Frisian Flag Mau Investasi 12 Ribu Sapi di Indonesia

Demi memperkuat kedaulatan pangan dalam negeri

Jakarta, IDN Times - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menegaskan seluruh personel di BUMN siap mengoptimalisasi investasi di sektor pangan untuk kedaulatan pangan di dalam negeri.

Hal itu sejalan dengan arahan Presiden Joko "Jokowi" Widodo yang ingin industrialisasi pangan jadi bagian dari investasi utama, di samping investasi pada hilirisasi sumber daya alam (SDA).

BUMN, sambung Erick, sudah mulai menarik investasi secara aktif demi mengamankan pasokan bahan–bahan pangan utama. Salah satu contohnya adalah menarik investasi yang berkaitan dengan program–program mengurangi stunting di Indonesia, antara lain investasi di industri sapi, baik industri pengolahan daging maupun produksi susu.

"Ini yang harus kita intervensi. Salah satunya bagaimana kita kerjasama untuk melihat cattle, bisnis industri sapi, baik daging maupun susu," ucap Erick dalam pernyataan resmi yang diterima IDN Times, Rabu (1/2/2023).

Baca Juga: Kolaborasi BUMN-Startup, Erick Thohir Luncurkan BUMN Startup Day 2022 

1. Lakukan pembicaraan dengan Frisian Flag

Frisian Flag Mau Investasi 12 Ribu Sapi di Indonesiacuplikan iklan susu Frisian Flag (dok. youtube.com/Akame Hiragi)

Erick menambahkan, pengembangan industri susu menjadi salah satu yang krusial. Hal itu lantaran 80 persen dari total konsumsi susu nasional bersumber dari impor.

Adapun langkah konkret yang dilakukan Erick antara lain melakukan pembicaraan dengan perusahaan susu Belanda, Frisian Flag.

"Frisian Flag ingin investasi 8.000–12.000 sapi dan hal tersebut harus didorong agar kedaulatan pangan bisa tercapai. Kedaulatan pangan harus dipikirkan," tutur Erick.

Baca Juga: Peta Hilirisasi Investasi Rampung, Bahlil Lapor ke Jokowi

2. Holding BUMN pangan

Frisian Flag Mau Investasi 12 Ribu Sapi di IndonesiaKemasan baru Gula RNI / Doc Humas RNI

Sebelumnya, Erick telah melakukan penajaman dalam upaya industrialisasi pangan dengan membentuk Holding BUMN Pangan pada 7 Januari 2022.

Holding BUMN Pangan ini terdiri atas PT RNI (Persero), PT Perusahaan Perdagangan Indonesia, PT Sang Hyang Seri, PT Perikanan Indonesia, PT Berdikari, dan PT Garam.

Saat itu, Erick menegaskan bahwa pembentukan Holding BUMN Pangan dilakukan untuk menciptakan nilai tambah, efisiensi, penguatan supply chain, hingga inovasi bisnis model. Adanya holding BUMN Pangan juga menjadi prioritas utama dalam transformasi industri pangan mengingat Indonesia sebagai negara agraris.

Baca Juga: Erick Sebut BUMN Bukan Lagi Menara Gading yang Tak Tersentuh

3. Optimalisasi BUMN perkebunan

Frisian Flag Mau Investasi 12 Ribu Sapi di IndonesiaIlustrasi kelapa sawit. (IDN Times/Sunariyah)

Erick juga mulai menyentuh BUMN perkebunan. Salah satu langkah strategisnya adalah mempertajam bisnisnya pada dua produk utama, yaitu kelapa sawit dan gula.

Untuk pengembangan produk kelapa sawit, Erick mendorong agar pada setiap 1.000 hektar lahan kelapa sawit harus ada 1 pabrik pengolahan minyak makan merah, produk substitusi minyak goreng yang kerap kekurangan pasokan. Erick juga memasukkan pembentukan Palm Co dalam rencana kerja utamanya tahun 2023 ini.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya