Fraksi PAN Soroti Ekonomi Tahun Lalu Belum Tumbuh Sesuai Target APBN

Pemerintah perlu tingkatkan kinerja perekonomian domestik

Jakarta, IDN Times - Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) menilai pencapaian pertumbuhan ekonomi tahun lalu belum sesuai dengan target yang dicanangkan di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021.

Pertumbuhan ekonomi tahun lalu tercatat hanya sebesar 3,69 persen, sedangkan target di dalam APBN adalah sebesar lima persen.

Hal tersebut disampaikan oleh Anggota Komisi V DPR RI, Athari Gauthi Ardi ketika membacakan pandangan Fraksi PAN atas Rancangan Undang-Undang (RUU) Tentang Pertanggungjawaban Atas Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (P2 APBN) Tahun 2021 dalam Rapat Paripurna ke-27 Masa Persidangan V Tahun SIdang 2021-2022 yang digelar di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (5/7/2022).

Baca Juga: Kinerja Positif Ekspor RI Tunjang Pertumbuhan Ekonomi Mei 2022

1. PAN tetap apresiasi pemerintah

Fraksi PAN Soroti Ekonomi Tahun Lalu Belum Tumbuh Sesuai Target APBNIlustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Kendati begitu, Fraksi PAN tetap mengapresiasi capaian pemerintah dalam hal pertumbuhan ekonomi domestik tahun lalu.

"Namun, jika merujuk pencapaian tahun sebelumnya di angka minus 2,07 persen maka Fraksi PAN mengapresiasi pemerintah dalam menjalankan dan mengelola APBN 2021 di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi akibat pandemi COVID-19," tutur Athari.

Pencapaian tersebut membawa Indonesia masuk kembali dalam klasifikasi negara berpenghasilan menengah atas dunia. Fraksi PAN kemudian berharap hal tersebut menjadi pondasi awal untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional dan reformasi struktural agar mampu keluar dari jebakan kelas menengah (middle-income trap).

Baca Juga: Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tumbuh 4,8-5,3 Persen di Kuartal II-2022

2. Tingkat kesejahteraan mulai membaik

Fraksi PAN Soroti Ekonomi Tahun Lalu Belum Tumbuh Sesuai Target APBNIlustrasi Pengangguran akibat terkena PHK (IDN Times/Arief Rahmat)

Pulihnya pertumbuhan ekonomi di tahun 2021, juga berpengaruh pada tingkat kesejahteraan masyarakat.

Tingkat pengangguran terbuka dari 7,07 persen menjadi 6,49 persen, tingkat ketimpangan atau rasio gini turun dari 0,385 menjadi 0,381, angka kemiskinan yang juga turun dari 10,19 persen menjadi 9,71 persen, dan indeks pembangunan manusia ikut meningkat dari 71,94 menjadi 72,29.

"Fraksi PAN menilai kenaikan tersebut masih belum cukup signifikan dan perlu ditingkatkan lagi," kata Athari.

Baca Juga: Menakar Seberapa Kuat Ekonomi RI Tumbuh saat Dibayangi Krisis Global

3. PAN dorong pemerintah naikkan penerimaan pajak

Fraksi PAN Soroti Ekonomi Tahun Lalu Belum Tumbuh Sesuai Target APBNIlustrasi Pajak (IDN Times/Arief Rahmat)

Fraksi PAN, sambung Athari, mendorong pemerintah untuk terus menjaga dan meningkatkan penerimaan sektor pajak sebagai sumber utama penerimaan negara disamping sumber-sumber penerimaan lainnya.

Di samping itu, Fraksi PAN mendesak pemerintah mendiversifikasi objek cukai selain minuman beralkohol dan tembakau untuk memaksimalkan pendapatan negara karena saat ini kontribusi cukai di Indonesia terhadap PDB masih belum optimal.

"Fraksi PAN meyakini jika pemerintah mampu meningkatkan penerimaan negara, hal tersebut akan berbanding lurus dengan rating instrumen fiskal dan kemampuan menutup defisit dan utang negara. Pada akhirnya hal tersebut akan mendorong negara dan bangsa ini semakin maju, karena realisasi pendapatan dan keuangan negara yang baik dan sehat," tutur Athari.

Topik:

  • Anata Siregar
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya