Dolar Terus Menguat, Pemerintah Bakal Ngutang Pakai Mata Uang Lain

Pemerintah mau terbitkan utang menggunakan yen atau euro

Jakarta, IDN Times - Pemerintah mengungkapkan rencana utang dalam bentuk mata uang lain selain dolar Amerika Serikat (AS). Hal itu disebabkan penguatan mata uang Negeri Paman Sam yang terus menguat terhadap rupiah belakangan ini.

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, kenaikan mata uang dolar AS terhadap rupiah masih akan terus berlanjut seiring dengan peningkatan suku bunga The Fed. Maka dari itu, pemerintah berniat mencari utang yang lebih murah.

"Yang menarik rupiah justru menguat terhadap mata uang lainnya khususnya seperti yen (Jepang), GBP (poundsterling Inggris), maupun euro (Eropa) memang jadi pemikiran buat kita untuk mencari pendanaan dari currency lain karena yen maupun euro dan GBP memang melemah," ujar pria yang karib disapa Tiko tersebut dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (28/9/2022).

1. Dolar AS yang makin mahal mulai jadi perhatian pemerintah

Dolar Terus Menguat, Pemerintah Bakal Ngutang Pakai Mata Uang LainIlustrasi dolar AS (IDN Times/Holy Kartika)

Dolar yang terus naik levelnya terhadap dolar AS telah menjadi perhatian pemerintah.

Tiko yang membawahi bank-bank negara atau Himbara mengakui bahwa saat ini perbankan mulai mempertimbangkan untuk mengurangi konversi dolar ke rupiah.

"Tentunya ini jadi PR kita bersama dan di asset management bank kita sedang me-review untuk melakukan juga beberapa konversi untuk megurangi exposure terhadap USD-IDR," ucap dia.

Baca Juga: Tak Berkutik Hadapi Dolar AS, Rupiah Sentuh Rp15.200 Pagi Ini

2. Pemerintah pertimbangkan terbitkan utang dari tiga mata uang

Dolar Terus Menguat, Pemerintah Bakal Ngutang Pakai Mata Uang Lainjpninfo.com

Adapun saat ini pemerintah tengah mempertimbangkan penerbitan utang dengan menggunakan tiga mata uang selain dolar AS.

Mereka adalah yen Jepang, euro Eropa, dan yuan China.

"Kalau nggak di dolar ada opsi di yen, samurai bond, terus di euro atau bahkan beberapa mungkin di China. Dulu sempat buka ada dimsum bond (China) dan sebagainya dan ini sedang kita kaji," kata Tiko.

3. Dolar sentuh Rp15 ribu lebih hari ini

Dolar Terus Menguat, Pemerintah Bakal Ngutang Pakai Mata Uang LainANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Sebelumnya diberitakan, nilai tukar atau kurs rupiah melemah cukup dalam terhadap dolar AS pada penutupan perdagangan Rabu (28/9/2022).

Mengutip Bloomberg, kurs rupiah melemah sebanyak 142,5 poin atau 0,94 persen ke level Rp15.266,5 per dolar AS. Seharian ini, rupiah bergerak di rentang Rp15.165 sampai Rp15.278,5 per dolar AS.

Nilai tukar atau kurs rupiah melemah cukup dalam terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan Rabu (28/9/2022).

Mengutip Bloomberg, kurs rupiah melemah sebanyak 142,5 poin atau 0,94 persen ke level Rp15.266,5 per dolar AS. Seharian ini, rupiah bergerak di rentang Rp15.165 sampai Rp15.278,5 per dolar AS.

Baca Juga: Bayang-Bayang Resesi Dunia, Rupiah Loyo ke Level Rp15.135 per Dolar AS

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya