Harga Pupuk Turun Tahun Ini? Begini Proyeksi Bos Pupuk Kaltim

PKT raih kinerja positif selama tahun lalu

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama PT Pupuk Kalimantan Timur (Persero) atau PKT, Rahmad Pribadi memproyeksikan harga pupuk dunia bakal terus mengalami penurunan sepanjang tahun ini. Setidaknya ada dua hal utama yang menjadi faktor turunnya harga pupuk tahun ini.

Pertama adalah berakhirnya pandemik COVID-19 yang didukung oleh mulai tumbuhnya ekspor bahan baku pupuk atau fosfat dari China.

"Kita melihat sudah ada pertumbuhan ekspor bahan baku atau fosfat dari China. Memang sekarang belum mencapai separuh sebelum pandemik, tapi sudah mulai meningkat mungkin sekarang angkanya lebih dari 40 persen," kata Rahmad dalam peryataannya, dikutip Kamis (30/3/2023).

Baca Juga: Pupuk Kaltim Bukukan Laba Rp14,59 T di 2022, Melesat 137 Persen!

1. Amerika Serikat mulai alami peningkatan kapasitas produksi urea

Harga Pupuk Turun Tahun Ini? Begini Proyeksi Bos Pupuk KaltimPT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim/PKT) memastikan kesiapan stok pupuk bersubsidi bagi petani di seluruh wilayah tanggung jawab distribusi PKT dengan jumlah yang mencukupi. (Dok. PKT)

Lebih lanjut Rahmad menambahkan, peningkatan kapasitas produksi urea saat ini tengah terjadi di Amerika Serikat (AS).

Hal itu membuat pasokan pupuk dunia pun semakin banyak dan membuat harganya terus turun.

"Di Amerika sekarang sudah balance kebutuhan nutrisi terutama urea. Pemerintah Amerika memberikan insentif besar, jutaan dolar kepada perusahaan-perusahaan yang bisa mempercepat produksi urea," tutur dia.

Baca Juga: Sejak Awal 2023, Pupuk Indonesia Salurkan 1,5 Juta Ton Pupuk Subsidi

2. Koreksi harga pupuk bakal berlangsung selama tiga tahun

Harga Pupuk Turun Tahun Ini? Begini Proyeksi Bos Pupuk KaltimIlustrasi Grafik Penurunan (IDN Times/Arief Rahmat)

Rahmad pun menambahkan, koreksi harga pupuk dunia bakal bertahan setidaknya dalam kurun waktu tiga tahun ke depan.

"Informasi yang saya dapatkan saat konferensi internasional untuk pupuk, semua mengestimasikan koreksi itu akan berlangsung 2-3 tahun terutama untuk Nitrogen karena di Eropa 70 persen dari kapasitas amonia itu tutup pada Agustus 2022," bebernya.

Hal itu disebabkan butuhnya waktu untuk menyeimbangkan pasokan dan permintaan nitrogen dunia. Menurut Rahmad, menghidupkan kembali pabrik amonia bukanlah satu hal mudah, sedangkan jika ingin membangun pabrik baru maka butuh waktu hingga empat tahun.

"Jadi untuk nitrogen akan mencapai balance secara global dalam tiga tahun, tapi menuju ke sana. Kami melihat trennya itu turun, apakah akan terus turun smooth gitu? Saya rasa gak, masih ada volatilitasnya," ujar Rahmad.

Baca Juga: Australia Jadi Tujuan Ekspor Utama Pupuk Kaltim Selama 2022

3. PKT raih kinerja positif selama 2022

Harga Pupuk Turun Tahun Ini? Begini Proyeksi Bos Pupuk KaltimPT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) dengan sejumlah kiat yang dilaksanakan untuk menjaga dan meningkatkan kontribusi dalam mengurangi penipisan ozon. (Dok. Pupuk Kaltim)

Sementara itu, PKT mengumumkan kinerja positif selama 2022 di tengah ketidakstabilan geopolitik dunia akibat perang Rusia dan Ukraina serta pandemik COVID-19.

Capaian kinerja positif itu dibuktikan lewat raihan laba yang naik 100 persen lebih dibandingkan 2021.

Rahmad menyampaikan, laba bersih PKT pada 2022 mencapai di atas Rp14 triliun.

"Alhamdulillah, per kuartal empat 2022 PKT berhasil membukukan laba bersih setelah pajak Rp14,59 triliun, naik 137 persen dari tahun 2021," ucap Rahmad dalam konferensi pers di Hotel Langham, Jakarta, Rabu (29/3/2023).

Di sisi lain, sepanjang tahun 2022, PKT berhasil memproduksi 5,99 juta ton pupuk. Rinciannya, pupuk amoniak sebanyak 2,7 juta ton, pupuk urea 3 juat ton, dan pupuk NPK sebanyak 251 ribu ton.

Sementara dari sisi penjualan, PKT berhasil menjual 4,15 juta ton pupuk. Adapun rinciannya pupuk amoniak sebesar 940 ribu ton, pupuk urea 2,9 juta ton, dan NPK sebesar 225 ribu ton.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya