Daftar 25 Bank Baru yang Kenakan Biaya Transfer Rp2.500 Lewat BI-FAST

Total ada 77 bank yang jadi peserta BI-FAST

Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia (BI) bersiap menambah peserta BI-FAST pada Senin, 29 Agustus 2022. Ada 25 bank yang siap menjadi peserta baru BI-FAST dalam gelombang keempat tersebut.

"Pada tanggal 29 Agustus 2022, Bank Indonesia akan menambah peserta baru BI-FAST gelombang keempat sebanyak 25 bank yang terdiri dari dua peserta langsung dan 23 peserta tidak langsung," ujar Gubernur BI, Perry Warjiyo, dikutip dari situs resmi BI, Minggu (28/8/2022).

Dengan penambahan tersebut, total peserta yang melayani biaya transfer Rp2.500 lewat BI-FAST mencapai 77 bank, dan mewakili 85 persen pangsa sistem pembayaran ritel nasional.

1. Daftar 25 bank yang bergabung ke BI-FAST di gelombang keempat

Daftar 25 Bank Baru yang Kenakan Biaya Transfer Rp2.500 Lewat BI-FASTInstagram / lifeatbtpn

Berikut ini daftar 25 bank yang siap bergabung ke BI-FAST di gelombang keempat.

  • Bank BTPN
  • Bank Capital Indonesia
  • Bank CTBC
  • Bank ICBC Indonesia
  • Bank Index Selindo
  • Bank Jago UUS
  • Bank Jasa Jakarta
  • Bank Mayapada
  • Bank Mayora
  • Bank Muamalat
  • Bank Nagari UUS
  • Bank Neo Commerce
  • Bank Pembangunan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta
  • Bank Pembangunan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta UUS
  • Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat
  • Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat UUS
  • Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan
  • Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan UUS
  • Bank Pembangunan Daerah Sumatra Barat
  • Bank Pembangunan Daerah Sumatra Selatan Bangka Belitung
  • Bank Pembangunan Daerah Sumatra Selatan Bangka Belitung UUS
  • Bank Seabank
  • Maybank Indonesia
  • Maybank Indonesia UUS
  • MNC Bank

Baca Juga: 4 Perbedaan BI-FAST dengan Layanan Real-Time Online

2. Daftar peserta BI-FAST terkini

Daftar 25 Bank Baru yang Kenakan Biaya Transfer Rp2.500 Lewat BI-FASTFinancial Fitness Gym dari Nyala OCBC NISP di Mall Ciputra World, Surabaya (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Sementara itu, berikut ini daftar lengkap peserta BI-FAST terkini:

Batch 1 (Desember 2021)

  • Bank BCA Syariah
  • Bank Central Asia
  • Bank CIMB Niaga
  • Bank CIMB Niaga UUS
  • Bank Citibank NA
  • Bank Danamon Indonesia
  • Bank Danamon Indonesia UUS
  • Bank DBS Indonesia
  • Bank Mandiri
  • Bank Mega
  • Bank Negara Indonesia (Persero)
  • Bank OCBC NISP
  • Bank Permata
  • Bank Permata UUS
  • Bank Rakyat Indonesia
  • Bank Sinarmas
  • Bank Syariah Indonesia
  • Bank Tabungan Negara (Persero)
  • Bank Tabungan Negara UUS
  • Bank UOB Indonesia
  • Bank Woori Saudara Indonesia 1906

Batch 2 (Januari 2022)

  • Allo Bank Indonesia
  • Bank Digital BCA
  • Bank Ganesha
  • Bank HSBC Indonesia
  • Bank Ina Perdana
  • Bank KEB Hana Indonesia
  • Bank Mandiri Taspen
  • Bank Maspion Indonesia
  • Bank Mestika Dharma
  • Bank Multi Arta Sentosa
  • Bank Nationalnobu
  • Bank Pan Indonesia
  • Bank Pembangunan Daerah Bali
  • Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten
  • Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah
  • Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah UUS
  • Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur
  • Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur UUS
  • Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur
  • Bank Pembangunan Daerah Papua
  • Bank Sahabat Sampoerna
  • Bank Sinarmas UUS
  • Kustodian Sentral Efek Indonesia

Batch 3 (Mei  dan Juni 2022)

  • Bank Artha Graha Internasional
  • Bank Bumi Arta
  • Bank DKI
  • Bank DKI UUS
  • Bank Jago
  • Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Syariah
  • Bank Pembangunan Daerah Riau Kepri
  • Bank Raya Indonesia

3. BI bakal terus mengembangkan layanan BI-FAST

Daftar 25 Bank Baru yang Kenakan Biaya Transfer Rp2.500 Lewat BI-FASTANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Perry mengatakan, BI telah menambah layanan kebanksentralan melalui BI-FAST untuk mendukung pelaksanaan tugas Bank Indonesia di bidang moneter, makroprudensial, serta sistem pembayaran dan pengelolaan uang Rupiah.

"Ke depan, Bank Indonesia akan terus mendorong implementasi dan pengembangan layanan BI-FAST antara lain cross border retail payment, serta memperkuat sinergi kebijakan dengan pelaku industri, untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi dan mendorong pertumbuhan, serta inklusi ekonomi dan keuangan," beber dia.

Baca Juga: Perbedaan BI-FAST, Kliring, RTGS dan Transfer Online Biasa

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya