Erick Thohir Sebut Mal Tertua RI Bakal Beroperasi Lagi Maret 2022
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan bahwa pembukaan mal tertua di Indonesia, yakni Mal Sarinah bakal beroperasi lagi 2022 mendatang. Nantinya, Mal Sarinah bakal tampil dengan wajah baru pasca renovasi.
Namun, sejatinya rencana pembukaan Mal Sarinah tersendat cukup lama akibat adanya pandemik COVID-19
"Kita rencanakan memang di awal Agustus, cuma karena ada situasi pandemik COVID-19, kita putuskan untuk pembukaannya Maret tahun depan," kata Erick kepada wartawan saat mengunjungi Mal Sarinah, Selasa (28/9/2021).
Baca Juga: Mau Gantikan Erick Thohir? Lari Keliling Monas 10 Kali Dulu!
1. Erick kunjungi renovasi Sarinah sebanyak tiga kali
Erick pun optimistis rencana tersebut bisa sesuai jadwal. Pasalnya, dia terus memantau progres pengembangan Mal Sarinah baru.
"Hari ini bagian dari pengecekan yang kita lakukan terus menerus. Saya sudah hadir ke sini tiga dan tentu progresnya sangat bagus," ujarnya.
Baca Juga: Sarinah versi Erick Thohir, Pusat Merk Lokal dengan Skala Mendunia
2. Sarinah terbaru akan fokus pada jenama-jenama lokal
Editor’s picks
Erick pun kembali menegaskan konsep Mal Sarinah terbaru, yakni sebagai pusat produk dalam negeri dengan akses tak terbatas menuju pasar luar negeri.
Selain itu, Erick ingin Mal Sarinah jadi pusat bangkitnya merk atau jenama lokal di Tanah Air.
"Kita sudah saatnya membangun nasionalisme merek lokal kita dan kita lihat generasi muda kita, kreator lokal muda kita luar biasa kualitasnya dan ini kita harapkan menjadi etalase merk lokal kepada dunia. Kita harapkan semua merk lokal yang ada berkualitas ekspor ke depannya," tutur dia.
3. Kolaborasi dengan Swiss
Lebih lanjut Erick menjelaskan bahwa pihaknya bakal memiliki trading house di lantai atas Sarinah yang berguna bagi pembeli asing untuk mendapatkan barang lokal dengan jumlah banyak.
Bukan hanya itu, Erick bahkan menggandeng mitra dari Swiss untuk bisa bekerja sama hal pemasaran produk lokal di luar negeri.
"Kami akan bermitra dengan Dufry AG, perusahaan duty free terbesar dunia yang berbasis di Swiss. Ini nanti bisnisnya kami akan minta akses misal 10 produk Indonesia bisa dipasarkan di seluruh outletnya yang tersebar di berbagai negara, apakah nanti itu kopi, teh, atau coklat yang pasti yang sesuai dengan standar internasional mereka," tuturnya.
Baca Juga: 7 Perusahaan BUMN yang Mau Dibubarkan Erick Thohir