Ini Penjelasan Dirut Pertamina tentang Kebakaran Kilang Balongan

Internal Pertamina masih melakukan pendinginan di lokasi

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengungkapkan, sampai saat ini pihaknya masih belum menemukan penyebab di balik insiden kebakaran di Kilang Minyak Balongan, Indramayu, Jawa Barat yang terjadi pada 29 Maret lalu.

Hal itu terjadi lantaran tim investigasi yang terdiri dari aparat penegak hukum dan tim ahli dalam serta luar negeri masih belum bisa masuk ke lokasi insiden kebakaran.

"Jadi kami lakukan investigasinya, kami membuka ruang seluas-luasnya bagi tim investigasi. Namun, baru bisa masuk ke lokasi ketika semua sudah betul-betul aman karena waktu di awal kami sudah berhasil mematikan apinya, tetapi beberapa hari kemudian muncul lagi sedikit karena ada BBM yang masih ke-trap di bawah," jelas Nicke dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Senin (5/4/2021).

Baca Juga: 6 Fakta Kebakaran Kilang Minyak Pertamina di Balongan

1. Pendinginan terus dilakukan untuk memastikan api tidak kembali muncul

Ini Penjelasan Dirut Pertamina tentang Kebakaran Kilang BalonganTim Fire Fighter menyemprotkan busa (foam) yang digunakan untuk memadamkan api pada pada kejadian insiden tangki Pertamina di Kilang Balongan RU VI, Indramayu. (Dok. Pertamina)

Oleh sebab itu, Nicke menyampaikan kalau pihaknya memastikan agar api tidak kembali muncul. Salah satu caranya adalah lewat pendinginan di area Kilang Balongan yang terbakar.

"Jadi ketika semua sudah aman dan pendinginan berjalan baik, maka tim investigasi bisa masuk ke lokasi insiden," ujar dia.

2. Kebakaran menimpa empat tangki

Ini Penjelasan Dirut Pertamina tentang Kebakaran Kilang BalonganANTARA FOTO/Dedhez Anggara

Dalam kesempatan yang sama, Nicke juga menyampaikan bahwa kebakaran di Kilang Balongan menimpa empat buah tangki T-301 E, F, G, dan H dengan kapasitas masing-masing 26 ribu kiloliter.

"Di saat kejadian, tangki G yang terisi ada 23 ribu Pertalite, sedangkan tangki lainnya kosong. Ini yang pertama kali terbakar, terjadi pada 29 Maret pukul 00.57 WIB dan kemudian kita juga melakukan identifikasi tentang property damage di sana. Selain empat tangki, ada dua mobil pick-up untuk operasional yang ada di sana," ungkap Nicke.

Baca Juga: Pertamina: Titik Api di Kilang Balongan Berhasil Dipadamkan 

3. 10 korban masih dirawat di rumah sakit

Ini Penjelasan Dirut Pertamina tentang Kebakaran Kilang BalonganWarga Indramayu yang tinggal di sekitar Kilang Balongan mengungsi di Gedung Olahraga Bumi Patra. (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)

Di sisi lain, Nicke juga turut menjelaskan tentang kondisi korban akibat insiden kebakaran Kilang Balongan.

Dari 35 korban luka, 25 di antaranya sudah mendapatkan perawatan dan diperbolehkan pulang. Namun, Nicke mengaku bahwa pihaknya masih akan memberikan pemulihan trauma atau trauma healing kepada 25 orang korban tersebut.

"Kemudian ada 6 orang ini dirawat di RSPP. Kami evakuasi agar mendapatkan penanganan medis lebih baik dan kami secara intensif terus melakukan monitoring dan ada 4 orang juga korban luka di Rumah Sakit Pertamina Balongan sehingga masih ada 10 orang dalam perawatan di rumah sakit kami," tutur Nicke.

Baca Juga: Ridwan Kamil Minta Hasil Penyelidikan Kilang Balongan Dibuka ke Publik

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya