Erick Thohir: Rasio Utang BUMN Turun 35 Persen

Dampak dari transformasi BUMN

Jakarta, IDN Times - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengklaim transformasi BUMN yang dipimpin olehnya berjalan baik sampai saat ini. Hal itu tercermin dari turunnya rasio utang BUMN pada tahun lalu.

Turunnya rasio utang BUMN tersebut menunjukkan adanya perbaikan signifikan yang dilakukan oleh para perusahaan pelat merah.

"Alhamdulillah berkat transformasi dengan mengedepankan proses bisnis yang baik, tata kelola perusahaan yang baik (GCG), efisiensi, dan profesional, rasio utang BUMN pada 2021 itu 35 persen atau turun empat persen dari 2020 yang sebesar 39 persen," ujar Erick, dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times, Selasa (5/7/2022).

Baca Juga: Erick Thohir: Alhamdulillah, Investor Optimistis Kerja Sama UEA-RI

1. Erick berjanji terus tekan utang BUMN semakin mengecil

Erick Thohir: Rasio Utang BUMN Turun 35 PersenIlustrasi Utang. (IDN Times/Aditya Pratama)

Erick pun berkomitmen untuk terus mendorong rasio utang BUMN terus mengecil hingga tahun-tahun ke depan.

Mantan Presiden Inter Milan tersebut mengaku telah memetakan utang-utang BUMN. Pemetaan dimaksudkan agar utang BUMN benar-benar ditujukan untuk kepentingan bisnis.

"Sekarang kita rapikan yang mana utang-utang produktif, dan yang mana utang-utang yang koruptif. Yang koruptif tentu kita sikat," kata Erick.

Baca Juga: Laba BUMN Meroket, Jasa Raharja Sumbang Rp 1,6 Triliun

2. Transformasi BUMN berikan dampak signifikan buat negara

Erick Thohir: Rasio Utang BUMN Turun 35 PersenLogo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terpasang di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/7/2020) (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Turunnya rasio utang BUMN juga semakin menguatkan dampak transformasi BUMN kepada bangsa dan negara.

Erick mengatakan bahwa transformasi baik dari sisi bisnis dan SDM, terbukti memberikan dampak yang signifikan terhadap kinerja BUMN.

"Perbaikan kinerja BUMN tentu memiliki dampak besar bagi masyarakat dan negara. Kalau BUMN-nya tidak sehat, bagaimana mau maksimal berkontribusi," katanya.

3. Laba bersih BUMN mencapai Rp126 triliun

Erick Thohir: Rasio Utang BUMN Turun 35 PersenIlustrasi Kenaikan (IDN Times/Arief Rahmat)

Transformasi juga terbukti membuat laba bersih BUMN meroket menjadi Rp126 triliun pada tahun buku 2021.

"Terima kasih kepada pimpinan dan anggota Komisi VI yang mendorong konsolidasi BUMN, dari 108 BUMN menjadi 41 BUMN. Alhamdulillah laba 2021 dibandingkan tahun sebelumnya, yang tadinya Rp13 triliun, sekarang dengan segala efisiensi dan perbaikan model bisnis yang didukung Komisi VI, laba untuk 2021 sebesar Rp126 (triliun). Ini adalah prestasi yang saya rasa luar biasa," tutur Erick.

Dijelaskannya, total pendapatan BUMN mencapai Rp1.983 triliun atau setara 99 persen dari pendapatan APBN. Erick mengatakan, perbaikan kinerja BUMN juga berdampak positif terhadap kontribusi untuk negara. Erick menyampaikan, total pajak, dividen, dan PNBP yang diberikan BUMN secara konsolidasi mencapai Rp371 triliun.

"Memang kita akui dividen ini cukup berat di awalnya. Kalau kita lihat ketika tahun 2019 itu hampir Rp50 triliun, lalu di 2020 itu Rp44 triliun, lalu 2021 yang awalnya kita yakini bisa Rp40 triliun waktu itu kita ingat, saya mohon maaf karena ada COVID akhirnya kita hanya bisa turun menjadi Rp29,5 triliun," ujarnya.

Kementerian BUMN menargetkan dividen BUMN sebesar Rp36,4 triliun di 2022. Kemudian targetnya dinaikkan menjadi Rp43-45 triliun di 2023.

"Di 2024 kita justru ingin dorong lebih tinggi dividen. Kalau yang dulu bisa Rp50 triliun, di 2024 kalau bisa di atas Rp50 triliun. Artinya kita mencoba menyeimbangkan buku kita," kata Erick.

Baca Juga: 5 BUMN ini Tawarkan Gaji Fantastis bagi Fresh Graduate, Tertarik? 

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya