Daftar Pegawai BUMN yang Diduga Terlibat Jaringan Teroris

BUMN tidak luput dari pegawai yang berpaham radikal

Jakarta, IDN Times - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kembali diterpa masalah. Hal ini terjadi saat salah satu pegawai PT Kimia Farma Tbk ditangkap oleh Densus 88 Antiteror lantaran dianggap sebagai teroris pada Jumat pekan lalu.

Penangkapan pegawai BUMN sebagai terduga teroris ini bukanlah yang pertama. Sebelumnya, Densus 88 Antiteror pernah menangkap pegawai BUMN yang diduga terlibat dalam jaringan teroris.

Berikut ini beberapa daftar pegawai BUMN yang menjadi terduga teroris dan berhasil ditangkap oleh Densus 88 Antiteror.

Baca Juga: Kimia Farma Nonaktifkan Karyawannya yang Diduga Teroris 

1. AHD sebagai pegawai PT PLN

Daftar Pegawai BUMN yang Diduga Terlibat Jaringan TerorisIlustrasi Listrik. (IDN Times/Arief Rahmat)

Pada 2018, Densus 88 Antiteror menangkap seseorang berinisial AHD di Pekanbaru, Riau. Belakangan, AHD diidentifikasi sebagai seorang pegawai BUMN di PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

AHD ditangkap lantaran diduga menjadi penyandang dana terhadap lima orang teroris yang telah ditangkap sebelumnya.

Menurut rencana, kelima orang teroris tersebut bakal melakukan penyerangan selepas kerusuhan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat yang terjadi pada medio Juli 2018.

2. QK sebagai pegawai PT Krakatau Steel

Daftar Pegawai BUMN yang Diduga Terlibat Jaringan TerorisAntara

Selang setahun setelahnya, tepatnya pada November 2019, Densus 88 Antiteror kembali menangkap seorang terduga teroris berinisial QK di Banten.

Setelah diusut, QK merupakan seorang pegawai di BUMN PT Krakatau Steel. Adapun, QK merupakan seorang staf di level supervisor di BUMN tersebut.

"Berdasarkan informasi yang kami peroleh, yang bersangkutan adalah karyawan level staf setingkat supervisor di PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, dan bukan merupakan petinggi atau level manajemen di PT Krakatau Steel," ujar Corporate Secretary PT Krakatau Steel Pria Utama dalam keterangan tertulis, Kamis (14/11/2019).

Baca Juga: Lagi, Densus 88 Bekuk 5 Teroris Jaringan Jamaah Islamiyah

3. S sebagai pegawai PT Kimia Farma

Daftar Pegawai BUMN yang Diduga Terlibat Jaringan TerorisIlustrasi apotek kimia farma (IDN Times/Muhammad Athif Aiman)

Teranyar, ada sosok S yang ditangkap oleh Densus 88 Antiteror di Bekasi, Jawa Barat pada 10 September 2021.

S diduga sebagai teroris dari jaringan Jamaah Islamiyah (JI). Kimia Farma pun tak menampik kabar tersebut dan membenarkan bahwa S merupakan karyawan Kimia Farma.

Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk. Verdi Budidarmo mengatakan bahwa untuk status karyawan S yang ditangkap tersebut sudah dinonaktifkan.

"Saat ini Perusahaan sudah memberlakukan skorsing dan pembebasan tugas sementara waktu selama menjalani pemeriksaan oleh pihak yang berwajib terhitung sejak 10 September 2021," kata Verdi dalam keterangan tertulis, Senin (13/9/2021).

Verdi mengatakan apabila karyawan berinisial S tersebut terbukti bersalah secara hukum, maka akan dikenakan sanksi pelanggaran berat sesuai peraturan perusahaan yang berlaku berupa Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dengan tidak hormat dan otomatis sudah tidak menjadi bagian dari perusahaan.

"Jika yang bersangkutan tidak terbukti bersalah atas dugaan terlibat dalam jaringan terorisme, perusahaan akan melakukan tindakan mendukung pemulihan nama baiknya," kata Verdi.

Baca Juga: Kementerian BUMN Bantah Ada Dana CSR Mengalir untuk Terorisme

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya