Inflasi September Tembus 1,17 Persen, Tertinggi Sejak Desember 2014

Penyesuaian harga BBM ikut berdampak besar

Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan inflasi pada September 2022. BPS mencatat inflasi September 2022 mencapai 1,17. Inflasi ini jadi yang tertinggi sejak Desember 2014.

Kepala BPS, Margo Yuwono mengungkapkan, salah satu penyebab inflasi pada September 2022 adalah penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Hal itu kemudian diikuti oleh kenaikan tarif angkutan dalam kota, transportasi online, dan juga bahan baku rumah tangga.

"Jadi saya ulangi inflasi yang terjadi di September sebesar 1,17 persen ini merupakan inflasi tertinggi sejak Desember tahun 2014, di mana saat itu terjadi inflasi sebesar 2,46 persen sebagai akibat kenaikan harga BBM pada 2014," kata Margo dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (3/10/2022).

Adapun berdasarkan sebaran wilayahnya, dari 90 kota Indeks Harga Konsumen (IHK), sebanyak 80 kota mengalami inflasi.

Inflasi tertinggi terjadi di Bukittinggi, yakni sebesar 1,87 persen. Penyebab utamanya karena kenaikan harga bensin yang memberi andil 0,81 persen, beras 0,35 persen, angkutan dalam kota 0,18 persen,dan angkutan antar kota 0,19 persen.

"Inflasi terendah di Marauke 0,07 persen. Sementara itu dua kota mengalami deflasi adalah Manokwari -0,64 persen dan Timika -0,59 persen," ucap Margo.

Baca Juga: Perekonomian Indonesia Terancam Inflasi Tinggi hingga 2023

Topik:

  • Rendra Saputra

Berita Terkini Lainnya