Bukaka Teknik Utama Gelontorkan Capex Rp500 M Tahun Ini

Realisasinya sudah mencapai Rp200 miliaran

Jakarta, IDN Times - PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp500 miliar tahun ini. Capex tersebut bakal digunakan BUKK untuk investasi dan pengembangan proyek anak-anak usaha mereka.

Direktur Utama BUKK, Irsal Kamarudin mengatakan realisasi dana capex tersebut sudah hampir 50 persen atau sekitar Rp200 miliaran.

"Nilai capex kalau gak salah sudah terlaksana Rp200 miliaran dari alokasi Rp500 miliar sekian dari internal kita," ujar Irsal kepada awak media di kantor Bukaka, Cileungsi, Bogor, Rabu (3/8/2022).

Baca Juga: Diduga Terlibat Korupsi Tower PLN, Begini Respons Dirut Bukaka

1. Irsal targetkan pendapatan perseroan sama seperti tahun lalu

Bukaka Teknik Utama Gelontorkan Capex Rp500 M Tahun IniIlustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Kemudian dari sisi kinerja bisnis, Irsal menargetkan mampu meraih pencapaian seperti tahun lalu, yakni penjualan sebesar Rp3,86 triliun pada tahun ini. Sementara untuk laba bersih juga ditargetkan bisa tercapai seperti 2021 lalu, yakni Rp392,56 miliar.

Irsal meyakini bahwa kinerja BUKK akan membaik pada periode kedua 2022. Ada beberapa hal yang membuat Irsal optimistis terhadap adanya perbaikan kinerja perseroan pada semester-II 2022.

"Insya Allah lebih baik lagi dari semester kemarin. Dari tahun lalu mungkin sama, cuma dibandingkan semester kemarin ada peningkatan karena kemarin ada beberapa proyek yang kontraknya baru kita terima dan sekarang dalam tahap pelaksanaan walupun ada progres kami tingkatkan capaiannya," tutur dia.

Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina Sebabkan Turunnya Laba Bukaka di Semester-I 2022

2. Garbarata jadi pendorong utama kinerja BUKK tahun ini

Bukaka Teknik Utama Gelontorkan Capex Rp500 M Tahun IniTampilan garbarata produksi PT Bukaka Teknik Utama Tbk yang siap dikirim ke Jepang. (IDN Times/Rendy Septian Anwar)

Untuk mencapai target-target tersebut, passenger boarding bridge atau garbarata bakal menjadi andala Bukaka Teknik Utama.

"Kami memproyeksikan dorongan permintaan garbarata akan menjadi driver pendapatan terbesar tahun ini," ujar Irsal.

Adapun unit penjualan garbarata diproyeksikan bisa menghasilkan sales atau penjualan pada kisaran Rp300 hingga Rp400 miliar per tahunnya.

3. Bukaka siap jual garbarata ke Eropa dan Timur Tengah

Bukaka Teknik Utama Gelontorkan Capex Rp500 M Tahun IniTampilan garbarata produksi PT Bukaka Teknik Utama Tbk yang siap dikirim ke Jepang. (IDN Times/Rendy Septian Anwar)

BUKK pun berencana memperluas pasar passenger boarding bridge atau garbarata buatannya ke Eropa dan Timur Tengah. Sebelumnya, Bukaka hanya menjual produk garbaratanya ke pasar domestik dan Asia.

Namun, Irsal mengakui bahwa permintaan garbarata dari pasar lokal cenderung lebih kecil dibandingkan dari pasar luar negeri atau Asia.

"Kalau garbarata, saya lupa angka persisnya, semua (bandara) di Indonesia, tapi lebih besar lagi memang ekspor dibandingkan kebutuhan lokal. Di Jepang mungkin ada tujuh bandara, India lebih banyak lagi," ucap Irsal.

Untuk mewujudkan ekspansi tersebut, BUKK memutuskan membuka workshop pembuatan garbarata di India. Untuk workshop itu, BUKK menyewa tempat di India dan ditargetkan akan bisa jadi pabrik tetap pada beberapa waktu mendatang.

Adapun keputusan pembuatan workshop di India diambil melalui pertimbangan agar garbarata bisa dikirimkan lebih mudah ke pasar Eropa dan Timur Tengah.

"Workshop di India untuk pasar Eropa dan Timur Tengah karena pengiriman jauh lebih mudah dan ongkos kirim juga lebih murah dibandingkan kalau dari pabrik di Indonesia," kata General Manager Boarding Bridge Bukaka Teknik Utama, Age Triobowo.

Age menambahkan, sejak mulai beroperasi akhir 2021 lalu, workshop di India tersebut mampu memproduksi garbarata hingga empat unit per bulan.

Baca Juga: Mau Jual Garbarata ke Eropa dan Timteng, Bukaka Ekspansi di India

4. Jumlah ekspor garbarata yang dilakukan oleh BUKK

Bukaka Teknik Utama Gelontorkan Capex Rp500 M Tahun IniGarbarata produksi PT Bukaka Teknik Utama Tbk di pabrik Cileungsi. (IDN Times/Rendy Septian Anwar)

Age pun menjelaskan capaian produksi garbarata yang dilakukan pihaknya selama ini.

Menurut Age, pihaknya telah memproduksi 965 garbarata yang 60 persennya diekspor ke sejumlah negara di Asia. Sementara untuk pasar lokal, garbarata yang didistribusikan ke bandara-bandara di Indonesia berjumlah 365 unit.

"Kita sudah ekspor ke 14 negara. Paling banyak ekspor ke India, 148 unit terdiri 33 airport. Di Jepang ekspor 125 unit untuk 25 airport. Di Hong Kong selama periode 1997-2000 ekspor 47 unit. Kemudian KLIA (Malaysia) 45 unit, dan Singapura 36 unit," beber Age.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya