IMF Serukan agar Tidak Ada Negara yang Timbun Stok Pangan!

Ada 345 juta orang di 82 negara rawan pangan akut

Nusa Dua, IDN Times - Managing Director International Monetary Fund (IMF), Kristalina Georgieva, meminta negara-negara di dunia untuk tidak menimbun stok pangan. Hal itu diperlukan guna mengatasi krisis pangan yang terjadi dalam skala global saat ini.

Di samping itu, diperlukan pula langkah cepat untuk jangka pendek dan jangka panjang, supaya persediaan pangan bisa kembali normal.

"Dalam jangka pendek, melepaskan stok (pangan) sesuai dan konsisten dengan aturan WTO, dan menemukan solusi diplomatik untuk mengevakuasi biji-bijian dan pupuk yang saat ini diblokir di Ukraina, akan membantu mengatasi ketersediaan dan keterjangkauan pasokan pangan," ucap Kristalina dalam High Level Seminar G20 Indonesia: Strengthening Global Collaboration for Tackling Food Insecurity di Nusa Dua, Bali, Jumat (15/7/2022).

1. Jumlah orang rawan krisis pangan mencapai 345 juta

IMF Serukan agar Tidak Ada Negara yang Timbun Stok Pangan!Sebanyak lebih dari 350 ribu orang di Tigray, Ethiopia, mengalami kelaparan setelah konflik terjadi. (Twitter.com/berhemalet)

Adapun saat ini rantai pasokan pangan global mengalami gangguan imbas perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.

Kristalina kemudian memaparkan, data World Food Programme (WFP) menyebutkan ada 345 juta orang di 82 negara yang rawan pangan akut.

"Mereka mengalami rawan pangan akut, yang aksesnya untuk mendapat pangan dalam jangka pendek sangat terbatas, hingga nyawa dan mata pencaharian mereka terancam, ini meningkat menjadi 345 juta di 82 negara menurut WFP," katanya.

Baca Juga: IMF: Larangan Ekspor Memperparah Krisis Pangan Dunia

2. Larangan ekspor memperparah krisis pangan

IMF Serukan agar Tidak Ada Negara yang Timbun Stok Pangan!ilustrasi kelaparan (pexels.com/@Timur_Weber)

Di sisi lain, sebanyak 25 negara telah terdampak oleh kebijakan pembatasan ekspor.

Kristalina bilang hal tersebut memperparah krisis pangan hingga dua kali lipat.

"Pasokan (pangan) global yang terus meningkat selama dekade terakhir perlu dilepaskan untuk menurunkan harga. Semua ini terjadi pada saat ruang fiskal untuk tindakan pemerintah sudah sangat dibatasi setelah pandemik COVID-19," ucap dia.

3. Krisis pangan saat ini bisa bertahan lama

IMF Serukan agar Tidak Ada Negara yang Timbun Stok Pangan!Penduduk Madagaskar yang menderita kelaparan. (twitter.com/AaravSeth)

Sebelumnya diberitakan, Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan, krisis pangan yang terjadi di dunia saat ini sangat mungkin bertahan dalam waktu lama.

Pernyataan itu disampaikan Sri Mulyani dengan berkaca dari situasi global yang terjadi saat ini.

"Ini bukan kabar baik bagi kita semua. Pandemik COVID-19 yang belum selesai dan perang yang berlangsung di Ukraina kemungkinan akan memperburuk ketahanan pangan akut 2022 yang sudah parah, yang kita semua sudah lihat bersama," ujar Sri Mulyani.

Baca Juga: IMF Sebut Mata Uang Digital Bank Sentral Gak Ada Untungnya

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya