BI Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 3,5 Persen
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) memutuskan kembali mempertahankan suku bunga acuan atau 7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) di angka 3,5 persen.
Selain itu, RDG BI juga memutuskan mempertahankan suku bunga Deposit Facility yang tetap dipertahankan di angka 2,75 persen dan suku bunga Lending Facility tetap sebesar 4,25 persen.
“Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada tanggal 17 dan 18 November 2021 memutuskan untuk mempertahankan BI Seven Days Reverse Repo Rate sebesar 3,50 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75 persen, dan suku bunga Lending Facility tetap 4,25 persen,” kata Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam konferensi pers virtual, Kamis (18/11/2021).
Baca Juga: Sejarah Bank Indonesia, Bank Sentral Penjaga Kestabilan Nilai Rupiah
1. BI mempertimbangkan kondisi ekonomi global
Keputusan RDG BI mempertahankan suku bunga acuan diambil setelah mempertimbangkan kondisi ekonomi global dan domestik. Menurut Perry, situasi ekonomi global saat ini masih dalam kondisi pemulihan setelah hantaman pandemik COVID-19 sejak awal tahun lalu.
Kendati begitu, Perry menyatakan pemulihan ekonomi global tersebut masih dibayangi gangguan rantai pasok dan keterbatasan energi. Hal itu pun berdampak pada perlambatan pertumbuhan ekonomi di tiga negara besar seperti Amerika Serikat (AS), China, dan Jepang pada kuartal-III 2021.
"Ekonomi kuartal-III 2021 di AS, China, dan Jepang alami perlambatan akibat kenaikan kasus varian delta dan gangguan rantai pasok serta energi," ujar Perry.
Editor’s picks
Baca Juga: BI Pertahankan Suku Bunga Acuan Tetap 3,5 Persen
2. BI merevisi pertumbuhan ekonomi global
Atas dasar hal tersebut, BI merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 5,7 persen pada tahun ini.
Sebelumnya, BI menargetkan pertumbuhan ekonomi global ada di angka 5,8 persen tahun ini.
Baca Juga: Jenis-Jenis Suku Bunga yang Perlu Nasabah Ketahui
3. Kondisi perekonomian domestik saat ini
Selain mempertimbangkan kondisi perekonomian global, BI juga mempertimbangkan perekonomian domestik dalam mempertahankan suku bunga acuan di level 3,5 persen.
Perry menyatakan, pemulihan ekonomi domestik juga masih terus berjalan. Hal tersebut terlihat dari adanya kenaikan volume perdagangan di tengah lonjakan harga komoditas. "Dengan demikian ini menopang kinerja ekspor Indonesia," kata dia.