Duh! Laba Bersih WIKA Anjlok 30,92 Persen pada Kuartal I 2021
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menutup kuartal I 2021, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk mencatatkan perolehan kontrak baru senilai Rp5,54 triliun dan membuat order book mereka bertambah menjadi Rp77,13 triliun.
Direktur Utama Wijaya Karya, Agung Budi Waskito menyampaikan bahwa kontrak baru tersebut diperoleh dari beberapa sektor berbeda dengan sektor yang mendominasi adalah infrastruktur dan perumahan.
"Kontrak baru terbesar berasal dari sektor infrastruktur di antaranya proyek pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Jatiluhur, pembangunan infrastruktur Kawasan Mandalika, serta rumah dinas TNI AD di 35 titik seluruh Indonesia. Selanjutnya, kontrak baru turut disumbangkan oleh sektor industri, energi, dan industrial plant serta properti," jelas Agung, dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Minggu (30/5/2021).
1. Laba bersih Wijaya Karya mencapai Rp105,11 miliar
Di sisi lain, kinerja keuangan perusahaan pelat merah dengan kode emiten WIKA tersebut juga diklaim Agung mengalami tren positif.
"Sesuai laporan keuangan hingga 31 Maret 2021, perseroan berhasil menorehkan laba sebesar Rp105,11 miliar yang didukung dari penjualan sebesar Rp3,92 triliun," imbuh Agung.
Baca Juga: Bangun Infrastruktur Digital, Sri Mulyani Siapkan Rp17 T per Tahun
2. Capaian laba bersih kuartal I 2021 menurun
Editor’s picks
Kendati diklaim mengalami tren positif, capaian laba bersih WIKA pada kuartal I 2021 justru mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pada kuartal I 2020, laba bersih yang berhasil diperoleh WIKA adalah sebesar Rp152,3 miliar.
Dengan demikian, laba bersih WIKA pada kuartal I 2021 anjlok hingga 30,92 persen dibandingkan kuartal I 2020.
3. WIKA berkomitmen menjaga kesehatan karyawannya
Tren positif yang dialami WIKA selama kuartal I 2021 diakui Agung menjadi bekal bagi perseroan untuk tetap menjaga aktivitas produksinya pada masa mendatang.
Salah satunya adalah dengan tetap menjaga kesehatan karyawannya, terlebih saat ini Indonesia masih dalam situasi pandemik COVID-19.
"Kami percaya bahwa kunci untuk menjaga Perusahaan tetap berada pada posisi positif adalah dengan memastikan kondisi kesehatan setiap karyawannya agar tetap produktif. Perusahaan juga fokus pada kondisi likuiditas keuangan melalui monitoring cash flow secara berkala dan penerapan efisiensi di semua lini," kata Agung.
Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Jokowi Masif Bangun Infrastruktur