Erick Thohir: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Gak Akan Setinggi Tiongkok

Konsisten di angka 5-7 persen

Jakarta, IDN Times - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir pesimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2021 bisa seperti Tiongkok yang mengalami rebound hingga 18,3 persen di tengah masih berlangsungnya pandemik COVID-19 saat ini.

Kendati demikian, Erick masih optimistis Indonesia mampu meraih pertumbuhan ekonomi meskipun tidak setinggi yang dicapai oleh Tiongkok.

"Kita tidak akan setinggi China, tapi kita akan di angka 5-7 persen secara konsisten ke depannya dan Insya Allah dengan kerja sama semua bisa tercapai, dengan kolaborasi masyarakat dan pemerintah," jelas Erick dalam acara Millennial Hub 2021 yang diselenggarakan oleh Millennial Fest dan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Belgia, Sabtu (17/4/2021).

Baca Juga: Pulih! Perekonomian Tiongkok Tumbuh 18,3 Persen di Kuartal I

1. Tiongkok memiliki fundamental perekonomian yang kuat

Erick Thohir: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Gak Akan Setinggi TiongkokIlustrasi Suasana Mal di Tiongkok (IDN Times/Dwifantya Aquina)

Adapun terkait pertumbuhan ekonominya yang begitu tinggi, Erick menilai Tiongkok telah memiliki fundamental kuat. Tak heran jika kemudian pertumbuhan ekonomi Negeri Tirai Bambu tersebut bisa bangkit begitu cepat setelah dihajar pandemik COVID-19 selama setahun lebih.

"Fundamental masing-masing negara berbeda dan China dalam hal ini sudah punya market luar biasa, sekitar 1,1 sampai 1,2 miliar (penduduk) sekarang. Human capital mereka juga luar biasa, bisa bikin mobil listrik sendiri, bikin handphone sendiri, dan banyak terobosan lainnya," terang Erick.

2. Fundamental Indonesia dinilai Erick belum sekuat Tiongkok

Erick Thohir: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Gak Akan Setinggi TiongkokIDN Times/Arief Rahmat

Kendati sesama negara di Asia, Erick menilai Indonesia belum memiliki fundamental sekuat Tiongkok. Sebagai negara berkembang, sambung Erick, Indonesia masih punya kekurangan pada dua hal esensial.

"Indonesia masih punya kekurangan di logistik yang masih mahal dan human capital yang masih kalah bersaing dan yang saya harapkan di era pandemik ini kita tetap membangun, toh kita punya fundamental yang tidak kalah dengan negara lain," ujarnya.

Baca Juga: Vaksinasi Lancar tapi Erick Thohir Mengaku Tak Senang, Ada Apa?

3. Pondasi perekonomian Indonesia perlahan mulai terbentuk

Erick Thohir: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Gak Akan Setinggi TiongkokIlustrasi ekonomi digital (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Meski belum sekuat Tiongkok, fundamental perekonomian Indonesia perlahan mulai menguat dengan berbagai macam pondasi pendukungnya.

Salah satunya adalah keberadaan pasar yang begitu besar dengan kehadiran hampir 270 juta jiwa penduduk Indonesia.

"Kemudian dan kekayaan alam yang strateginya tidak seperti dahulu, tidak mengirimkan raw material, tapi kita hilirisasi termasuk juga digital economy yang kita hilirisasi. Nah ini yang kita harapkan bisa menjadi pondasi, suka tidak suka digital economy dalam 5-10 tahun menjadi suatu pertumbuhan yang juga harus kita nikmati sebagai sebuah bangsa," tutur Erick.

Baca Juga: Ekonomi Syariah Jadi Kunci Indonesia Bebas dari Middle Income Trap

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya