cepat rute Jakarta-Kertajati. Oleh sebab itu, proyek KCJB yang ingin dikembangkan sampai Surabaya direncanakan melalui tujuh rute, yakni Bandung, Kertajati, Purwokerto, Jogja, Solo, Madiun, hingga berakhir di Surabaya.

"Kita tahu bahwa setelah ini kita harus ke Kertajati. Tentunya Kertajati-Jakarta itu akan dekat," tutur Budi.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya