BEI Tolak Banyak Perusahaan yang Mau IPO, Kenapa? 

BEI berkomitmen menjaga pasar modal Indonesia berkualitas

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman mengungkapkan pihaknya melakukan banyak penolakan terhadap perusahaan yang mau listing atau mencatatkan diri di pasar modal (initial public offering/IPO).

BEI, kata Iman, tidak mau sembarangan dalam memberikan persetujuan bagi perusahaan yang ingin IPO. Hal itu agar kualitas pasar modal di Indonesia bisa tetap terjaga dengan baik.

"Pak Nyoman (Direktur Penilai Perusahaan) dan tim itu juga banyak yang menolak perusahaan mau listing," kata Iman dalam konferensi pers virtual pasca Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Rabu (28/6/2023).

Baca Juga: Ada Emiten Sentuh Rp1, BEI Cuma Mau Perusahaan Berkualitas yang IPO

1. Perusahaan yang mau IPO harus berkualitas

BEI Tolak Banyak Perusahaan yang Mau IPO, Kenapa? Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Penolakan dilakukan bukannya tanpa alasan, tetapi karena BEI disebut selektif melihat bagaimana prospek dan kinerja perusahaan tersebut pada masa akan datang.

"Kami tegaskan, kami selektif. Probability untuk succeesful mereka masuk menjadi perusahaan tercatat pada saat applicant 100 persen misalnya itu 70 persen artinya 30 persen potensi kita tolak. Bukan karena kita mengada-ada kita menolak, tapi memang karena kami selektif," ucap Direktur Penilai Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna.

Baca Juga: Resmi IPO, Raam Punjabi Ingin Multivision Plus Jadi seperti Disney

2. Imbauan BEI

BEI Tolak Banyak Perusahaan yang Mau IPO, Kenapa? ilustrasi IPO (IDN Times/Aditya Pratama)

Nyoman Yetna pun kemudian mengimbau kepada perusahaan tercatat untuk tetap memberikan kinerja apik pasca-IPO. Hal itu agar harga sahamnya bisa terjaga dan tidak anjlok dan kemudian masuk ke klub saham gocap alias Rp50 atau lebih parah ke Rp1.

"Perusahaan tercatat kita wanti-wanti manajemennya wajib menunjukkan kinerjanya post IPO. IPO itu hanya jalan aja untuk memulai masuk ke ambience-nya pasar modal dan publik. Nah setelah itu, kinerja mereka harus ditunjukkan termasuk bagaimana mengeksekusi rencana-rencana yang sudah ada di prospektus," tutur Nyoman Yetna.

Baca Juga: Resmi IPO, Emiten Bus Listrik Vektor Raup Dana Rp875 Miliar

3. Ada 45 perusahaan antre buat IPO

BEI Tolak Banyak Perusahaan yang Mau IPO, Kenapa? ilustrasi IPO (IDN Times/Aditya Pratama)

BEI sendiri sampai saat ini mencatat ada 45 perusahaan calon emiten yang mengantre untuk IPO tahun ini. Hingga 23 Juni 2023, tercatat ada 44 emiten yang telah melantai di pasar modal Indonesia dengan total dana dihimpun sebesar Rp33,9 triliun.

"Hingga saat ini, terdapat 45 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI," kata Nyoman Yetna.

Adapun klasifikasi aset perusahaan yang saat ini berada dalam pipeline di antaranya adalah 6 perusahaan aset skala kecil beraset di bawah Rp50 miliar, 26 perusahaan aset skala menengah dengan aset antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar, dan 13 perusahaan dengan aset skala besar, yakni di atas Rp250 miliar.

Sementara dari sektornya, sebanyak 4 perusahaan dari sektor material dasar, 10 perusahaan dari sektor konsumer kritikal, 6 perusahaan dari sektor konsumer non-kritial, 4 perusahaan dari sektor energi, 1 perusahaan dari sektor keuangan, 2 perusahaan dari sektor kesehatan, 4 perusahaan dari sektor industrials, 2 perusahaan dari sektor infrastruktur, 4 perusahaan dari sektor properties & real estate, 4 perusahaan dari sektor teknologi, dan 4 perusahaan dari sektor transportasi dan logistik.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya