Ini Aplikasi Baru untuk Produk Reksa Dana dari Syailendra Capital

YO! Inves menyasar investor reksa dana millennial

Jakarta, IDN Times - Ada pilihan aplikasi baru untuk para investor, terutama dari kalangan millennial dan gen Z yang ingin memilih instrumen reksa dana. Syailendra Capital resmi meluncurkan aplikasi YO! Inves.

Direktur Utama Syailendra Capital, Fajar R Hidajat menyampaikan, YO! Inves akan cocok bagi para investor reksa dana yang mengutamakan kemudahan dan keamanan dalam berinvestasi. Fajar pun meyakini bahwa para investor akan lebih mudah mencapai tujuan investasinya dengan menggunakan aplikasi YO! Inves.

"Dalam mencapai tujuan investasi, perencanaan yang matang adalah kunci yang paling penting. YO! Inves memiliki fitur Goals Planner di dalamnya yang akan memudahkan investor dalam mewujudkan #GoalsKamu dengan bantuan teknologi robo advisor dan beragam pilihan reksa dana terbaik," tutur Fajar, dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Senin (12/10/2021).

1. Berbagai fitur di aplikasi YO! Inves

Ini Aplikasi Baru untuk Produk Reksa Dana dari Syailendra CapitalSyailendra Capital luncurkan aplikasi investasi reksa dana bernama YO! Inves - (Dok. Syailendra Capital)

Fajar pun kemudian menjelaskan lebih rinci mengenai fitur teknologi robo advisor yang ada di aplikasi YO! Inves. Teknologi ini akan memberikan rekomendasi produk reksa dana bagi para investor, sesuai profil dan tujuan investasi mereka.

Adapun, fitur Goals Planner di aplikasi YO! Inves bakal membantu investor dalam merancang rencana investasi yang sesuai dengan tujuan investasinya.

Selain itu, YO! Inves juga memiliki produk SMART Plan yang berfungsi memberikan benefit asuransi berupa santunan rawat inap dan asuransi jiwa.

"Untuk mendapatkan produk ini, investor tidak perlu membayar premi maupun memotong nilai investasi karena sudah otomatis mendapatkannya ketika berinvestasi lewat YO! Inves. Benefit ini akan aktif jika nilai investasi sudah mencapai minimum Rp10 juta rupiah," kata Fajar.

2. Syailendra Capital menyasar investor millennial lewat YO! Inves

Ini Aplikasi Baru untuk Produk Reksa Dana dari Syailendra CapitalIlustrasi investasi. (IDN Times/Arief Rahmat)

Pesatnya pertumbuhan investor reksa dana dari kalangan millennial menjadi salah satu alasan Syailendra Capital meluncurkan YO! Inves.

"Kami menyadari saat ini jumlah investor ritel reksa dana, khususnya generasi millennial terus mencatatkan pertumbuhan. Oleh karena itu, kami, Syailendra Capital ingin turut berpartisipasi mengembangkan Industri reksa dana dengan menghadirkan YO! Inves sebagai platform yang akan mempermudah para investor dalam memulai dan mencapai tujuan investasi merek," papar Fajar.

Aplikasi YO! Inves sendiri saat ini telah terdaftar di Kementerian Komunikasi dan Informasi, Badan Siber dan Sandi Negara, dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Investor pun sudah bisa mengunduh aplikasi YO! Inves di Google Play Store dan Apps Store. Cukup dengan KTP, maka investor sudah bisa memulai berinvestasi reksa dana di YO! Inves. Adapun, seluruh proses pendaftaran, pembukaan rekening, hingga transaksi dilakukan secara digital.

"Setelah terdaftar, investor bisa menentukan profil risiko, tujuan investasi, serta perkiraan dana dan lama waktu investasi lewat fitur Goals Planner. Nanti, fitur robo advisor akan memberikan rekomendasi produk reksa dana yang sesuai. Terakhir, investor hanya perlu memastikan investasi berjalan konsisten sesuai dengan rencana agar #GoalsKamu dapat tercapai," ucap Fajar.

3. Millennial dominasi profil investor reksa dana

Ini Aplikasi Baru untuk Produk Reksa Dana dari Syailendra CapitalDok. IDN Times

Sebelumnya diberitakan, data Asosiasi Manajer Investasi Indonesia (AMII) menunjukkan bahwa minat investasi generasi millennial terus berkembang sejak masa pandemik COVID-19. Hal itu tercermin dari dominannya generasi millennial pada investasi reksa dana.

Mereka yang berusia di bawah 30 tahun menguasai 54,9 persen dari total jumlah investor reksa dana pada 2020. Angka itu naik dibandingkan periode 2019 yang hanya 44,7 persen. Sementara untuk kelompok investor usia 31-40 tahun justru menurun dari 24,4 persen di 2019 jadi 22,5 persen di 2020.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya