Buwas Siap Kembali Jajaki Kemungkinan Ekspor Beras ke Arab Saudi

Pernah hampir mencapai kontrak 100 ribu ton per bulan

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyampaikan niatnya untuk kembali bisa melakukan ekspor beras ke Arab Saudi. Niat tersebut pernah hampir terealisasi setahun lalu, tetapi terpaksa batal lantaran adanya pandemik COVID-19.

"Tahun lalu, tahun 2020 itu sebenarnya Arab Saudi meminta kita tiap bulan ada kontrak 100 ribu ton per bulan, tetapi terhenti karena COVID-19," jelas pria yang karib disapa Buwas tersebut, saat konferensi pers virtual, Senin (29/3/2021).

Baca Juga: Usai Polemik Impor Beras, Kementan Sebut Indonesia Berpotensi Ekspor

1. Pembicaraan ulang dengan Arab Saudi

Buwas Siap Kembali Jajaki Kemungkinan Ekspor Beras ke Arab SaudiMasjidil Haram di Makkah, Arab Saudi, mulai dibuka, Minggu (18/10/2020), untuk salat bagi warga Saudi setelah ditutup sekitar tujuh bulan akibat COVID-19. (ANTARA FOTO/Saudi Press Agency/Handout via REUTERS /foc.)

Buwas menambahkan, Bulog bakal siap melakukan pembicaraan ulang dengan Arab Saudi terkait rencana ekspor ini.

Pembicaraan tersebut bakal meliputi produksi, kualitas beras, dan permintaan dari Arab Saudi serta beras jenis apa yang diinginkan oleh mereka, termasuk dengan harga yang disepakati. "Dan ini akan kami jajaki lagi begitu ada kepastian soal produksi, kualitas, dan penjadwalan ulang," imbuh Buwas.

2. Adanya modern rice milling plant

Buwas Siap Kembali Jajaki Kemungkinan Ekspor Beras ke Arab SaudiStok beras (IDN Times/Hendra Simanjuntak)

Keyakinan Buwas untuk bisa ekspor beras tak terlepas dari mulai rampungnya pembangunan modern rice milling plant atau mesin penggiling beras berteknologi tinggi yang saat ini dilakukan oleh Bulog.

"Setelah modern rice milling plant ini berhasil, maka bukan hanya untuk kebutuhan dalam negeri, saya punya keyakinan kita bisa ekspor karena banyaknya permintaan untuk ekspor," tambahnya.

Baca Juga: Buwas Tergetkan Juni, Stok Beras Bulog Bisa 1,4 Juta Ton

3. Stok beras hingga saat ini

Buwas Siap Kembali Jajaki Kemungkinan Ekspor Beras ke Arab SaudiPekerja memeriksa kualitas beras di Gudang Perum Bulog Sub Divre Pekalongan, Desa Munjung Agung, Tegal, Jawa Tengah, Selasa (7/4/2020). Menurut Perum Bulog Sub Divre Pekalongan, jelang Ramadan dan upaya penanganan COVID-19 stok beras di wilayah Pekalongan, Tegal dan Brebes cukup untuk enam bulan kedepan sebanyak 30.000 ton setara beras. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

Di sisi lain, Buwas pun menyampaikan jumlah stok beras yang ada di Bulog saat ini. Sampai saat ini, stok beras yang ada di Bulog telah mencapai satu juta ton. Hal itu berdasarkan capaian serapan yang dilakukan oleh Bulog hingga akhir Maret ini.

"Sampai hari ini perlu saya sampaikan bahwa Bulog sudah menyerap 200 ribu ton. Jadi per hari ini Bulog sudah menyerap 200 ribu ton beras di seluruh wilayah-wilayah panen," imbuhnya.

Capaian tersebut tak terlepas dari kemampuan Bulog yang mampu menyerap beras rata-rata 10 ribu ton per harinya. Serapan beras itu sendiri dilakukan Bulog sejak awal Maret 2021 atau bertepatan dengan waktu panen para petani.

Oleh karena itu, Buwas memprediksi serapan beras Bulog hingga akhir Maret ini bisa mencapai 230 ribu ton dan menggenapi stok lebih dari satu juta ton di bawah penguasaan Bulog.

"Jadi ini sekarang sudah 200 ribu ton, berarti tinggal 3 hari untuk bulan Maret ini diperkirakan kita akan menambah kurang lebih 30 ribu ton sehingga kita menguasai hari ini satu juta ton," jelas Buwas.

Baca Juga: Bulog Serap 230 Ribu Ton Beras Dalam Negeri hingga Akhir Maret

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya