Dituding Ambil Untung Bisnis PCR, Luhut Siap Diaudit

Luhut seolah jengah dengan tudingan memperkaya diri

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan ingin adu audit kepada pihak-pihak yang menuduhnya telah memperkaya diri melalui tes PCR. Luhut seolah jengah selalu dituding mengambil keuntungan di tengah pandemik COVID-19.

"Itu kan sadis juga (bilang saya memperkaya diri) itu padahal kalau dia diusut-usut di belakangnya ngomong-ngomong gitu maling juga kali. Coba diaudit, ditanya, saya mau diaudit karena saya bayar pajak benar, saya tanya bayar pajak nggak yang ngomong-ngomong begitu," tutur Luhut dalam tayangan YouTube Deddy Corbuzier, seperti dikutip IDN Times, Kamis (11/11/2021).

Sebelumnya, Luhut dituding banyak pihak terlibat dalam bisnis PCR di PT Genomik Solidaritas Indonesia (PT GSI). Hal itu pertama kali terungkap lewat temuan Majalah Tempo dalam liputannya mengenai keterlibatan sejumlah nama pejabat di PT GSI.

Berita tersebut sontak viral dan menjadi perbincangan di media sosial selama beberapa hari dan membuat Luhut dituding banyak pihak ambil untung dari tes PCR selama pandemik COVID-19.

Baca Juga: Dituding Terlibat Bisnis PCR, Luhut Tak Ingat Punya Saham di GSI 

1. Luhut menduga ada pihak-pihak yang tidak suka pemerintah sukses menangani pandemik COVID-19

Dituding Ambil Untung Bisnis PCR, Luhut Siap DiauditMenteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan (dok. Youtube Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi)

Dalam kesempatan berbincang dengan Deddy Corbuzier itu, Luhut menduga ada pihak-pihak yang memang tidak suka dengan kesuksesan pemerintah, terutama dalam hal penanganan pandemik COVID-19.

"Mereka ya gimana saya mau bilang, memang jahat hatinya mungkin. Ada mungkin faktor-faktor politik, mungkin juga ada kecemburuan kok pemerintah ini kelihatan sukses, pemimpinnya kelihatan sederhana, tapi bisa bikin hebat," kata Luhut.

Baca Juga: Luhut: Kerugian PPKM Selama Seminggu Capai Rp5,2 Triliun

2. Luhut beberkan keterlibatannya di PT GSI

Dituding Ambil Untung Bisnis PCR, Luhut Siap DiauditLayanan tes PCR di GSI Lab (instagram.com/gsilab.id)

Selain itu, Luhut juga membeberkan awal mula keterlibatannya di PT GSI. Mantan Kepala Staf Presiden (KSP) itu awalnya hanya memberikan sumbangan untuk PT GSI seperti yang diminta oleh anak buahnya, yakni Septian Hario Seto selaku Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves.

Menurut penuturan Luhut, kala itu Seto meminta bantuan dari Luhut untuk pengadaan PCR, genome sequencing, alat-alat dan sebagainya melalui PT GSI dengan tujuan agar nantinya bisa tetap berlanjut dan membantu masyarakat untuk tes PCR dengan harga terjangkau.

Luhut pun lantas menyarankan Seto meminta uang ke pimpinan perusahaan miliknya, yakni Toba Sejahtera.

"Mintalah itu sama CEO perusahaan saya karena kan saya nggak aktif lagi di sana. Duitnya dari perusahaan saya, saya itu nyumbang kasih duit beberapa miliar ke mereka (GSI). Saya udah ngerjain, udah nyumbang, dibully lagi, lengkaplah pendieritaan itu," katanya.

3. Para pendiri GSI tidak ada niat memperkaya diri

Dituding Ambil Untung Bisnis PCR, Luhut Siap DiauditLogo GSI Lab, (instagram.com/gsilab.id)

Luhut juga menyatakan bahwa kemungkinan para pendiri GSI seperti Arsjad Rasjid, Boy Thohir, dan lainnya untuk memperkaya diri melalui bisnis PCR melalui perusahaan tersebut.

Menurut Luhut, orang-orang tersebut sudah memiliki kekayaan cukup banyak sehingga tak perlu lagi memanfaatkan GSI sebagai ladang mencari uang.

"Adaro kan gede, Indika itu kan gede, jadi buat mereka pinak
lah itu. Kalau mereka mau gede mereka bikin lab di mana-mana wong ini labnya
cuma ada empat kok. Silakan diaudit, pasti ada untung, tetapi ya itu di re-invest lagi utk penanganan COVID-19, menolong orang-orang miskin untuk gratis PCR, dan sebagainya," tutur dia.

Baca Juga: Alasan Luhut Cs Pilih Dirikan PT Baru buat Donasi Tes PCR

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya