COVID-19 Diharapkan Bikin Masyarakat Lebih Melek Asuransi

COVID-19 jadi momentum masyarakat untuk memiliki asuransi

Jakarta, IDN Times - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) berharap pandemik COVID-19 bisa menjadi momentum masyarakat Indonesia untuk mulai berpikir pentingnya asuransi jiwa.

Asuransi jiwa merupakan hal penting untuk dimiliki oleh masyarakat di tengah musibah akibat pandemik COVID-19 yang menyebabkan banyak orang sakit dan meninggal dunia.

"Semenjak pandemik ini tingkat kematian meningkat, untuk itulah asuransi ada. Pada saat-saat ini asuransi diperlukan dan harapan kami semoga ke depan dengan adanya kesulitan tentunya orang terus kemudian berubah pikirannya untuk mulai masuk ke asuransi jiwa," ujar Ketua Bidang Operasional dan Perlindungan Konsumen AAJI, Freddy Thamrin, dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (14/9/2021).

Baca Juga: Industri Asuransi Jiwa Bayar Klaim COVID-19 Rp3,74 Triliun

1. Asuransi jiwa masih kalah pamor dari asuransi mobil

COVID-19 Diharapkan Bikin Masyarakat Lebih Melek AsuransiPixabay/Gerd Altmann

Freddy menambahkan, tingkat penetrasi asuransi jiwa ini masih relatif kecil. Selain itu, kesadaran masyarakat Indonesia untuk memiliki asuransi jiwa masih kalah dibandingkan asuransi mobil.

Padahal, sambung Freddy, asuransi jiwa sangat penting mengingat kematian bisa datang tiba-tiba. Sementara asuransi mobil, hanya akan menyisakan utang yang belum dibayar jika mobil misalnya hilang, tapi masih dalam cicilan.

"Kalau untuk asuransi jiwa, pemikirannya saya rasa semua agama mengajarkan bahwa kematian akan datang secara tiba-tiba, nggak tahu kapan datangnya. Jadi, semoga dengan adanya pandemik ini membuka hati dan pikiran khalayak ramai bahwa asuransi jiwa ini penting," kata dia.

2. Pembayaran total klaim dan manfaat meningkat

COVID-19 Diharapkan Bikin Masyarakat Lebih Melek AsuransiIlustrasi Memberi dan Menerima Uang. (IDN Times/Aditya Pratama)

Dalam kesempatan yang sama, Freddy menuturkan bahwa pembayaran total klaim dan manfaat yang dilakukan oleh industri asuransi jiwa mengalami peningkatan selama semester-I 2021.

Total klaim dan manfaat yang dibayarkan industri asuransi jiwa mengalami pertumbuhan 6,1 persen atau Rp74,66 triliun selama semester-I 2021.

"Selama semester-I 2021 sebesar 71 persen nilai klaim merupakan manfaat nilai tebus dan partial withdrawal. Nilai tebus tumbuh 2,5 persen atau Rp43,35 triliun, sedangkan partial withdrawal tumbuh 61 persen atau Rp9,77 triliun," kata Freddy.

Baca Juga: Semester I-2021, Pendapatan Industri Asuransi Jiwa Tumbuh 64,1 Persen 

3. Total klaim meninggal dunia juga mengalami peningkatan

COVID-19 Diharapkan Bikin Masyarakat Lebih Melek AsuransiIlustrasi Mobil jenazah (IDN Times/Lia Hutasoit)

Pertumbuhan total klaim dan manfaat asuransi jiwa disebut Freddy digunakan untuk membantu banyak keluarga dalam masa-masa sulit seperti sekarang.

Adapun, total klaim lainnya yang juga mengalami peningkatkan adalah klaim meninggal dunia.

"Total klaim meninggal dunia selama semester-I 2021 meningkat 42,6 persen dengan total Rp7,84 triliun," ucap Freddy.

Selain itu, sambung Freddy, manfaat klaim kesehatan juga mengalami pertumbuhan tipis sebesar 3,5 persen menjadi Rp5,4 triliun.

"Klaim dan manfaat tersebut digunakan untuk meringankan beban masyarakat Indonesia selama pandemik, terutama meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga pada masa sulit," katanya.

Baca Juga: 4 Cara Memilih Perusahaan Asuransi, Pemula Wajib Tahu!

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya