Erick Thohir Ungkap hanya 35 Persen Dana Pensiun BUMN yang Sehat

Erick gak mau kejadian Jiwasraya dan Asabri terulang

Jakarta, IDN Times - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menyampaikan, sekitar 65 persen dana pensiun di BUMN butuh perhatian khusus. Hal itu diperlukan guna menghindari terulangnya kasus Jiwasraya dan Asabri.

Sebagai langkah awal, Kementerian BUMN disebut Erick telah melakukan benchmarking dengan Singapura dan Kanada guna memperbaiki dana pensiun di perusahaan-perusahaan pelat merah.

"Ini yang jadi concern, jangan sampai Komisi VI mendorong pembukaan kasus-kasus Asabri dan Jiwasraya, tetapi di dana pensiun BUMN kita tidak sempat merapikan karena sesuai aturan masing-masing BUMN boleh punya dana pensiun sendiri dan ini yang saya rasa mengkhawatirkan karena deteksi awal, ini tidak menakut-nakuti, tapi 35 persen yang sehat dan 65 persen harus ada perhatian khusus," tutur Erick, dikutip dari ANTARA, Senin (5/12/2022).

Baca Juga: Sri Mulyani Dikritik soal Dana Pensiun Bebani APBN, Stafsus Buka Suara

1. Transformasi pengelolaan dana pensiun

Erick Thohir Ungkap hanya 35 Persen Dana Pensiun BUMN yang SehatLogo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terpasang di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/7/2020) (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Untuk itu, Erick bertekad melakukan tranformasi pengelolaan dana pensiun BUMN sesuai tata kelola perusahaan yang baik pada 2023 nanti.

Erick sendiri mengaku ingin agar dana pensiun BUMN dikelola secara profesional. Adapun saat ini, dana pensiun dikelola secara mandiri oleh masing-masing BUMN.

"Nah ini kita mau coba diperbaiki. Jangan sampai pensiunan pegawai BUMN justru jadi masalah ke depan dan juga jangan sampai aset-aset BUMN yang ada akhirnya hilang atau tidak dimanfaatkan. Ini yang kita coba sedang petakan," beber dia.

Baca Juga: Erick Thohir Gak Mau Kasus Jiwasraya Terulang di Dana Pensiun BUMN

2. Pentingnya pengelolaan dana pensiun BUMN yang profesional

Erick Thohir Ungkap hanya 35 Persen Dana Pensiun BUMN yang Sehatilustrasi dana pensiun (freepik.com/rawpixel.com)

Erick pun mengungkapkan pentingnya pengelolaan dana pensiun BUMN yang profesional. Menurut dia, hal tersebut bisa membuat pensiunan BUMN bisa mendapatkan kepastian soal penempatan dana mereka.

"Karena kembali, sama dengan Jiwasraya dan Asabri, adalah penempatan investasi yang tentu ini tidak punya standar sehingga bisa terjadi. Saya masih bilang bisa, (karena) kita gak boleh menduga-duga, bisa terjadi penyelewengan," kata Erick.

Baca Juga: Dana Pensiun BUMN Bakal Digabung, IFG Jadi Pengelolanya

3. Tindak keras penyelewengan dana pensiun BUMN

Erick Thohir Ungkap hanya 35 Persen Dana Pensiun BUMN yang SehatANTARA FOTO/Galih Pradipta

Mantan Presiden Inter Milan tersebut pun telah berupaya memulai langkah konsolidasi dengan memanggil seluruh direksi BUMN soal temuan-temuan di lapangan.

Erick pun memastikan bakal menindak keras jika ada indikasi penyelewengan seperti yang terjadi di Asabri dan Jiwasraya.

"Karena ini total potensi yang luar biasa dan mumpung kita punya waktu untuk penyelesaian benchmarking dengan yang ada di Jiwasraya, Asabri ataupun yang sudah kita lakukan dengan Singapura dan Kanada," katanya.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya