Daftar Kebakaran di Kilang Pertamina Sepanjang 2021

Kilang Cilacap terbakar sebanyak dua kali

Jakarta, IDN Times - Kilang minyak milik PT Pertamina (Persero) mengalami musibah kebakaran sebanyak empat kali sepanjang 2021. Empat kebakaran tersebut terjadi di tiga lokasi kilang Pertamina, yakni Balikpapan, Indramayu, dan Cilacap.

Musibah kebakaran tersebut lantas menjadi perseden buruk terhadap Pertamina, terutama kaitannya dalam pengelolaan kilang minyak. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah meminta Pertamina untuk melakukan evaluasi besar-besaran sebagai imbas kebakaran kilang mereka di Cilacap, Jawa Tengah.

Chief Executive Officer (CEO) Refining & Petrochemical Subholding Pertamina, Joko Priyono menyatakan pihaknya bersiap untuk melakukan perbaikan terutama di Kilang Cilacap.

"Langkah yang akan dilakukan adalah improvement sistem penangkal petir," kata Joko saat dihubungi IDN Times, Selasa (16/11/2021).

Berikut ini daftar empat kebakaran yang menimpa kilang Pertamina sepanjang 2021.

Baca Juga: Ingin Mendirikan SPBU Mini Pertamina? Simak Syaratnya!

1. Kilang Pertamina di Balikpapan

Daftar Kebakaran di Kilang Pertamina Sepanjang 2021Kebakaran kilang minyak Pertamina Balikpapan (IDN Times/Hilmansyah)

Pada 26 Maret 2021, Kilang Pertamina Refinery Unit V Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami musibah kebakaran di cooler box atau bagian bak pendingin air yang menyebabkan pekerja di kawasan kilang dievakuasi keluar kilang.

"Kejadian percikan api tersebut terjadi di lokasi yang tidak terkait langsung dengan proses produksi kilang sehingga operasional tidak ada yang terhenti," ujar Area Manager Communication Relation dan CSR PT Pertamina RU V Balikapan Ely Chandra Perangin-Angin, Jumat (26/3/2021).

2. Kilang Pertamina di Indramayu

Daftar Kebakaran di Kilang Pertamina Sepanjang 2021ANTARA FOTO/Dedhez Anggara

Tiga hari kemudian, kebakaran kembali terjadi di Kilang PT Pertamina Refinery Unit VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat. Kilang minyak tersebut dilaporkan terbakar pada Senin (29/3/2021) dini hari. Asap sempat membumbung tinggi selama lima jam di kilang tersebut.

Sebanyak lima orang dilaporkan mengalami luka berat dan 15 orang lainnya mengalami luka ringan usai terjadi ledakan di kilang minyak Balongan Indramayu. Para korban yang mengalami luka-luka tersebut karena rumahnya dekat dengan lokasi kejadian. Selain itu, ada juga yang sedang melintasi jalan ketika terjadi kebakaran.

PT Pertamina (Persero) Refinery Unit (RU) VI Balongan merupakan kilang keenam dari tujuh kilang Direktorat Pengolahan PT Pertamina (Persero) dengan kegiatan bisnis utamanya adalah mengolah minyak mentah (crude oil) menjadi produk-produk BBM (Bahan Bakar Minyak), Non-BBM dan Petrokimia.

Kilang ini beroperasi sejak tahun 1994 di Indramayu (Jawa Barat) sekitar ±200 km arah timur Jakarta, dengan wilayah operasi di Balongan, Mundu dan Salam Darma. Bahan baku yang diolah di Kilang RU VI Balongan adalah minyak mentah Duri dan Minas yang berasal dari Propinsi Riau.

Keberadaan RU VI Balongan sangat strategis bagi bisnis Pertamina maupun bagi kepentingan nasional. Sebagai kilang yang relatif baru dan telah menerapkan teknologi terkini, Pertamina RU VI mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.

Dengan produk-produk unggulan seperti Premium, Pertamax, Pertamax Plus, Solar, Pertamina DEX, Kerosene (Minyak Tanah), LPG, Propylene, Pertamina RU VI mempunyai kontribusi yang besar dalam menghasilkan pendapatan baik bagi PT Pertamina maupun bagi negara.

Selain itu RU VI Balongan mempunyai nilai strategis dalam menjaga kestabilan pasokan BBM ke DKI Jakarta, Banten, sebagian Jawa Barat dan sekitarnya yang merupakan sentra bisnis dan pemerintahan Indonesia.

Baca Juga: Pertamina Segera Perbaiki Sistem Penangkal Petir di Kilang

3. Kilang Pertamina di Cilacap

Daftar Kebakaran di Kilang Pertamina Sepanjang 2021Kobaran api terlihat di Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap, Jawa Tengah, Minggu (14/11/2021) dini hari. Tangki 36 T 102 terbakar pada Sabtu (13/11/2021) pukul 19.10 WIB itu berisi komponen pertalite (ANTARA FOTO/Idhad Zakaria)

Kebakaran pertama di Kilang Pertamina Cilacap terjadi pada 11 Juni 2021. Saat itu Kilang Pertamina RU VI Cilacap, tepatnya kilang Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) sebagai tempat produksi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax mengalami musibah kebakaran.

Kemudian kebakaran yang kedua terjadi pada 13 November lalu. Kilang terbakar pada pukul 19.20--19.30 WIB dan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tersebut.

Chief Executive Officer (CEO) Refining & Petrochemical Subholding Pertamina, Joko Priyono menyatakan kebakaran tangki 36 T-102 di Kilang Pertamina RU IV Cilacap baru berhasil dipadamkan pada Minggu (14/11/2021) pada pukul 7.45 WIB.

Dikutip dari laman resmi Pertamina, kilang Cilacap bernilai strategis karena memasok 34 persen kebutuhan BBM nasional atau sekitar 60 persen kebutuhan BBM di Pulau Jawa.

Kilang Cilacap atau Refinery Unit IV Cilacap merupakan satu dari 6 unit pengolahan minyak di Tanah Air. Setiap hari kilang ini mampu memproduksi 270 ribu barrel minyak dan memiliki 228 tangki untuk menampung crude yang akan diolah, gas serta BBM hasil pengolahan minyak mentah. Selain itu, kilang Cilacap merupakan satu-satunya kilang di Indonesia yang memproduksi aspal dan base oil untuk kebutuhan pembangunan infrastruktur di Tanah Air.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya