Begini Perkembangan Pembangunan Buffer Zone Depo Plumpang

Pertamina mau cepat-cepat bangun buffer zone Depo Plumpang

Jakarta, IDN Times - PT Pertamina (Persero) terus mempercepat upaya pembangunan zona aman atau buffer zone di Depo atau Terminal Pengisian Bahan Bakar Minyak (TPBBM) di Plumpang, Jakarta Utara. Sejumlah langkah telah diambil oleh Pertamina untuk mempercepat realisasi buffer zone tersebut.

"Sekarang, kami sudah mengarah ke pembuatan buffer zone. Jadi, kemarin kami sudah koordinasi dengan pihak-pihak semacam Kementerian ATR, Kemenko Marves, Pemprov, dan Pemkot, segala macam untuk supaya satu suara nih, buffer zone itu penting," kata VP Corporate Communications Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, dalam pernyataannya yang dikutip Jumat (31/3/2023).

1. Perhatikan aspek hukum dan koordinasi dengan warga

Begini Perkembangan Pembangunan Buffer Zone Depo PlumpangPara pengungsi kebakaran depo Pertamina Plumpang di RPTRA Rasela, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, Minggu (5/3/2023). (IDN Times/Lia Hutasoit)

Fadjar mengakui, Pertamina saat ini juga tengah melakukan konsolidasi dari segi aspek hukum. Pertamina tentunya tidak ingin ada masalah hukum ketika pembangunan buffer zone dilakukan.

Selain itu, Pertamina juga terus melakukan koordinasi dengan warga sekitar Depo Plumpang, terutama yang nantinya terdampak buffer zone.

"Makanya, kami lagi konsolidasi supaya dari segi aspek hukum gak ada masalah. Legalitas, semua kami lagi konsolidasi, termasuk juga komunikasi warga. Kami lakukan sama Pemkot juga. Kan, yang pimpin Pemkot Jakarta Utara," kata Fadjar.

Baca Juga: Pertamina Akan Buat Buffer Zone di Depo dan Kilang Pertamina

2. Ratusan KK bakal dipindah imbas buffer zone

Begini Perkembangan Pembangunan Buffer Zone Depo PlumpangJarak depo Pertamina Plumpang dengan permukiman warga hanya 5 meter. (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Terkait warga, Fadjar menjelaskan bakal ada banyak warga yang direlokasi sebagai imbas pembangunan buffer zone Depo Plumpang. Pertamina berencana membangun buffer zone dengan lebar 52,5 meter. Dari rencana itu, Fadjar menyatakan ratusan KK bakal direlokasi dari sekitar Depo Plumpang.

"Sementara masih 50-an meter dulu. Ke depan, belum ke sana (penambahan lebar),  kan 50 saja udah berapa ratus KK yang harus diipindah. Makin jauh, kian banyak KK, jadi standar minimalnya dulu deh," ujar Fadjar.

3. Pentingnya buffer zone di depo BBM

Begini Perkembangan Pembangunan Buffer Zone Depo PlumpangKebakaran terjadi pada Jumat (3/3) sekitar pukul 20.11 WIB. Pertamina mengkonfirmasi bahwa kebakaran di Depo Plumpang terjadi pada bagian pipa.

Sebelumnya, Pengamat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Juwari, mengatakan keberadaan buffer zone sangat diperlukan. Hal itu lantaran depo BBM sangat berbahaya mulai dari bahaya ringan hingga yang berisiko tinggi.

Juwari menerangkan  bahaya ringan bersumber dari kebocoran BBM dalam jumlah kecil yang kemudian menyebar.

Kemudian, bahaya kecil itu bisa menjadi risiko sedang dan besar jika kebocoran cukup banyak dan menyebar ke wilayah yang cukup luas.

"Intinya, buffer zone sangat diperlukan, karena potensi bahaya (di depo dan kilang) pasti ada. Mulai dari bahaya ringan, hingga tinggi risikonya. Jika terjadi ledakan, diharapkan efek ledakan hanya sampai buffer zone, tidak ke penduduk,” katanya dalam keterangan pers, Kamis (30/3/2023).

Baca Juga: Kebakaran Depo BBM Plumpang, Bukti Pentingnya Buffer Zone

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya