Biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bengkak, Erick Thohir: Masih Murah!

Pembengkakan biaya akan ditutupi menggunakan utang

Jakarta, IDN Times - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menyampaikan pendapatnya terkait pembengkakan biaya atau cost overrun pada pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Pembengkakan biaya pembangunan kereta cepat yang diketahui sejauh ini tercatat sekitar 1,1-1,9 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau mencapai Rp27 triliun.

Erick menyebut biaya tersebut masih termasuk lebih murah lantaran pembangunan dilakukan di tengah kenaikan harga baja dan komoditas dunia.

Adapun kelebihan biaya pembangunan bakal ditutupi dari pinjaman atau utang di perbankan. Kendati begitu, Erick tidak merinci nominal pinjaman guna menutupi nilai cost overrun tersebut.

"Cost overrun itu dihitung total masih lebih murah kalau dibangun hari ini karena harga bajanya naik luar biasa dan juga yang lain-lainnya juga naik," kata Erick kepada awak media di Lobby Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (19/10/2022).

Baca Juga: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bakal Terhubung LRT Jabodebek

1. Kebutuhan utang mencapai 75 persen

Biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bengkak, Erick Thohir: Masih Murah!ilustrasi utang (IDN Times/Aditya Pratama)

Sebelumnya, Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan, kebutuhan utang untuk menutupi cost overrun kereta cepat Jakarta-Bandung mencapai 75 persen.

"Nanti yang 75 persen kita akan cari loan. Loan yang akan dibayar pada saat sudah mulai operasional," kata Arya beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Pembengkakan Biaya Kereta Cepat Mau Ditambal Pakai Utang dari China

2. Pinjaman bisa berasal dari perbankan China

Biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bengkak, Erick Thohir: Masih Murah!Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KJCB) oleh PT KCIC (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Dia menjelaskan bahwa pinjaman tersebut akan dicari yang sumbernya bisa dari perbankan mana saja, dan tidak menutup kemungkinan bank dari China.

"Kita cari kan, kan lagi dicari nih, bisa dari bank China dan sebagainya, lagi dicari," jawab Arya.

Baca Juga: Tukang Las Proyek Kereta Cepat dari China, DPR: Pekerja RI Mampu!

3. Sisa 25 persen cost overrun akan disumbang oleh konsorsium BUMN Indonesia dan China

Biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bengkak, Erick Thohir: Masih Murah!Penampakan rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung. (dok. KCIC)

Arya melanjutkan, cost overrun sebesar 25 persen akan ditanggung oleh konsorsium BUMN Indonesia dan BUMN China, yang porsinya sesuai dengan kepemilikan saham di proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Jadi, konsorsium BUMN Indonesia akan menanggung 60 persen, dan BUMN China 40 persen.

"(Porsi) 25 persen (dari total cost overrun) itu akan diambil masing-masing, kita akan chip in (ikut menyumbang), BUMN-nya Indonesia akan chip in, BUMN-nya China akan chip in sesuai dengan komposisinya," jelas Arya.

Dia menjelaskan, konsorsium BUMN Indonesia akan menyetorkan dana melalui PT KAI (Persero) yang diketahui mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN). "Jadi Rp4 triliun di konsorsium BUMN Indonesia, Rp3 triliun oleh BUMN China," sambungnya.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya