Cara Terhindar dari Produk Kesehatan Palsu di E-Commerce

Tetap waspada dalam bertransaksi ya!

Jakarta, IDN Times - Lonjakan kasus COVID-19 yang terjadi di Indonesia selama dua bulan terakhir membuat masyarakat banyak berburu produk-produk kesehatan. Mulai dari obat-obatan, vitamin, hingga alat-alat kesehatan menjadi barang-barang tambahan dalam daftar beli masyarakat.

Toko online atau e-commerce pun menjadi tempat masyarakat mencari produk-produk kesehatan tersebut. Hal itu karena e-commerce dianggap tempat yang aman, nyaman, dan mudah serta tidak mengharuskan adanya tatap muka dalam bertransaksi.

Namun, seiring dengan berjalannya waktu, muncul oknum-oknum pedagang di e-commerce yang menjual produk kesehatan dengan harga selangit dan tidak asli.

Oknum-oknum tersebut hanya berpikir untuk mendapatkan keuntungan tanpa peduli dampak apa yang dimunculkan produk-produk kesehatan palsu itu terhadap kesehatan masyarakat.

Oleh karena itu, beberapa e-commerce seperti Bukalapak, Shopee dan Tokopedia memberikan sejumlah cara agar konsumennya terhindar dari produk-produk kesehatan palsu tersebut.

1. Perhatikan 3R di toko milik penjual

Cara Terhindar dari Produk Kesehatan Palsu di E-CommerceIlustrasi e-commerce. IDN Times/Helmi Shemi

AVP Marketplace Quality Bukalapak, Baskara Aditama, mengingatkan para konsumen untuk senantiasa memerhatikan 3R sebelum membeli produk-produk kesehatan.

"Sebelum membeli produknya, perhatikan 3R dari lapaknya, yaitu review, rating, ranking. Jangan langsung terkecoh dengan harga murah," ujar Baskara dalam keterangan tertulis kepada IDN Times, Rabu (21/7/2021).

Jika setelah diperhatikan 3R tersebut dalam kategori buruk, maka dapat dipastikan toko atau lapak pedagang tidak menjual produk-produk kesehatan yang bermutu dan asli.

Baca Juga: Tokopedia Bakal Ambil Langkah Hukum ke Penjual Produk Kesehatan Palsu

2. Jangan terburu-buru menyelesaikan pesanan

Cara Terhindar dari Produk Kesehatan Palsu di E-Commerceilustrasi obat-obatan (IDN Times/Mardya Shakti)

Di sisi lain, jika kamu sudah terlanjur membeli produk-produk kesehatan dan mendapati produk-produk tersebut palsu, maka kamu diimbau untuk tidak menyelesaikan pesanan yang dibeli.

Head of Public Affairs Shopee Indonesia, Radynal Nataprawira, mengatakan konsumen dapat melaporkan produk-produk itu melalui tombol "Laporkan produk ini" di sisi kanan atas laman produk dan/atau melaporkan penjualnya melalui tombol "Laporkan Pengguna" di sisi kanan atas laman toko.

"Dengan melaporkan produk dan penjual tersebut, masyarakat turut berperan aktif dalam menjaga ekosistem belanja daring lebih aman dan bertanggung jawab," ucap Radynal.

Hal senada juga disampaikan Vice President (VP) of Legal Tokopedia, Trisula Dewantara. Dia mengatakan, pembeli yang sudah melakukan pembelian, tetapi pesanan yang sampai ternyata tidak sesuai atau palsu, bisa melakukan retur produk.

"Jangan klik tombol ‘Selesai’ jika produk yang diperoleh tidak sesuai atau terindikasi palsu. Segera laporkan transaksi tersebut dengan klik ‘Komplain’ dan sertakan bukti seperti foto atau video ketika barang diterima. Tim kami akan membantu menindaklanjutinya sesuai prosedur," tutur Trisula.

3. Shopee, Tokopedia dan Bukalapak siap tempuh jalur hukum bagi penjual produk kesehatan palsu

Cara Terhindar dari Produk Kesehatan Palsu di E-CommerceIlustrasi hukum (IDN Times/Arief Rahmat)

Shopee, Tokopedia dan Bukalapak sama-sama serius dalam menangani penjualan produk kesehatan palsu tersebut. Ketiganya bahkan siap menempuh jalur hukum bagi para penjual di platform masing-masing yang terbukti memperdagangkan produk kesehatan palsu.

"Kami tidak segan melibatkan aparat penegak hukum untuk menginvestigasi penjual yang terindikasi kuat memperdagangkan produk obat/vitamin palsu, terlebih karena berkaitan dengan keamanan dan kesehatan publik," kata Radynal, mewakili Shopee Indonesia.

Radynal menambahkan, pihaknya juga siap memblokir atau menutup akses penjual produk kesehatan palsu dari platform Shopee.

Senada dengan Raynal, Trisula yang mewakili Tokopedia juga akan melaporkan penjual yang memperdagangkan produk kesehatan seperti vitamin, obat-obatan maupun oximeter palsu, di platformnya kepada aparat penegak hukum.

"Tidak hanya ditutup tokonya, penjual yang terbukti melanggar bisa dikenakan sanksi sesuai hukum yang berlaku. Kami terus bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk memproses penjual-penjual seperti ini," ujar Trisula.

Bukalapak pun tak ketinggalan untuk memerangi para pelapak atau penjual yang memasarkan produk-produk kesehatan palsu. Baskara menyampaikan, Bukalapak siap menindak tegas para penjual yang menjual suplemen dan alat-alat kesehatan palsu dengan cara memblokir produk dan atau lapaknya.

"Seperti yang selalu kami tegaskan, Bukalapak tidak mentolerir oknum-oknum yang memanfaatkan situasi pandemi untuk meraup keuntungan dan menghalangi akses masyarakat pada produk-produk penunjang kesehatan," ujarnya.

Caranya, lanjut Baskara, dengan secara rutin melakukan monitoring terhadap semua produk yang dijual di Bukalapak. Selain itu, Bukalapak juga bekerja sama dengan berbagai pihak seperti BPOM, Kementerian Kesehatan, Polri, dan institusi terkait lainnya dalam mengidentifikasi dan memblokir setiap produk yang terbukti tidak asli.

Baca Juga: 3 Marketplace Indonesia Serius Perangi Penjualan Obat dan Alkes Palsu

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya