Ekonomi RI Dikuasai China, JK Sebut Semangat Wirausaha Anak Muda Turun

Anak muda kini enggan jadi pengusaha

Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden RI ke-10 dan 12, Jusuf Kalla (JK) menyebutkan semangat wirausaha anak muda Indonesia kini mulai menurun. Hal itu yang membuat jumlah pengusaha keturunan Tionghoa masih lebih banyak dibandingkan pengusaha lokal alias pribumi.

Anak muda sekarang, kata JK lebih tertarik ke profesi lain ketimbang menjadi seorang entrpreneur atau pengusaha.

"Banyak anak muda lebih kepada mungkin jadi profesi, ingin jadi pegawai, karyawan. Ada juga sekarang yang berkembang anak-anak ke tambang, bagus saya bilang. Ini bukan hanya terjadi di Makassar, terjadi juga di Padang yang dulu banyak pengusaha. Sekarang siapa pengusaha besar, tidak banyak lagi," ucap JK dalam program 'Real Talk with Uni Lubis' yang tayang di Youtube IDN Times, dikutip Senin (22/5/2023).

Baca Juga: Jusuf Kalla Kritik Pemerintah soal Jalan Rusak: Tidak Adil Bagi Rakyat

1. Minimnya peran orangtua

Ekonomi RI Dikuasai China, JK Sebut Semangat Wirausaha Anak Muda TurunKalla Toyota, salah unit bisnis Kalla Group. (Dok. kalla.co.id)

JK menyebutkan, salah satu penyebab berkurangnya spirit atau semangat wirausaha anak muda Indonesia karena minimnya peran orangtua.

Para orangtua yang menjadi pengusaha saat ini dinilai JK kurang mendorong anak-anaknya untuk melanjutkan bisnisnya.

Dia kemudian membandingkan hal tersebut dengan masa mudanya yang banyak ikut sang ayah, Hadji Kalla dalam menjalankan bisnis.

"Pertama mungkin bapaknya kurang mengikutsertakan sejak muda, ikut menjadi pengusaha. Saya sejak SMA itu bapak saya kasih saya satu toko untuk saya. Saya pulang sekolah langsung pergi ke toko. Jadi begitu pas ingin pensiun, langsung begitu saya tamat saya langsung pegang perusahaan dan itu tidak baru karena sejak SMA, jadi saya ajarkan begitu ke anak saya, ke adik saya," tutur JK.

Hal tersebut yang kemudian diakui JK menjadi rahasia bisnis Keluarga Kalla mampu bertahan hingga 70 tahun dan terus berkembang sampai sekarang.

Baca Juga: Deretan Bakal Capres-Cawapres yang Menemui Jusuf Kalla Jelang Pemilu

2. JK sebut pengusaha etnis Tionghoa kuasai ekonomi Indonesia

Ekonomi RI Dikuasai China, JK Sebut Semangat Wirausaha Anak Muda TurunJusuf Kalla memberi instruksi pada PMI Pusat soal banyak daerah terkena bencana (dok. Istimewa)

JK kemudian menyebutkan bahwa saat ini perekonomian Indonesia dikuasai oleh pengusaha-pengusaha keturunan Tionghoa. Hal itu secara tidak langsung disebabkan minimnya jumlah pengusaha lokal atau pribumi.

Pernyataan itu membuat JK dianggap rasis. Namun, JK membantah dirinya rasis. Dia mengaku hanya menyampaikan fakta yang ada.

"Bukan rasis, tapi saya menjelaskan ke umat, ini fakta dan solusinya adalah kita semua harus mengembangkan kewirausahaan di kalangan masyarakat keumatan," kata dia.

Baca Juga: Ini Peringkat Investasi China ketika Jusuf Kalla Jadi Wapres

3. Tidak ingin ada gap ekonomi terlalu besar

Ekonomi RI Dikuasai China, JK Sebut Semangat Wirausaha Anak Muda TurunIlustrasi Kerusuhan Mei 1998. (IDN Times/Capture Buku Politik Huru Hara Mei 1998)

JK mengaku tidak ingin ada gap atau jarak yang terlalu besar terkait perekonomian pribumi dan etnis Tionghoa. Jika gap itu terlalu besar, JK takut kejadian-kejadian nahas seperti 1966, 1974, dan 1998 terulang.

Berkaca dari sejarah yang ada, konflik-konflik pada tahun-tahun tersebut timbul karena masalah ekonomi dan politik. Itu kemudian membuat etnis Tionghoa menjadi korban.

"Konteksnya ini ialah supaya faktanya lebih clear, tanpa kekerasan justru untuk menghindari rasisme karena pengalaman 98 apa yang terjadi? Bakar-bakar, siapa rumah dibakar? Rumah orang Tionghoa. Supaya jangan terjadi maka gap-nya jangan terlalu (besar), tidak menurunkan di atas, tapi menaikkan di bawah. Itu konsepnya," kata JK.

4. Belajar bersama pengusaha Tionghoa

Ekonomi RI Dikuasai China, JK Sebut Semangat Wirausaha Anak Muda TurunKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bertemu dengan Jusuf Kalla di kediamannya, Jakarta Selatan, Kamis (4/5/2023) (IDN Times/Trio Hamdani)

Oleh sebab itu, JK menyarankan agar anak muda Indonesia belajar langsung dengan pengusaha-pengusaha asal Tionghoa.

Bagaimanapun, para pengusaha Tionghoa telah terbukti mampu untuk maju setelah apa yang mereka alami puluhan tahun lalu.

"Salah satu solusi yang sekarang kita kerjakan bagaimana pengusaha-pengusaha muda Tionghoa itu berdiskusi dengan anak muda kita untuk menyerap bagaimana berusaha untuk maju. Sampai saya katakan di musyawarah itu, dalam rapat, Islam itu utlubul ilma walau bissiin, tuntutlah ilmu walaupun di tanah China. Jadi belajar sama orang China itu dianjurkan oleh Nabi," papar JK.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya