Finance Track G20 Batal di Bali, Bambang Brodjo: Antisipasi Omicron

Pemindahan ke Jakarta jadi bentuk antisipasi pemerintah

Jakarta, IDN Times - Pemerintah resmi memindahkan agenda pertemuan menteri-menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara-negara G20 atau finance track dari Bali ke Jakarta.

Eks Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bambang Brodjonegoro menilai hal tersebut sebagai bentuk antisipasi yang baik dari pemerintah.

Hal itu tak terlepas dari merebaknya varian COVID-19 yang baru, Omnicron di Indonesia sehingga mengharuskan pemerintah mengambil tindakan agar tidak ada ledakan jumlah kasus positif.

"Kalau saya melihatnya ini antisipasi karena kalau dilihat kan seluruh dunia ya fenomena Omicron di mana jumlah penambahan harian maupun jumlah kematian, tingkat keterisian rumah sakit mungkin mengalami peningkatan sehingga banyak negara yang mungkin memgambil keputusan untuk tidak dulu melakukan perjalanan ke luar negeri. Apalagi Omicron yang terjadi di Indonesia kan awalnya berasal dari orang yang datang dari luar negeri sebelum terjadinya transmisi lokal," tutur Bambang kepada IDN Times, Kamis (20/1/2022).

Baca Juga: Finance Track G20 Batal di Bali, KADIN: Sangat Disayangkan

1. Konektivitas telekomunikasi lebih baik ada di Jakarta

Finance Track G20 Batal di Bali, Bambang Brodjo: Antisipasi OmicronIlustrasi Jakarta (IDN Times/Sunariyah)

Selain sebagai antisipasi agar Omicron tidak meledak, Bambang juga menilai pemindahan agenda finance track ke Jakarta berkaitan dengan jaminan kelancaran acara tersebut.

Pada awalnya, pemerintah memiliki harapan agenda finance track yang bakal digelar Februari mendatang dapat diikuti negara-negara anggota G20 secara offline. Namun, merebaknya kasus Omicron di Indonesia membuat harapan itu musnah seketika.

"Karena kemungkinan yang offline susah datang dengan kondisi terakhir maka akhirnya dipindahkan ke Jakarta, juga untuk memastikan bahwa kegiatan yang nantinya mayoritas online bisa berjalan mulus karena bagaimanapun kelancaran dari konektivitas telekomunikasi menjadi sangat penting pada event yang memang mayoritas (hadir) online," ujar Komisaris Utama PT Bukalapak.com Tbk tersebut.

Baca Juga: Rangkaian G20 Batal Digelar di Bali, Gubernur Koster: Gak Perlu Heboh

2. KADIN menyayangkan pemindahan agenda finance track ke Jakarta

Finance Track G20 Batal di Bali, Bambang Brodjo: Antisipasi OmicronKetua Dewan Pertimbangan KADIN, Anindya Bakrie (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Pendapat lain terkait pemindahan agenda finance track ke Jakarta disampaikan oleh Ketua Dewan Pertimbangan KADIN, Anindya Bakrie. Dia menyayangkan pemindahan agenda tersebut ke Jakarta karena menurutnya pertemuan itu bisa menjadi peluang bagi pebisnis Bali untuk bangkit kembali dari dampak pandemik COVID-19.

"Memang sangat disayangkan karena Bali membutuhkan usaha, bisnis, dan lain-lain," kata Anindya saat berkunjung ke kantor IDN Media, Jakarta, Kamis (20/1/2022).

Meski begitu, menurut Anindya, pemindahan agenda bertajuk 2nd Finance and Central Bank Deputy (FCBD) & 1st Finance Minister Central Bank Governor (FMCBG) tersebut mau tak mau harus dilakukan karena merupakan salah satu upaya penerapan protokol kesehatan.

"Dalam keadaan seperti ini mungkin protokol kesehatan mesti dijaga juga. Karena nanti impact-nya akan makin besar," ucap Anindya.

Baca Juga: Sri Mulyani Ungkap 3 Manfaat G20 Bagi Millennial dan Gen Z

3. Alasan agenda finance track batal digelar di Bali

Finance Track G20 Batal di Bali, Bambang Brodjo: Antisipasi OmicronGubernur Bali, I Wayan Koster. (IDN Times/Rehuel ​Willy Aditama)

Sebelumnya diberitakan, Gubernur Bali, I Wayan Koster, membeberkan sejumlah faktor yang menyebabkan agenda finance track batal digelar di Bali, antara lain naiknya kasus varian baru Omicron di luar sehingga untuk kedatangan peserta antara negara yang satu dengan negara yang lain terjadwal berbeda-beda. Sehingga, pemerintah memerlukan masa karantina yang dilakukan di Jakarta.

Selain itu, penerbangan tidak bisa langsung ke Bali sehingga tidak memungkinkan hanya membawa beberapa peserta saja ke Bali. Sementara pengangkutan mereka memerlukan pesawat khusus.

Dari segi manajemen, hal ini dianggap sangat menyulitkan di samping juga akan memberatkan bagi peserta. Apabila dipaksakan di Bali, menurutnya, para peserta juga tidak bisa mengikutinya secara konvensional.

“Nah mengapa dipindah ke Jakarta? Supaya ini tidak terlalu merepotkan para peserta. Karena selain urusan karantina, juga secara teknis para peserta menunggu dulu di Jakarta, yaitu harus diangkut dengan pesawat khusus ke Bali. Gitu. Tolong dipahami ini. Nggak ada masalah apa-apa. Demi kebaikan kita semua,” ucap Koster di Taman Budaya Denpasar

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya