Ekonomi Syariah Bakal Jadi Sumber Pertumbuhan Baru bagi RI

Indonesia ditargetkan jadi pusat produsen halal pada 2024

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati meyakini ekonomi syariah bakal menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru bagi Indonesia. Tak heran jika kemudian Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) menargetkan Indonesia jadi pusat produsen halal dunia pada 2024 mendatang.

"Ekonomi keuangan syariah memiliki potensi sangat besar untuk jadi sumber pertumbuhan ekonomi baru. Sektor ekonomi dan keuangan syariah juga diyakini mampu jadi solusi untuk menjawab tantangan dan dinamika perekonomian nasional," ucap Sri Mulyani, dalam sambutan sebelum Rapat Pleno KNEKS yang kedua, Senin (30/5/2022).

Industri halal, sambung Sri Mulyani, akan jadi salah satu faktor penting dari pertumbuhan ekonomi nasional dan secara bersamaan akan merealisasi visi Indonesia Maju pada 2045 mendatang.

Baca Juga: Sri Mulyani: Kebijkan Ekonomi Makro  Fiskal Jurus Jitu Atasi Pandemik 

1. KNEKS gelar Rapat Pleno kedua hari ini

Ekonomi Syariah Bakal Jadi Sumber Pertumbuhan Baru bagi RISuasana Rapat Pleno KNEKS di Kementerian Keuangan (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Guna mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai pusat produsen halal dunia pada 2024 mendatang, KNEKS menggelar Rapat Pleno keduanya hari ini. Sebelumnya, Rapat Pleno pertama KNEKS dilaksanakan pada 30 November 2021.

Salah satu agenda yang dibahas adalah penyampaian program-program kerja yang telah disepakati dalam Rapat Pleno KNEKS pertama tersebut.

"Hari ini kita akan evaluasi tindak lanjut arahan di dalam Rapat Pleno pertama sekaligus memastikan langkah ke depan agar semua target kita tercapai utamanya mewujudkan cita-cita besar Indonesia sebagai pusat produsen halal dunia 2024 yang waktunya sudah tidak lama lagi," tutur Wakil Presiden Ma'ruf Amin membuka Rapat Pleno KNEKS di Aula Mezanin, Kementerian Keuangan.

Baca Juga: RI Jadi Pusat Produsen Halal Dunia, Ini Pesan Ma'ruf Amin ke KNEKS

2. Tema Rapat Pleno kedua KNEKS

Ekonomi Syariah Bakal Jadi Sumber Pertumbuhan Baru bagi RISuasana Rapat Pleno KNEKS di Kementerian Keuangan (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Ma'ruf pun mengingatkan kepada seluruh jajaran KNEKS untuk bisa bekerja secara cepat dan kompak dalam mewujudkan cita-cita KNEKS.

Hal itu kemudian mendasari tema yang diusung dalam Rapat Pleno KNEKS kedua hari ini.

"Oleh karena itu tema kita hari ini adalah 'Bergerak Lebih Cepat Untuk Mewujudkan Indonesia sebagai Produsen Halal Terkemuka di Dunia'," ucap Ma'ruf yang juga menjabat sebagai Ketua Harian KNEKS.

3. Capaian KNEKS dalam pengembangan industri halal

Ekonomi Syariah Bakal Jadi Sumber Pertumbuhan Baru bagi RIIlustrasi ekonomi syariah. (IDN Times/Helmi Shemi)

Sebelumnya diberitakan, Kepala Sekretariat KNEKS, Wempi Saputra telah melaporkan capaian KNEKS dalam pengembangan industri halal seperti standarisasi ekspor halal dan progres sertifikasi produk UMKM halal.

"Capaian terkait pengembangan industri produk halal yaitu pertama, kodifikasi dan standardisasi ekspor halal itu sudah selesai, sudah dipakai di dalam ekspor barang di Bea Cukai dan database-nya sudah tersedia. Jadi, kita bisa monitor berapa jumlah produk halal yang akan diekspor," tutur Wempi.

Sementara, sambung Wempi, utuk sertifikasi produk UMKM halal sedang terus dikembangkan. KNEKS pun akan terus mencoba sertifikasi produk di OSS yang jumlahnya sekitar 230 ribu pengusaha.

Baca Juga: Jokowi Ungkap Potensi Industri Syariah dan Halal RI, Fantastis!

4. Perkembangan industri halal di Indonesia

Ekonomi Syariah Bakal Jadi Sumber Pertumbuhan Baru bagi RIIlustrasi Halal (IDN Times/Arief Rahmat)

Sekadar informasi, konsumsi produk halal Indonesia pada 2019 tercatat mencapai 144 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Capaian itu lantas membuat Indonesia jadi konsumen terbesar produk halal.

Sejalan dengan hal tersebut, sektor pariwisata syariah pun membuat Indonesia nangkring di posisi enam dunia dengan nilai hingga 11,2 miliar dolar AS.

Adapun di sektor busana muslim, Indonesia merupakan konsumen ketiga dunia dengan total konsumsi 16 miliar dolar AS. Sektor farmasi dan kosmetika halal Indonesia ada di peringkat enam dan dua di dunia dengan total pengeluaran masing-masing 5,4 miliar dolar AS serta 4 miliar dolar AS.

Bukan hanya itu, kontribusi industri halal terhadap perekonomian nasional juga meningkat. Hal itu dapat dilihat dari membesarnya pangsa pasar sektor halal terhadap PDB, yakni pada 2016 yang sebesar 24,3 persen menjadi 24,86 persen pada 2020.

Perkembangan ini pun didukung pemerintah dengan menetapkan tiga kawasan industri halal di Serang, Sidoarjo, dan Bintan yang akan dikembangkan menjadi klaster industri halal dengan tujuan menjadi halal hub Internasional.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya