GoTo IPO di Bursa Efek Indonesia Semester-I 2022

SiCepat dan Traveloka juga akan IPO tahun 2022

Jakarta, IDN Times - Tiga startup teknologi berstatus unicorn dipastikan bakal mencatatkan saham perdananya atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2022 mendatang.

Hal itu terungkap dalam paparan presentasi yang disampaikan oleh Komisaris BEI, Pandu Sjahrir dalam gelaran Indonesia Knowledge Forum (IKF) X-2021 yang diinisiasi oleh PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Kamis (7/10/2021).

"Perusahaan teknologi lainnya yang akan IPO di IDX, GoTo H1 2022, SiCepat dan Traveloka 2022," tulis Pandu dalam paparan presentasinya.

Baca Juga: Fakta-Fakta IPO Bukalapak sejak Saham Perdana hingga Kini 

1. Mengikuti jejak Bukalapak yang IPO terlebih dahulu

GoTo IPO di Bursa Efek Indonesia Semester-I 2022Logo Terbaru bukalapak. (dok. bukalapak)

Langkah IPO GoTo, SiCepat, dan Traveloka pada tahun depan mengikuti jejak Bukalapak yang sudah IPO terlebih dahulu di BEI pada awal Agustus tahun ini.

IPO yang dilakukan Bukalapak menandai awal dari sebuah era perusahaan teknologi yang melantai di pasar modal Indonesia. Selain itu, IPO tersebut juga menasbihkan Bukalapak sebagai perusahaan unicorn pertama yang melantai di bursa, bukan hanya di Indonesia melainkan Asia Tenggara.

"Pencatataan perdana saham ini juga menorehkan sejarah karena perseroan merupakan perusahaan unicorn pertama yang melantai di Bursa Efek Indonesia dan bahkan di bursa kawasan Asia Tenggara," kata Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi, dalam seremoni virtual pencatatan perdana saham Bukalapak.

Bukalapak menjadi perusahaan tercatat ke-28 di BEI pada 2021 dan perusahaan tercatat saham ke-740 di bursa pada saat ini.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik GoTo, Hasil Merger Gojek dan Tokopedia

2. Bukalapak memecahkan rekor pendanaan yang berhasil dihimpun

GoTo IPO di Bursa Efek Indonesia Semester-I 2022PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (6/8/2021). (dok. Bukalapak)

Rekor lainnya yang dipecahkan IPO Bukalapak adalah dari sisi perhimpunan dana. Sesuai dengan ketentuan dalam penawaran umum perdana saham, Bukalapak menawarkan 25.765.504.800 lembar saham dengan harga penawaran sebesar Rp850 untuk setiap sahamnya.

Berkaitan dengan hal tersebut, Inarno menyampaikan Bukalapak telah memecahkan rekor dana terhimpun oleh sebuah perusahaan di BEI.

"Dengan jumlah dana yang berhasil dikumpulkan sebesar Rp21,9 triliun, menjadikan IPO Bukalapak sebagai yang terbesar dalam sejarah bursa saham di Indonesia," ucap dia.

Baca Juga: Sah! Gojek dan Tokopedia Resmi Merger Jadi GoTo 

3. BEI akan adaptif untuk menerima unicorn di pasar modal Indonesia

GoTo IPO di Bursa Efek Indonesia Semester-I 2022Gedung Bursa Efek Indonesia. (IDN Times/Auriga Agustina)

Sebelumnya diberitakan, kehadiran banyak perusahaan rintisan atau startup teknologi membuat BEI akan bersikap adaptif. Hal itu agar para unicorn mau masuk ke pasar modal Indonesia.

"Kalau melihat landscape persaingan pasar modal, tentu kita harus adapatif. BEI selalu berkomitmen untuk jadi rumah pertumbuhan dan kita melihat sisi mana lagi yang bisa diakomodasi sehingga semua perusahaan yang mengutilisasi teknologi juga akan kita akomodasi, untuk itu peraturan I-A berubah," ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna.

Perubahan peraturan I-A dilakukan BEI untuk mengakomodir keinginan para unicorn Indonesia yang menargetkan papan utama atau mainboard.

"Para unicorn berharap tercatat di papan utama, bukan hanya untuk prestis, tetapi sebagai positioning agar mereka berkembang lebih lanjut misal mendapatkan pendanaan lanjutan, lebih mudah fundraising. Namun, berdasarkan peraturan I-A yang sekarang ini agak sulit bagi mereka untuk dapat mainboard," kata Kepala Divisi Layanan dan Pengembangan Perusahaan Tercatat BEI, Saptono Adi Junarso.

Sapto memastikan bahwa BEI telah melakukan penyesuaian terhadap peraturan pencatatan I-A dan diharapkan dapat mengakomodasi perusahaan berbasis teknologi untuk dapat tercatat di BEI.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya