Ini Alasan Pembubaran 7 BUMN oleh Erick Thohir!

7 BUMN rata-rata sudah lama tak beroperasi

Jakarta, IDN Times - Staf Khusus Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Arya Sinulingga menyampaikan beberapa alasan yang menjadi pemicu pembubaran tujuh BUMN. Secara garis besar, ketujuh perusahaan pelat merah tersebut sudah lama tak beroperasi dan tidak berkontribusi ke negara.

Adapun perusahaan yang paling dekat dengan proses pembubaran tersebut adalah PT Industri Gelas (Persero) atau IGLAS. Arya menyatakan, pihaknya telah membayarkan segala kewajiban pemerintah kepada karyawan-karyawan IGLAS.

"Pembubaran BUMN yang terdekat ini adalah IGLAS. IGLAS ini memang sudah kita lakukan pembayaran ke karyawannya. Pesangon juga sudah kami bayarkan ke mereka," ucap Arya, saat bincang-bincang virtual bersama media, Selasa (5/10/2021).

Arya menambahkan, proses pembubaran IGLAS bisa dilakukan dengan cara melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) atau dengan PKPU.

"Ini nanti kita lihat situasinya seperti apa, utang-utangnya bagaimana. Intinya ada beberapa mekanisme apakah nanti RUPS atau PKPU," ujar dia.

Baca Juga: Erick Thohir: Pembubaran 7 BUMN Tak Perlu Menunggu UU BUMN

1. Alasan pembubaran PT Kertas Kraft Aceh (Persero)

Ini Alasan Pembubaran 7 BUMN oleh Erick Thohir!pixabay/Hans

Arya pun kemudian menyampaikan alasan di balik pembubaran BUMN lainnya, yakni PT Kertas Kraft Aceh (Persero). Menurutnya, Kertas Kraft Aceh sudah lama vakum lantaran tak lagi memiliki bahan baku untuk beroperasi.

"Kertas Kraft Aceh ini sejak lama sudah tidak beroperasi karena memang bahan bakunya di sana dimoratorium. Sudah nggak punya bahan baku, mahal juga," kata dia.

Sama dengan IGLAS, pembubaran Kertas Kraft Aceh juga bisa dilakukan dengan melalui PKPU atau RUPS.

Baca Juga: Garuda Indonesia Belum Masuk Holding BUMN Pariwata karena Alasan Ini

2. Alasan pembubaran PT Merpati Airlines (Persero)

Ini Alasan Pembubaran 7 BUMN oleh Erick Thohir!Maskapai penerbangan Merpati Nusantara Airline.Wikipedia / Andrew Thomas

Sementara itu, Merpati Airlines sebagai salah satu maskapai penerbangan milik negara akan dibubarkan karena sudah tidak memiliki apa-apa.

Kehadiran investor waktu dulu sempat memunculkan asa bagi Merpati Airlines untuk kembali beroperasi. Namun, investor tersebut justru gagal masuk dengan alasan yang Kementerian BUMN pun tidak mengetahuinya.

"Merpati saat ini izin terbang sudah nggak punya lagi, apa-apa pun nggak punya. Dari sisi karyawan, ini kita sudah gaji dan lainnya dibayarkan. Ini akan dibawa ke kepailitan juga shg nanti hal-hal yang berhubungan dengan lain-lain, apapun itu kita tunggu keputusan pengadilan," tutur Arya.

Baca Juga: 7 BUMN 'Zombie' Bakal Dibubarkan, Bagaimana Nasib Karyawan?

3. Alasan pembubaran PT Pembiayaan Armada Niaga Nasional (Persero) dan PT Industri Sandang Nusantara (Persero)

Ini Alasan Pembubaran 7 BUMN oleh Erick Thohir!Kondisi pasar tekstil atau bahan Cipadu saat pandemik COVID-19 dan PPKM level 4 (IDN Times/Shemi)

Kondisi hampir serupa terjadi pada dua BUMN lain yang hendak dibubarkan oleh Erick Thohir. Mereka adalah PT Pembiayaan Armada Niaga Nasional (Persero) atau PAN dan PT Industri Sandang Nusantara (Persero).

Berdasarkan informasi dari Arya, kedua BUMN tersebut sudah tak lagi bergerak dalam inti bisnisnya dan melenceng cukup jauh dari semestinya.

"PT PAN sudah tak lagi dalam core business-nya. Mereka punya aset hotel, aneh juga padahal mereka perusahaan pembiayaan untuk pesawat, kapal laut, dan sebagainya," kata Arya.

Sementara itu, lanjut Arya, Industri Sandang Nusantara memiliki bisnis yang tidak ada hubungannya dengan tekstil.

"Mereka punya bisnis, tapi nggak ada hubungan dengan tektil. Mereka malah menyewakan tanah dan tempat. Makanya ini akan kami masukkan dalam kepailitan juga," kata dia.

4. Alasan pembubaran PT Istaka Karya (Persero)

Ini Alasan Pembubaran 7 BUMN oleh Erick Thohir!Pembaharuan Logo BUMN (Dok. Istimewa)

Kemudian untuk Istaka Karya, Arya menjelaskan bahwa utang bertumpuk dan aset yang minim menjadi alasan Pembubaran nya. Dari segi penjualan pun Istaka Karya mengalami persoalan cukup berat sehingga tak ada kata lain selain membubarkannya.

"Utangnya lebih tinggi daripada asetnya sehingga sudah kita hitung nggak mungkin melunasinya," kata Arya.

Namun, Arya menyatakan bahwa Kementerian BUMN siap memberikan peluang bagi para karyawan Istaka Karya untuk tetap berjuang di BUMN.

"Untuk karyawannya kita berikan peluang masuk ke perusahaan karya kita. Soal perusahaan karya yang mana, jelas ada 2-3 perusahaan yang siap menampungnya," kata Arya.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya