Bukalapak Jadi Startup Unicorn Pertama yang Melantai di Bursa Efek

Periode bookbuilding dilakukan sejak 9-19 Juli 2021

Jakarta, IDN Times - PT Bukalapak.com Tbk secara resmi mengumumkan rencana penawaran umum perdana sahamnya atau initial public offering (IPO). Hal ini menjadikan Bukalapak sebagai perusahaan teknologi pertama yang bakal melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

"IPO (Initial Public Offering) Bukalapak merupakan sebuah tonggak sejarah bagi industri teknologi dan pasar modal Indonesia di mana untuk pertama kalinya sebuah perusahaan startup teknologi unicorn akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dan sahamnya bisa dimiliki oleh masyarakat luas," ujar Presiden Direktur PT Bukalapak.com Tbk, Rachmat Kaimuddin, dalam konferensi pers virtual, Jumat (9/7/2021).

1. Bukalapak tak hanya ingin dikenal sebagai sebuah aplikasi

Bukalapak Jadi Startup Unicorn Pertama yang Melantai di Bursa EfekIDN Times/Helmi Shemi

Rachmat menjelaskan, perusahaan tidak lagi ingin masyarakat mengenal Bukalapak sebagai sebuah aplikasi.

Langkah IPO disinyalir dapat membuat Bukalapak lebih dikenal sebagai sebuah perusahaan teknologi besar, ketimbang hanya sebuah aplikasi.

"Bukalapak diketahui sebagai aplikasi, e-commerce dan bukan sebagai sebuah perusahaan maka hari ini saya mohon izin untuk mengenalkan PT Bukalapak.com Tbk," ucap Rachmat.

Baca Juga: Harga IPO Rp750-Rp850 per Saham, Bukalapak Bakal Raup Rp22 Triliun

2. Bukalapak bakal mendigitalisasi UMKM lebih banyak lagi

Bukalapak Jadi Startup Unicorn Pertama yang Melantai di Bursa EfekWarung Mitra Bukalapak Salurkan 10 Ribu Paket Sembako (Dok. IDN Times/Istimewa)

Selain itu, Rachmat juga menyatakan keinginannya untuk lebih banyak mendigitalisasi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lewat IPO tersebut.

"Manfaat IPO ini ke end user adalah membuat mereka, UMKM, warung mendapatkan akses jual beli, nggak peduli di desa atau kota, online atau offline semua punya kesempatan yang sama. Maka kita akan membangun jembatannya di sisi offline karena online-nya adalah marketplace Bukalapak yang layanannya lengkap," kata Rachmat.

Adapun, bentuk jembatan offline yang dimaksud Rachmat adalah dengan digitalisasi warung.

Masyarakat yang tadinya takut berbelanja online dapat difasilitasi dengan warung digital tersebut.

"Sehingga kemudian terjadi transaski antara online dan offline. Banyak yang belum nyaman transaksi online mulai belanja di warung, tapi barangnya datang dari marketplace. Pelapak dapat bisnis baru dan masyarakat sekitar yang nggak punya akses e-commerce dapat akses dari sana," tutur Rachmat.

3. Penggunaan dana IPO

Bukalapak Jadi Startup Unicorn Pertama yang Melantai di Bursa EfekIlustrasi e-commerce. IDN Times/Helmi Shemi

Oleh karena itu, dana yang diperoleh dari IPO bakal digunakan untuk mempercepat kemajuan operasional bisnis Bukalapak, termasuk digitalisasi warung tersebut.

Adapun, sebanyak 66 persen dana IPO dikonfirmasi bakal digunakan sebagai modal kerja PT Bukalapak.com Tbk.

"Kita buatkan aplikasi untuk warung ini sehingga mereka bisa menjual barang-barang virtual seperti pulsa, token listrik, dan sebagainya," ujar Rachmat.

Dengan aplikasi tersebut, lanjut Rachmat, pihak warung juga bisa mendapatkan kemudahan dalam hal pencatatan pendapatan, pengeluaran, dan utang sehingga proses bisnisnya menjadi lebih jelas.

"Dari sisi penyediaan barang, nggak usah tutup warung dan harus belaja ke pasar, tapi bisa lewat aplikasi dan diantarkan dengan cepat. Harganya bersaing dan siap diantar gratis serta barang-barangnya diusahakan lengkap," ucap dia.

4. Linimasa IPO Bukalapak

Bukalapak Jadi Startup Unicorn Pertama yang Melantai di Bursa EfekIlustrasi belanja online. IDN Times/Hana Adi Perdana

Dalam public expose yang digelar sebelum konferensi pers, disampaikan juga timeline alias lini masa proses IPO PT Bukalapak.com Tbk.

Masa penawaran awal atau bookbuilding dibuka mulai hari ini atau 9 Juli hingga 19 Juli mendatang. Kemudian registrasi final ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bakal dilakukan pada 22 Juli 2021 dan surat efektif dari OJK diharapkan bisa keluar pada 26 Juli 2021.

Penawaran umum dibuka mulai tanggal 28 hingga 30 Juli 2021. Sementara masa tahan dibuka sampai 3 Agustus 2021. Adapun, tanggal distribusi dan pembayaran kepada emiten serta refund dilakukan pada tanggal 5 Agustus 2021.

Kemudian terakhir pencatatan perdana di BEI akan dilakukan pada 6 Agustus 2021.

Baca Juga: Mau Gabung Jadi Mitra Bukalapak? Begini Cara Daftarnya, Mudah Kok

Topik:

  • Umi Kalsum
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya