Hutama Karya Jual Tol Medan-Binjai Sumatra Tahun Ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - PT Hutama Karya (Persero) tengah dalam tahap menjual tiga jalan tol yang dikelolanya kepada Indonesia Investment Authority (INA) atau Lembaga Pengelola Investasi.
Direktur Utama Hutama Karya, Budi Harto, mengungkapkan pihaknya telah menandatangani Head of Agreement (HoA) dengan INA beberapa bulan lalu untuk pengambilalihan tiga ruas jalan tol.
"Yaitu, Bakauheni-Terbanggi Besar, Terbanggi Besar-Kayu Agung, dan Medan-Binjai sepanjang total 350 kilometer," kata Budi Harto, seperti dikutip IDN Times dari YouTube Komisi VI DPR RI, Senin (20/6/2022).
Adapun rinciannya, Tol Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 141 kilometer, Tol Terbanggi Besar-Kayu Agung dengan panjang 189 kilometer, dan Tol Medan-Binjai sepanjang 17 kilometer.
1. Hutama Karya targetkan raup Rp34 triliun lebih
Budi Harto mengatakan, pihaknya menargetkan bisa meraup Rp34 triliun lebih dari penjualan tiga aset jalan tolnya tersebut.
"Nilai yang diharapkan bisa sampai Rp34 triliun lebih dan saat ini baru tahap due diligent dan kita harapkan kami bisa dapatkan pembayaran pertama pada bulan September tahun ini," kata dia.
Baca Juga: Cara Cek Tarif Tol Lewat Google Maps, Gampang Banget!
2. Dana penjualan tol digunakan untuk bayar utang
Penjualan aset tol sendiri dilakukan Hutama Karya agar bisa mendapatkan dana segar untuk membayar utang-utang mereka.
"Rencana penggunaan dana ini adalah akan kami gunakan untuk mengembalikan pinjaman yang ada saat ini," kata Budi.
3. LPI juga bakal beli aset tol milik Waskita Karya
Editor’s picks
Hutama Karya sendiri bukan satu-satunya BUMN konstruksi yang aset tolnya diminati oleh LPI. Sebelumnya, LPI telah menyatakan minatnya membeli aset tol milik PT Waskita Karya (Persero) Tbk atau WSKT.
Perusahaan konstruksi pelat merah tersebut memang saat ini tengah gencar melakukan divestasi jalan tol guna meringankan beban utangnya.
"Program divestasi ini kami buka ke siapa saja dan memang sudah ada kesepakatan dengan INA bahwa mereka minat di beberapa ruas jalan tol," kata Direktur Utama Waskita Karya, Destiawan Soewardjono, akhir tahun lalu.
Destiawan menambahkan, INA tertarik untuk memiliki empat ruas jalan tol saat ini masih dimiliki oleh Waskita.
Namun, dia masih belum mengungkapkan jalan tol yang mana yang ingin dibeli oleh INA tersebut.
"Jadi ada empat ruas yang diminati oleh INA dan sekarang ini dalam prosesnya kami akan negosiasi dengan serius sehingga bisa memberikan nilai tambah lebih baik buat Waskita." tutur Destiawan.
Baca Juga: Mau Jadikan RI 'Surga Investasi', Bos LPI: Jangan Vietnam-Thailand Aja
4. Empat ruas tol sudah didivestasikan oleh Waskita Karya
Sebelumnya diberitakan, WSKT telah melakukan divestasi terhadap empat ruas jalan tol miliknya hingga September 2021 silam.
Keempat ruas jalan tol yang sudah dilepas oleh Waskita adalah Medan--Kualanamu--Tebing Tinggi, Semarang--Batang, Cinere--Serpong, dan Cilincing--Cibitung.
Rinciannya, Waskita melakukan divestasi atas keseluruhan saham WTR pada PT Jasamarga Kualanamu Tol (JMKT) kepada Kings Rings Ltd. Pada Juni 2021, Waskita telah melakukan divestasi 40 persen saham WTR pada PT Jasa Marga Semarang Batang (JSB), kemudian divestasi 35 persen saham ETR pada PT Cinere Serpong Jaya (CSJ).
Selain itu, Waskita melalui anak usahanya yaitu PT Waskita Toll Road dan PT Akses Pelabuhan Indonesia (API) telah menandatangani divestasi Jalan Tol Cibitung-Cilincing.
"Dari transaksi empat ruas tol itu kurang lebih kami mendapatkan dana Rp6,8 trilin dan ini menyebabkan rekonsilidasi utang Waskita sebesar Rp6 triliun dan Waskita mendapatkan margin dari divestasi ruas tol tersebut sehingga tidak ada dari empat ruas yang didivestasi ini membuat kami rugi," tutur Destiawan.